☆Hidan [02.04]

375 24 2
                                    

Beberapa hari ini si penyembah dewa absurd—duagh!—Jashin alias Hidan, diam saja di kamar nya

Laki-laki berambut perak itu tidak pernah keluar kamarnya. Entah dia makan dan minum atau tidak. Yang pasti suara cerewet nya itu tidak terdengar hari-hari ini

"Hoi Kakuzu, sedang apa kau? Tumben tak menghitung uang yang kau dapatkan dengan cara memalak orang itu?" Tanya Pain saat melihat Kakuzu, seperti orang yang sedang menjaga lilin agar tetap menyala [Dikira babi ngepet?!?!]

"Hm? Aku sedang menulis barang-barang yang harus dibeli" jawabnya tanpa melihat kearah leader Akatsuki itu

"Haa?"

"Hah~ kau ingat besok tanggal berapa?" Tanya Kakuzu, menghentikan aktivitas menulisnya

"Eeee... Ano... Tanggal—?"

"......."

"LAHHHH IYA!!! BESOK KAN SI ANJ*NG ULTAH!!!!!!" Teriak Pain membuat seluruh penghuni markas—kecuali Hidan—kaget

"Cih! Pikun!"

"Lalu, lalu? Apa yang akan kita siapkan?? Apakah kita akan membakar semua koleksi DJ nya?? Ataukah mencebur kan diri nya ke kolam suci????" Pain tidak menggubris hinaan Kakuzu tadi, dan malah antusias akan rencana mengerjai Hidan

"Mendoukusai!" Komen Kakuzu, sementara itu Shikamaru jadi was-was terhadap sekeliling nya

"Hanya perlu membeli yang sudah ku catat. Kemudian menghias markas. Dan memanggil seseorang" lanjut nya

"Ehh? Seseorang? Siapa?"

"Kepo, gblk! Udahlah mending lu suruh yang lainnya buat belanja!! Gua mau ngurus satu hal lagi!"

Kakuzu memberikan daftar belanja itu pada Pain. Entah kenapa Pain shock melihat daftar belanjaan itu

"Apa maksudmu Kakuzu?! Kita kebanyakan belanja untuk kebutuhan 'ritual'!! Apa otak mu itu sudah tertular oleh Hidan?!?!" Celetuk Pain

"Itu cara tercepat untuk memanggil nya" Kakuzu menjawab tanpa menoleh, lagi

"Hah?!?!" Sayangnya otak leader yang satu ini tidak bisa mengerti siapa yang dimaksud oleh Kakuzu. Atau memang kata-kata Kakuzu saja yang tak bisa di mengerti [Pain : Kakuzu nya aja tuh!]

Tempat Rapat Akatsuki(?)

"Jadi... Kita harus membeli semua ini?" Tanya Sasori

"Tapi ada bahan-bahan tambahan" Celetuk Konan

"Untuk membuat kue, kan? Di dapur saat kulihat tadi sudah tidak ada bahan-bahan apapun" sahut Itachi

"Tulis saja bahan tambahan itu. Nah, saat nya kita membagi tugas!" Ucap Pain

"Kita... Tidak akan menyiapkan hadiah lainnya?" Tanya Zetsu

"Hadiah apa yang cocok untuk Hidan-senpai, ya~?"

"Tidak ada yang cocok, un! Hadiah terbaiknya mungkin bisa mengoleksi hal-hal berbau Jashin, un" komentar Deidara

"Kakuzu bilang hadiah nya serahkan saja padanya. Kita hanya perlu belanja saja"

"Terkadang aku suka bingung, sebenarnya siapa leader disini?" Gumam Zetsu hitam

Kamar Hidan

Kruyuk~

Mau sehebat apapun seseorang, 'makan' mereka tetap memerlukan nya. Termasuk anggota Akatsuki yang sesat ini. Walaupun dirinya bertekad untuk menahan lapar dan tidak akan pernah keluar dari kamarnya, tetap saja perutnya meminta nya untuk diberi makanan

Akatsuki Member's BirthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang