Setelah kejadian malam itu membuat ku berdebar debar sampai aku tak bisa melupakannya dan terus menerus bermimpi tentang kejadian indah itu. Sungguh menyenangkan bisa mengingat kejadian kemarin. Tapi aku bingung hari ini kenapa dia gak nyamper ke rumah ku dan ajak aku pergi ke sekolah bareng ya? Yah mau gak mau aku berangkat sendiri deh. Beberapa menit kemudian aku akhirnya sampai disekolah, aku lansung menuju kelas lee.
Setelah dari kelas lee aku lansung menuju kelas dan menghampiri melly.
"Pagi mell, eh hari ini kamu liat lee gak?" Tanya ku kepada melly.
"Pagi juga, loh bukannya lee itu selalu bareng kamu ya? Kok kamu malah nanya aku sih. Ada apa emang?"
"Itu dari tadi pagi aku tungguin lee gak nyamper aku terus aku pikir dia udah nyampe tadi."
"Yah mungkin aja dia lagi sakit kali."
"Kalo sakit biasanya dia kabarin aku tapi hari ini gak, gak ada kabar dan gak kelihatan."
"Kamu udah ke kelasnya blom?"
"Udah, tapi dia gak ada di kelas. Dia kemana ya? Aku jadi khawatir nih." Aku makin gelisah karna aku takut dia sakit atau dapat musibah hingga gak bisa ngabarin aku dan ke sekolah.
Melly menepuk punggung ku dengan lembut dan menyemangati ku agar aku sedikit tenang.
"Yaudah nanti kamu coba telepon rumahnya lee aja."
"Tapi mel nomor rumahnya lee gak aktif gimana donk?" Kata ku dengan perasaan gelisah.
"Hemmm, rumit banget ya hidup kalian ini."
"Yah, tolong bantu cari solusinya please... Nanti aku traktir makan siang deh."
"Beneran! Oke deh kalo gitu tapi nanti makan siang traktir aku lima mangkok bakso ya."
"Kamu itu murid apa kuli sih? Makannya banyak banget." Ejekku.
"Kan mumpung ditraktir. Hehehehe."
"Hehehe, terus gimana nih tentang lee?" Kata ku mengganti topik pembicaraan.
"Coba ntar pulang sekolah kita kerumah lee dulu, aku temenin kok."
"Oke tapi kalo dia gak ada dirumahnya gimana?"
"Hush jangan mikir yang negatif donk. Kan harusnya kamu tuh mikir yang baik baik aja jangan yang gak gak kita juga gak tau kan, siapa tau ada acara keluarga."
"Hemmm, iya deh." Perasaan ku makin gak enak apa terjadi sesuatu ya sama lee? Aku khawatir bukan kepalang sampai susah untuk bepikir jernih.
"Udah gak usah terlalu dipikirin, tenang ada aku disini. Ntar aku bantu kamu deh buat cari tau kabar lee."
Aku pun mengangguk dengar perkataan melly. Itu membuat ku sedikit membaik, namun agak ada perasaan yang janggal didalamnya. Aku juga gak tau apa itu yang janggal didalam hatiku.Jam makan siang pun tiba aku harus mencari informasi tentang keberadaan lee, akhirnya aku mendapat informasi dari sahabatnya lee yaitu andhika dia mengatakan kepada ku bahwa lee pindah ke amerika. Aku terkejut dan hampir tidak percaya bahwa lee meninggalkan ku begitu saja tanpa memberi kabar. Aku lansung bergegas kembali ke kelas dan lansung menghampiri melly dan memberitahunya tentang apa yang aku dengar tadi.
"Serius! Terus kita harus gimana?"
"Aku masih kurang yakin, jadi... Nanti temenin aku ke rumah lee ya."
"Oke, tapi jangan lupa sama janji kamu loh."
"Iya aku gak lupa kok."
"Hehehehe. Asyik, makasih ya reva yang cantik. Kamu emang sahabat aku yang nomor satu deh."
"Emang kamu punya sahabat lain selain aku?"
"Hehehe gak."
"Hahaha, ya udah lagipula aku cuma bercanda kok."
Aku pun pergi ke kantin untuk menepati janji ku dengan melly. Setelah kita berbincang banyak dan makan tiba tiba bel masuk pun tiba.Hari ini aku pulang cepat karna ada rapat guru. Aku dan melly pun berjalan menuju rumah lee. Saat udah sampai disana rumah lee terlihat sepi, seperti tidak ada siapa siapa dan lampu rumahnya menyala menandakan seluruh keluarga tidak ada dirumah aku pun bertanya pada bi ina pembantu keluarga lee. Dan aku mendapat laporan dari bi ina bahwa lee pergi ke amerika sekeluarga. Aku pun terkejut bukan kepalang ternyata andhika tidak berbohong.
"Bi, memangnya mereka kenapa pergi sampai sejauh itu?" Tanya ku setengah panik dan bingung
"Kalau itu sebenarnya orang tua lee bertengkar hebat dan mereka akan mengajukan perceraian dan hak asuh tuan lee akan dipegang ayahnya dan mereka berdua akan tinggal di amerika sedangkan ibunya tuan lee hilang entah kemana." Kata bibi dengan raut wajah terlihat sedih.
Lalu bi ina memberiku sepucuk surat perpisahan yang ditinggal lee di kamarnya.
"Ini nak reva, saya menemukan ini dari kamar tuan lee sebelum keberangkatn mereka menggunakan jet pribadinya."
"Makasih bi." Air mata ku tiba tiba keluar dengan deras. Aku menangis tanpa henti sampai aku tak mampu membuka surat tersebut. Melly disampingku menepuk pundak ku dan ikut merasa sedih dan iba terhadap ku. Aku lansung memeluk sahabat ku itu dan saat itu aku tak bisa berkata apa apa karna itu terasa sangat menyakitkan apalagi membuka surat itu akan membuatku makin menderita aku hanya menggenggam surat itu ditangan ku. Aku tak kuat menahan rasa sakit itu karna rasa sakit itu terasa mengoyak hatiku, rasa itu lebih sakit daripada di tusuk pakai silet atau samurai. Karna jika ditusuk benda tajam masih bisa diobati tapi jika seperti ini tak mungkin bisa diobati oleh siapa pun.Aku pun pulang kerumah ku dengan mata yang sembab dan pipi yang merah dan bibirku yang berubah menjadi sangat merah melingkupi kulit putih ku. Mama ku menyambut ku saat aku pulang dan mama terlihat cemas saat melihat ku.
"Reva, ada apa? Kenapa mata mu terlihat sembab seperti ini? Siapa yang telah melukai hati kecil mu itu?" Kata mama terlihat cemas.
"Aku gak apa apa kok ma." Kata ku berusaha meyakinkan mama agar tak terlalu khawatir dengan ku.
Aku pun terlihat lesu menuju ke kamar ku. Aku akhirnya berniat membaca surat tersebut.Dear reva my heart
Reva maafin aku yah gak bilang dulu kemarin sama kamu kalo aku pergi ke amerika. Sebenarnya kemarin aku ingin bilang sama kamu dan semua masalah aku, tapi kamu terlihat sangat bahagia saat dengan ku dan membuat ku tidak tega ingin menceritakan ini. Orang tua aku ingin cerai dan mereka pisah, aku akan tinggal dengan ayah ku sekarang. Ayah ku gak bisa tinggal disini karna ayah ku kerja di amerika.
Walaupun aku pergi aku mohon sama kamu jangan sedih dan kecewa ya sama aku. Aku bakal inget kamu kok dan kamu juga harus janji bakal selalu setia sama aku, tunggu aku suatu hari nanti. Aku bakal kembali dan jemput kamu.
Aku janji dan kamu juga.Salam manis
Lee yang kamu cinta.
Lalu saat aku membaca itu aku menangis tapi tidak dengan berat hati karna aku percaya lee akan jemput aku suatu hari nanti. Aku juga percaya kita bakal bisa ketemu lagi sebelum ia menjemputku.Jangan lupa komen dan vote ya! Biar aku makin semangat bikin ceritanya😇
KAMU SEDANG MEMBACA
seindah bintang di langit
Teen FictionReva adalah gadis berusia 17 tahun, ia mencintai teman masa kecilnya itu. Tapi cinta nya itu tidak bertepuk sebelah tangan karna teman kecilny yang bernama lee itu juga jatuh cinta dengannya. Perjalanan cinta mereka pun dimulai dengan banyak lika li...