PART 2

193 13 0
                                    

[AUTHOR POV]

Lazzuardy's Dining Room; 19.00 WIB

Kini, keluarga Lazzuardy lengkapnya Rakha, Aretha, Naomi dan kedua orang tuanya sedang di meja makan. Memakan makanan masing-masing, diam 1001 kata.

Adi, ayah dari anak-anak Lazzuardy berdeham kecil, memecah keheningan. "Bentar lagi tahun baru nih, kalian gamau liburan?"

Serentak, mereka semua menoleh ke arah Adi. "Liburan kemana?" tanya mereka kompak.

"Ayah ikut kalian aja. Kalian mau kemana? Mumpung ayah ga sibuk nih, tahun baru," jelas Adi.

"Atau kalian mau liburan bareng temen-temen di sekolah, hm?" lanjutnya.

"NAO MAU NAO MAU!"

"Rakha mau bareng Pradit sama Romel aja dah, yah."

Sebagai anak homeschool-ing yang tentu tidak memiliki teman, Aretha hanya bisa menatap nista kedua saudara dan orang tuanya secara bergantian. "Retha ikut kalian ajadeh."

"Kak Retha masa mau ikut Nao sama temen-temen? Gamau gamau! Yang ada, Nao dimarahin terus nanti."

"Lu mau ikut gua, Reth? Gila aja, mau tidur dimana lu? Pejantan semua."

"Maksud Retha, Retha mau ikut ayah sama mama aja. Gak usah geer deh, siapa juga yang mau ikut kalian," tukas Aretha datar dan segera beranjak menuju kamarnya.

"Serem tuh, marah kan jadinya," ujar Adi yang diakhiri kekehan.

"Hush, kamu itu. Anak lagi ngambek kok digituin," komentar Maya dengan wajah yang sedikit di tekuk.

Adi menoleh ke arah Maya dan tersenyum, mengusap pelan tangan wanita paruh baya itu.

"Lah, ayah sama mama bikin anaknya ngerasa jomblo aja," gerutu Rakha sambil melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.

Mendengar ucapan kakaknya, tawa Naomi langsung pecah. "Kak Rakha 'kan emang jomblo! Lagian siapa lagi, yang mau sama kakak," celetuk Naomi.

Rakha melirik adik bungsunya itu, dan mendelikan matanya, "Yaiyalah, gua kan single, bebas. Emangnya kamu, kerjaan tiap malem ngegal--," ucapan Rakha terpotong saat merasakan tangan mungil yang membekap mulutnya.

Rakha menggigit jahil tangan Naomi yang kini membekap mulutnya, yang dibalas dengan teriakan Naomi yang memecahkan suasana di ruang makan.

"JOROK BANGET SIH KAK RAKHA!!! Tangan Nao 'kan jadi kotor nih, ew," gerutu Naomi sambil mengusap tangannya di baju Rakha.

Adi dan Maya spontan tertawa kecil. "Kalian tidur aja gih, udah malem nih," ujar Adi dengan santainya.

Rakha hanya menatap datar kedua orang tuanya dan segera beranjak menuju kamarnya, begitu juga dengan Naomi yang menghentak-hentakan kakinya kesal menuju kamarnya sendiri.

Saat terlihat semua anaknya telah memasuki kandang masing-masing, Adi kembali menatap Maya. "Aku bangga bisa punya kamu selama beberapa belas tahun terakhir ini," ujar Adi sambil menatap istrinya.

Maya mencubit pelan pinggang Adi. "Dari dulu deh, gombalnya gak hilang-hilang."

"Tapi kamu bisa menyayangi Rakha dan Retha dengan tulus, layaknya anak kamu sendiri," ujar Adi.

Maya yang mendengar itu, hanya bisa tersenyum kecut dan mulai merasakan perasaan itu perlahan muncul kembali.

###

Aretha langsung menghempaskan tubuhnya di kasur, sambil memijat-mijat pelan pelipisnya. "Bisa stress gue lama-lama jadi anak rumahan."

Ia beranjak berdiri mengobrak-abrik meja belajarnya, mencari sketch book nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catching Feelings [OFF FOR A WHILE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang