INTERNATIONAL CLASS

48 4 0
                                    

Setelah sepakat untuk melakukan poto bersama demi membantu melengkapi tugas kesenian (album akhir tahun), sang wali kelas berjanji kembali seusai menunaikan kewajiban memberi materi di kelas lain.

Beliau meninggalkan ruangan, memberikan sepenuhnya kepercayaan kepada anak-anak muridnya.

Pagi ini sepeninggal beliau, kelas kembali ricuh. Seluruh penghuninya sibuk mengerjakan hal yang diminati masing-masing.



"Jreeeeng"
Petikan gitar Risnandi tak sedikitpun menarik perhatian sekumpulan siswi yang sedang melakukan voting tentang status guru baru di kelas mereka.

Namun karena hasil voting adalah seri, Kania-yang merupakan sala satu dari ke lima siswi tersebut akan menanyakannya langsung pada yang bersangkutan.

Tidak peduli sekalipun guru tersebut akan menganggapnya 'aneh', sebagai konsekuensi dari kenekatannya yang akan menanyakan "apakah guru tersebut masih single atau sudah double (menikah)?". Selain penyakit keponya yang memang sudah mencapai tingkat akut, Kania juga ingin membuktikan bahwa pendapatnya benar, untuk menyapu bersih rasa penasaran keempat temannya yang lain.

Setelah yakin dengan keputusannya, siswi kerempeng itu meninggalkan lingkaran yang kini tengah khusyuk membahas "kenapa si Mondy lebih keren dari si Boy ? Padahal peran utamanya kan si Boy ?".

Uuugh sungguh diskusi yang menguras energi. Beruntungnya mereka belum mengenal Dilan, jadi tidak ada bahasan "mengapa di film, Milea tampak lebih kolot dari Dilan ?" Padahal di wattpadkan, aaaah syudahlaaah.

Kania berjalan gontai menuju kursinya, menempelkan sebelah pipinya pada meja. Memperhatikan Amel, chairmatenya yang tampak merem melek dibantu Ubad menghafal beberapa hadits untuk disetor pada guru Qurdis, tentunya di akhir pelajaran nanti.

"Ckkkk" Kania berdecak bosan, lalu membalikan kepalanya membelakangi Amel, masih dengan pipi menempel pada meja kini netranya menangkap sosok Tian dan Anggit yang sibuk dengan laptop masing-masing.

"TUUUUHKAN BENER, KEBUKA" teriak kedua siswa itu berhigh five.

Fix, mereka berhasil membobol wifi sekolah.

fyi, pada saat itu sekolah belum memberikan free wifi.

"ASLI KEBUKA DIN ?" (Udin/bapak adalah nama kelas Tian) teriak Nenden mendekati meja kedua siswa tersebut.

"Downlodin lagu Devil woi, mvnya baru keluar, buruaaaaan" Lisna menyebutkan nama grup kpop beserta judul lagu barunya.

"AIGOOOO KYU-HYUUUUUN" dengan antusias Lisna menunjuk laptop dihadapannya. Tian mengalah dan memilih merapat pada Anggit, karena laptopnya memang sudah berpindah kuasa pada Lisna dan Nenden.

Ya, mereka berempat memang rukun dan kompak, bukan hanya chairmate, mereka adalah sahabat.

"Bagi-bagilaaah" Silfa menjulurkan laptopnya pada Anggit.

Setelah menerima kembali laptop yang sudah terhubung dengan wifi sekolah, siswi itu mengucap terimakasih lalu kembali kebarisannya di belakang.

"yeeeey, kita nonton FROZEN" pekiknya riang, tentu saja disambut meriah oleh Rini, Nina, Triyani, dan Widi.





"JREEEEENG........ JRENG"

"Nandi iiih berisik !" cerca Widi, merasa acara nobarnya terganggu.

"Iya ih, gak pegel apa dari tadi metikin gitar terus ?" tanya Nina tak mengharap jawaban

"Iyaa iih, kita lagi nonton nih" timpal Triyani "pindah sana!!" usir Triyani menunjuk meja kosong disudut kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang