ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Diana POV
Aku tersenyum sarkas menatap Doyoung yang begitu saja keluar dari caffe tempat kami berbincang,
Mencoba untuk tetap terlihat baik-baik saja saat ini rasanya sulit,
Udara disini bahkan tak terasa dingin sama sekali, dibanding dinginnya hatiku yang bagaikan membeku,
Maaf, jika memang ini semua terasa begitu berlebihan, tapi memang semenyakitkan itu rasanya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kim Doyoung,
Lelaki yang usianya lebih tua tiga tahun dariku,
Lelaki yang begitu hangat, menyenangkan dan selalu memberikanku sekotak sushi yang katanya buatannya sendiri,
Doyoung menjadi lelaki paling luar biasa setelah ayahku untuk dua tahun belakangan ini.
Dia begitu sempurna, begitu nonrealistis bagiku, menurutku Doyoung adalah kekasih terbaik untuk setiap wanita di dunia ini,
Sangat beruntung aku saat dia benar-benar menjadi kekasihku, tiga tahun lalu, tepatnya di bulan Agustus,
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dia membawa kotak sushi andalannya itu, ditambah sebucket Bunga Matahari, kesukaanku,
Dihari itu, rasanya duniaku sangat indah, seakan-akan awan dan angin bersenyum dan menari disekelilingku,
Setelah hari itu, setiap harinya, dia selalu menjemputku ke sekolah dengan motor ninja berwarna merah kesayangannya,
Tak lama dari itu, aku berhenti dari sekolah formal, dan memilih untuk homeschooling.
Setelah tahun ajaran sekolah menengah atas selesai, aku belum berkuliah sampai saat ini, karena aku lebih suka membantu ayahku,
Doyoung jadi lebih rajin datang ke kantor ayahku, entah membawakanku sekotak sushi lagi atau berplastik-plastik susu dan kopi kemasan.
Benar-benar kekasih paling luar biasa, aku yakin tak ada siapapun yang akan lebih hebat dari seorang Doyoung dalam memberikan cinta kepada kekasihnya.
Tepat setelah tahun kedua kami sebagai seorang kekasih, Doyoung datang padaku dengan jaket denim biru tuanya,
Membawakanku sekotak sushi lagi, namun, berbeda kali ini wajahnya tak sumbringah, tak jelas raut wajahnya, yang pasti dia tak bersemangat,
Aku membukakan pintu rumahku, di luar hujan, tapi Doyoung tidak mau masuk, dan malah berdiri ditengah dinginnya air hujan,
"Ini kotak sushi terakhir dariku untukmu, Diana."
Lalu, dia pergi begitu saja, aku ingin mengejarnya saat itu, tapi, ibuku menyuruhku masuk karena hujan benar-benar sedang marah,
Aku membuka kotak sushi terakhir itu, ada sebuah note dengan kertas berwarna merah muda,
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤMaaf Diana Be, hubungan kita rasanya memang baik-baik saja, namun, aku tak bisa melanjutkannya lagi.
Aku menyayangimu oleh karena itu kita tak bisa bersama.
ㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
"Dasar gila." umpatku saat itu.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Siapa namanya, Rhea.
Gadis itu pasti akan sangat bahagia, sebahagia aku dahulu saat bersama Doyoung,Dia akan setiap harinya dihadiahi sekotak sushi dan mendapat banyak sekali susu dan kopi kemasan berbagai merek.
Aku pernah beberapa kali melihat Rhea dan Doyoung berdua disebuah restoran,
Doyoung memang bodoh,
Mereka berkencan direstoran dimana kita selalu makan disana saat itu,
Sejak saat itu, aku sangat benci, benci sekali dengan gadis berambut panjang dengan tubuh ramping itu,
Kebencianku terhadap gadis itu telah sampai ditahap aku ingin menghabisinya, tapi tak pernah terjadi,
Dan, dihari ini, Mark merusak segalanya ketika aku bahkan sudah sedikit lagi membunuh gadis itu.
Mark, aku sangat kesal dengannya, tidak akan kuampuni dia kali ini.
ended.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sekarang, sudah pukul sepuluh malam lebih dua menit,
Mark sudah tiba sejak sore tadi di rumah orang tuanya,
Entah mengapa perasaanya tidak jelas sekali malam ini, bagaikan ada sesuatu hal yang mengusik pikirannya, entah apa itu,
Rasanya sama seperti ketika kakak perempuannya pergi dari rumah saat bertengkar hebat dengan ibunya,
"Mark, kenapa kamu?" tanya dirinya sendiri,
"Aneh sekali, sumpah." Mark memutuskan untuk menyalakan laptopnya,
Seperti dihari-hari biasanya, Netflix adalah jagoan Mark dalam masalah tonton-menonton film,
Laman Netflix terbuka, menampilkan banyak sekali cover film-film laga, movie gendre favoritenya,
Ponsel mahalnya yang berada tepat di samping laptop, tiba-tiba menyala, memperlihatkan sebuah panggilan atas nama, Ketua Nam,
Ia mengangkatnya buru-buru, sebuah panggilan dari salah satu orang kepercayaan ayah Diana,
Jika seperti ini, pasti ada sesuatu yang tidak beres, pikirnya
"Selamat malam?" Mark memulainya terlebih dahulu,
"Mark, Diana bersamamu? Dia belum kembali. Kau tau kemana dia?"
Mark terdiam sejenak, mencerna berbagai pertanyaan yang didapatnya,
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Akan kucari dia." Mark sesegera mungkin mematikan telepon dari Ketua Nam, kemudian, menutup paksa laptop miliknya, dan bergegas keluar dari rumahnya tanpa mantel dingin sekalipun.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Manusia setres." decik Mark sambil menghidupkan mobil milik ayahnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
have a great day gais!
☺️
© wcgotmoneys
KAMU SEDANG MEMBACA
PECULIAR
FanfictionSaling mencoba untuk menjadi yang terbaik nyatanya memang sulit. Kisah ketika si kamu mencoba untuk menjadi yang terbaik untuk si dia, ditengah si dia yang ingin menjadi yang terbaik untuk yang lain.