Hijrah To Jannah

15 3 0
                                    

Libur awal semester satu hampir selesai, aku mulai merapikan buku-buku yang akan aku gunakan kelak.

Liburpun berakhir, hari ini aku masuk sekolah sebagaimana biasanya dan dengan diantar oleh kakakku yang sebenarnya juga pergi ke sekolah nya. Karna kita masih satu alur jadinya aku nebeng.

"hari pertama setelah libur,ahh kangen nya "gumamku didalam hatiku.
Tak lamaku melangkahkan kakiku tiba-tiba seorang gadis mungil,dengan suaranya yang sedikit melengking dan dengan senyumnya yang khas dia menghampiriku. Annisa namanya, dia adalah salah satu sahabat terbaikku. Kami berjalan bersama menuju kelas kami dan sambil berbincang-bincang membicarakan liburan yang telah usai. Bagiku liburan kemarin sangatlah berkesan karna entah mengapa hatiku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan dan itu benar-benar menyayat qolbuku. Jujur aku adalah seorang cewek K-popers akut,tapi itu dulu. Sekarang enggak lagi. Aku memutuskan untuk hijrah karna aku baru menyadari bahwa diriku ini, sangatlah jauh dari Rabb-Ku. Hah. Entah pantaskah aku Mengaku-ngaku sebagai hamba-Nya. Tapi aku harus optimis bahwa aku pantas akan itu. Beberapa hari sebelum libur berakhir entah kenpa aku berhasrat untuk menonton TV. Padahal aku sangatlah jarang bahkan gak suka menonton TV. Mungkin inilah yang dimaksud dengan cara Allah untuk mengetuk hatiku dan waktu itupun hatiku merasa gundah tak berarti. Setelah membukanya aku berusaha mencari-cari channel yang terbilang menghibur dan...lagi-lagi aku merasakan keanehan, tak seperti biasanya aku menonton acara dakwah islam atau ceramah. Entah mengapa hatiku saat mendengar ceramah dari ust pematerinya merasa tenang dan merasa sangat tertampar karena mendengar ceramahnya, dan aku sadar bahwa selama ini aku salah jalan. Dan dari situlah kisah hijrahku dimulai. Aku mulai merubah kebiasaanku yang dulu sangat dekat dan erat dengan dunia perkpopan  menjadi putus dan aku berharap tidak pernah lagi untuk menyukainya atau membanggakannya. Aku juga berusa belajar dan mengamalkan sunnah-sunnah Rasul yang bisa aku lakukan. Setibanya aku dikelas dengan Anis(Annisa) ruangan kelas masih tampak sepi dan hanya ada beberapa murid saja yang baru datang.

"Hijrah?"
Sopi merasa terkejut ketika aku bercerita padanya bahwa aku ingin hijrah dan ingin melupakan dunia kpop dan juga karnakan selama ini aku sangat anti ketika berbicara seperti itu. Setelah terkejut ia pun diam sejenak. Dan tiba-tiba dia mulai mengeluarkan suaranya. "itu bagus." gumamnya. "Ha?" kataku. "iya. Aku setuju kalau kau hijrah mungkin Allah telah membuka hatimu. Untuk berpaling dari dunia perkpopan yang hina dan keji." sahutnya. Setelah mendengar tanggapan dari sahabatku ini membuatku menjadi semangat dan bersungguh-sungguh untuk hijrah dan berusaha untuk istiqomah.

Hari-hari kulalui sebagimana biasa setelah aku hijrah. Tentu, ada beberapa hal yang berubah mulai dari cara berbicara,cara memandang dan lainnya. Dan tidak hanya itu, aku juga mulai sedikit diolok-olokkan teman disekolah karna aku berusaha menyampaikan ilmu agama yang sudah kupahami dan benar. Benar, tidaklah mudah untuk mengajak orang untuk berubah dan hijrah. Ya walaupun gak banyak yang mencemoohku tapi, its ok im fine. Karna bagi itu ialah ladang pahala karna kalau aku bisa melewatinya dengan kesabaran maka, aku akan mendapatkan pahala yang sangat besar dan berarga bagiku sebagai bekal untuk diyaummul mizan kelak.

HIJRAH TO JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang