C8

29 0 0
                                    

Maaf ada konten yang kurang berkenan nantinya🙏

Jadi tolong yang kurang suka atau nggak suka BL harap tinggalkan, skip, atau baca next C setelah C ini🙏🌸

Awas bosen ya? XD maybe agak panjang dari yang biasanya

Okay Happy Reading~🌸🍭

---

Normal POV

Riza (biar enak, Afriza kepanjangan) bangun dari tidurnya dengan keadaan yang masih diselimuti kantuk berat pada matanya. Ia mencoba melihat sekeliling, mencerna apa yang terjadi. Karena ia bangun bukan dikamarnya, melainkan kamar orang lain. Siapa lagi jika bukan kamar Tio

Riza mendapati Tio tidak sedang tidur diatas ranjang. Entah kemana dia pergi, yang pasti Riza masih mematung mencerna keadaan

'Kok gua disini sih?'

Riza mencoba bangun dari tempat tidur temannya itu, lalu mencari seseorang yang ia kenal dengan nama Tio

"Tio! Lu dimana?!" teriaknya panik

Tidak ada jawaban. Kesunyian adalah hal yang mutlak. 'Kemana tuh anak?' batin Riza. Seingatnya, Tio meminta Riza untuk nenemaninya karena tidak ada siapapun dirumah. Ditambah Tio sedang sakit, dan dia tidak suka ditinggal sendirian. Orang tua macam apa yang meninggalkan anak mereka yang sakit sendirian?

Daripada berteriak tak karuan memanggil nama 'Tio', lebih baik ia susuri rumah besar itu sembari menyebutkan nama 'Tio' tadi. Nihil, tidak ada siapapun didalam rumah

'Dia minta temenin sekarang dia yang ninggalin? Sue lo Tio!'

"Apa sih?" ucap orang bernama Tio

"Lu kemana aja anjir?"

"Abis keatas, gak boleh?"

"Kenapa nggak bangunin? Dah sore nih. Gua takut pulang malem"

"Nginep aja sehari gak apa kalii"

Dengan entengnya, Tio bilang kepada Riza untuk menginap dirumahnya. Lagipula ini memang sudah sore. Mau pulang pun rasanya tanggung, kagok

"Nginep?"

"Iya nginep, tenang. Gue punya baju seukuran lo kok. Lo bisa pake tuh baju, kalo lo sekarang gak bawa ganti"

"Beneran?"

"Beneran, udah sana mandi gih. Ntar bau acem loh~" pinta Tio dengan nada manjanya

"Hiii iya iya otw, btw kamar mandi lu dimana? Sekalian pinjem anduknya"

"Di kamar gue juga ada," Tio menjawab singkat

Riza langsung pergi balik badan meninggalkan Tio yang masih mematung menampung dagunya di tangga. Dia merasa tidak yakin bisa menggagahi seorang bocah bernama Riza apalagi dengan kepolosan yang tertera jelas di wajahnya

(Tio eh emang gak boleh. Inget lo itu masih kelas 7 dah pengen 'gitu'an? Lo kebanyakan nonton hent*i any*ng!)

(bukan hent*i sih thor)

You're Mine, Riza!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang