1 tahun kemudian...
Hari ini adalah hari kelulusan ku dan Narendra. Dan selama 1 bulan aku berada di Medan kemarin hari ini, aku dan Narendra mengucapkan sumpah dokter. Setelah acara sumpah maka kami pun naik ke atas podium untuk mengambil ijazah yang diberikan oleh dosen kami. Dan Alhamdulillah aku dan narendra mendapatkan predikat cumlaude.
"Selamat ya sayang.."aku mencium pipi mommy. Yah itu ibu nya Narendra yang sudah aku anggap seperti ini ku sendiri.
"Makasih mommy, oh iya mom. Rendra mana mom?." Mommy menunjukkan ke arah Rendra di atas podium yang sedang memainkan gitar dan sebuah lagu. Kami semua mendengarkan lantunan lagu yang di nyanyikan oleh Rendra dan petikan gitar.
"Bagus banget suara Lo ren." Dan kalian tau apa Narendra dengan santainya mencium pipi ku membuat semua hadirin disini menyoraki ke arah kami. Aku malu bukan main. Narendra kampret ..
"Loe ya ren." Ujar ku menatap Narendra tajam. Dan dia hanya tertawa melihat reaksi ku.
"Loe cantik, makin sayang gue sama Loe." Jantung ku.
"Makasih, loe juga ganteng hari ini. Boleh gak hanya gue yang milikin lie?. "Jujur tanpa sadar aku mengucapkan hal demikian. Dan Narendra hanya mengacak rambut ku.
"Gue akan selalu ada buat Lo, selama nya." Aku memeluk narendra jujur aku takut kehilanganmu ren. Batin ku.
"Suatu saat jika lo bukan milik gue, gue harap Lo selalu ada disamping gue ya ren."aku menangis dalam diam. Narendra tidak tau bahwa aku sangat mencintai dia. Sangat mencintai dia.
"Kita kesana yu." Aku mengangguk seraya menggenggam erat tangan nya. Kami pun berfoto bersama rekan yang lainnya. Dan aku melihat Rendra lagi berfoto bersama mommy dan Daddy.
"Mommy ingin kamu melanjutkan memimpin rumah sakit yang ada di Singapura". Aku menatap Rendra, jika dia menerima permintaan mommy itu artinya Rendra akan menetap disana. Aku hanya tersenyum kecut.
"Dan mommy harap kamu bisa kembangkan rumah sakit disana, rain?." Lamunan ku tersadar saat mommy menepuk pundak ku.
"Iya mom."ujar ku.
"Temani Rendra ya?." Aku belum mengerti maksud dari mommy.
" Kemana mom.?" Mommy tertawa menatap ke arah ku.
"Ke Singapura urus rumah sakit disana." Belum sempat aku menjawab Rendra langsung menjawab ucapan mommy.
"Mau mom, lagian Rendra kalau rain ikut pasti ikut mom. Bunda rain boleh ya ikut Rendra disana?." Rendra memeluk bunda seperti aku memeluk mommy.
"Kalau bunda gak izinkan gimana?." Aku tersenyum melihat tingkah laku Rendra yang cemberut saat bunda mengatakan seperti itu.
"Hahaha..ren kamu itu udah gede loh nak. Iya bunda izinkan udah ah jangan gitu muka nya jelek banget tau."
"Bunda sih." Ucap nya.
"Kalian akan berangkat setelah kita merayakan natal disini ya ren." Rendra pun mengangguk pertanda setuju. Itu artinya 1 Minggu lagi kami berada disini.
***
Hari ini aku joging seperti biasa. Aku ditemani oleh kedua adik ku yah airiko dan Abyan. Mereka adalah kebanggaan ku. Saat ini Abyan ingin mempersiapkan diri nya untuk mengikuti Akmil di Surabaya. Namun dia akan berangkat Beberapa hari lagi. Dan airiko masih duduk di bangku SMA kelas 3. Tidak lama lagi dia akan kuliah.
" Kak Rendra kemana kak, tumben gak ikut kita joging." Adik ku tahu bahwa Narendra setiap pagi joging bersama ku. Namun kali ini dia harus mempersiapkan diri nya untuk acara natal besok.
" Kak Rendra kan besok natal. Jadi kak rendra harus mempersiapkan diri untuk besok." Ujar ku.
" Kakak kenapa gak pacaran aja sih sama kak Rendra." Bagaimana bisa.kita berbeda, dari segi suku dan agama. Tapi satu hal yang aku pikirkan apakah Rendra mencintai ku. Entahlah.
" Kami bersahabat gak mungkin bisa pacaran." Setelah itu kami pun melanjutkan joging lagi. Aku masih memikirkan perkataan adik ku tadi.
Apa mungkin sahabat jadi cinta. Aku hanya takut Rendra akan menjauh kalau tau aku mencintainya. Entahlah biarkan saja perasaan ini aku pendam sendiri.
Yeye....kali ini sampai disini dulu ya..hehehe maaf ya singkat banget. Jangan lupa komentarnya ya readers..
Salam dari 2R
💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
bersama bukan takdir kita
General FictionMengertilah kita berbeda, mulai dari segi budaya, tahta dan bahkan agama. Jika kita terus memaksa untuk bersama maka tak hanya kita yang terluka namun juga tuhan. Terimalah takdir dari Tuhan. Karena sejati nya kita beda dalam segala hal... ...