Dimas POV
Hah? Si Iza minta refreshing kenapa? Abis jadi korban KDRT? Apa anak broken home? Yaa mungkin aja kali ya, rata-rata anak yang kayak gitu jarang banget ngeluarin pendapat
Gue gak ada minat buat bales chat nya. Lawong dibales juga buat apa, dia pasti lagi gak baik-baik aja. Terbukti dari pesan yang tadi gue kirim, dia ngebalesnya kurang lebih satu jam kemudian. Gue baru tau kalo ternyata eh ternyata si Iza bisa juga kek gini. Diam diam menghanyutkan
Normal POV
Seminggu kemudian~
(maapin alurnya yg dicepetin seminggu XD)
Riza belum masuk sekolah. Tio juga sama. Tidak ada yang tahu kemana perginya dua laki-laki muda itu. Sama sekali tidak ada. Jejak mereka menghilang bak jejak kaki yang tersapu air ombak di pantai
"Anjir itu anak dua pada kemana?" tanya Adit yang khawatirnya sudah diubun-ubun
"Gue gak tau! Kenapa sih? Frustasi sendiri gua," Dimas menimpali dengan emosi yang meledak
"Yah Za sekolah gih cepetan. Lo gak tau kita semua kangen disini," harap Dimas
"Bener tuh, aamiin," Adit mengusap kedua tangannya pada wajahnya
Besoknya~
Salah satu dari dua pemuda yang menjadi trending topic penduduk kelas 1-A itu, Tio, masuk kelasnya dengan muka yang kusut seperti sudah mengalami masa frustasi
Warga kelas yang berada disana segera berbondong-bondong menghampiri si trending topic itu guna menanyakan kemana saja dia selama ini
Namun, justru curahan hati dan pertanyaan yang melontar dari berbagai bentuk mulut itu ditepis langsung secara mentah-mentah oleh sang narasumber. Bukannya bahagia mendapat banyak pertanyaan seperti itu apalagi itu menanyakan keadaannya, Tio malah seperti terlihat tidak nyaman yang terlihat dari raut wajahnya yang makin kusut
"Udalah berisik, anjing! Bisa gak diem?!" Tio membentak seluruh penduduk kelas
Untung saja Dimas dan Adit tidak ada di kerumunan itu, so mereka tidak mendengar apa yang baru saja Tio lakukan. Dua orang laki yang duduk di belakang bangku sekolah itu lebih khawatir pada Riza teman dekat mereka, daripada Tio yang merupakan pusat kerinduan 3/4 penduduk sekolah
Rasanya beda
Triing triing…
Bel sekolah berdering sangat keras yang cukup untuk memekakkan telinga semua orang. Walaupun seperti itu, sang bel laknat itu mempunyai tujuan dan alasan tersendiri. Yaitu untuk membuat para muridnya langsung menghentakkan kaki mereka masuk ke dalam kelas mereka dengan serempak
Beberapa murid juga ada yang komplen jika suara bel yang kelebihan nyaring itu bisa-bisa membuat telinga mereka tuli. Walaupun hanya tuli sementara, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, kan?
Begitupun dengan kelas 1-A. Semuanya duduk dibangku mereka masing-masing. Tidak ada yang berani berbicara, karena saat itu langsung ada guru yang sepertinya akan menyampaikan kabar yang buruk sangat buruk banget
Ya beliau itu wali kelas 1-A, nama beliau Pak Ahmad. Pak Ahmad adalah orang yang berada di bidang kesiswaan. Karena itu beliau, tidak akan lepas dari yang namanya mengatur para murid, membuat peraturan ini dan itu, dan segalanya yang menyangkut seluruh penduduk sekolah yang berusia antara tiga belas sampai enam belas tahun itu
Pak Ahmad memang terkenal dengan ketegasan dan juga kegalakkannya. Kadang-kadang murid suka dibuat salah tingkah jika sudah terciduk oleh Pak Ahmad. Yang pasti, Pak Ahmad selalu memberi mereka hukuman yang setimpal. Namun itu justru tidak membuat para murid kapok. Besoknya mereka mengulanginya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine, Riza!
Teen FictionGua yang sekarang jones akut sama sekali nggak ada niatan nyari jodoh sampe sekarang. Kisah cinta gua kok gini-gini amat? Kalo ada nama yang sama, saya mohon maaf karena ini hanya kebetulan semata Oke Happy Reading~ Enjoy~