[2014]
ARETHA POV
"Retha bangun sayang, udah sore mandi dulu yuk," ujar wanita itu lembut sambil mengelus pelan rambut gue.
Dengan berat, gue mengerjap dan membuka mata gue perlahan. "Jam berapa, mam?"
"Udah jam empat nih, masa anak gadis belom mandi," balas mama gue sambil mencubit pelan hidung gue.
Kaget, gue langsung membulatkan mata gue. "JAM EMPAT?! PAGI?!!!" teriak gue sambil mengubah posisi menjadi duduk.
"Sst, sore sayang. Mandi dulu gih, tumben banget kamu tidur tadi siang," ujar Mama.
Gue menghela nafas lega sambil menyandarkan punggung gue, "Aku kira jam empat pagi. Retha kayaknya tadi ketiduran deh, ma."
"Ketiduran? Kok bisa? Emangnya kamu kecapek-an? Atau, semalem abis begadang?" tanya Mama berturut-turut.
Gue yang udah males denger semua pertanyaan itu cuman menggeleng-kan kepala gue pelan.
"Hari ini gak ada guru yang dateng, 'kan?" tanya Mama, lagi. Entah untuk yang keberapa kalinya.
Ditanya lagi, ditanya lagi, ujar gue dalem hati.
Gue hanya mengendikkan bahu malas. "Gatau deh, ma. Kayaknya sih iya, Retha cuman kecapean doang."
"Yaudah sekarang mandi dulu gih, biar seger lagi badannya," ujar Mama sambil membelai rambut gue yang pasti udah kayak sapu ijuk, acak-acakan.
Gue menendang-nendang brutal selimut yang membalut tubuh gue sampai jatuh ke lantai dan beranjak berdiri, merenggangkan otot.
Yap, inilah kehidupan sehari-hari seorang Aretha Renasya Lazzuardy, Anak ke-2 alias anak tengah dari 3 bersaudara Lazzuardy.
Gadis yang udah jalanin homeschool-ing 3 tahun berturut-turut, di rumah tentunya.
Yang belom pernah ngerasain gimana rasanya sekolah, hangout bareng temen-temen, dan pacaran? belum pernah, mungkin.
Bahkan gue ga inget gimana kehidupan gue sebelum 3 tahun terakhir ini.
Atau bahkan gue ga punya kehidupan? Gue penghuni baru tubuh ini?
Gak mungkin.
Gak logis juga.
Entahlah, nobody knows. OH! Atau cuman gue yang gatau, di rumah ini bahkan di dunia ini.
--
Sambil memejamkan mata, gue membiarkan air dingin dari shower menusuk memasuki pori pori kepala gue.
"KAK RETHA CEPETAN, NAO MAU MANDI JUGA!" teriakan bak tikus kejepit menyebalkan yang membuyarkan lamunan gue.
Siapalagi kalo bukan si setan kecil, Naomi.
Naomi Carisya Lazzuardy, si bungsu dari saudara Lazzuardy, umur 13 tahun dan masih kelas 8 smp.
Status: In Relationship (cuman gue dan Rakha yang tau.)
Mantan: enam ekor
Prestasi: Pernah menang fashion show di sekolahnya, sekali.'Pasti lo waktu itu cantik nih.'
'Gila hebat bener, si nao.'
'Pantes sih, seorang Nao bisa menang.'
'Kok bisa sih, Nao? Tapi.. lo kan emang cantik.'
GAK. Kurang lebih itu semua komentar para kurcaci alias temannya Nao yang lagi numpang-makan di rumah gue, dan keluarga.
DAN KALIAN JANGAN TERTIPU. Ok.
Kenapa setan kecil itu bisa menang? Waktu itu, juara 1 yang asli entah kemana dan akhirnya dia yang juara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catching Feelings [OFF FOR A WHILE]
Teen FictionAretha Renasya Lazzuardy, abg cewek yang gatau dan belum pernah rasain sekolah, hang-out, up-to-date, dan mungkin... jatuh cinta? Tapi.. apa mungkin anak muda jaman sekarang, termasuk Aretha, belum pernah ngerasain hal-hal yang diatas?