"Ringgg... Ringgg.... Ringgg....",Deringan jam weker berdering di kala matahari mulai memperlihatkan sinarnya. terbangunlah mereka sepasang suami istri yang tengah tidur di kamar mereka di pagi itu."Selamat pagi sayangg..." ucap dodi sambil memegang perut buncit wanita yang berada di sampingnya itu yang tak lain adalah istrinya itu."makin gede aja nih perutnya nih yangg" ucap dodi sambil terus mengelus perut istrinya."sebentar lagi kita akan bertemu ya nak, ayah udah gak sabar nih untuk ketemu sama kamu,nanti klo kamu udah ketemu ayah, ayah janji bakal ngajak kamu main sepuasnya" ucap dodi lagi sambil tersenyum."dan kalo nanti kamu udah besar akan ibu ajarkan kamu untuk buat kue kesukaan ayah kamu"ucap Rani dengan senyum. "kalau misalkan anak kita nanti laki-laki gimana?? masa mau diajak masak sihh???" jawab dodi. "gapapa dong, mau laki-laki ataupun perempuan aku akan ajarkan dia buat kue untuk ayahnya" jawab Rani dengan senyuman yang terpapar di wajahnya sambil melihat Dodi suaminya.
mereka adalah Dodi dan Rani pasangan suami istri yang saling memberikan cinta satu sama lain. percintaan mereka sudah dimulai lama sejak mereka masih berada di bangku smp. kehidupan mereka terbilang keluarga yang kaya karena dodi adalah pemilik pabrik kain yang cukup besar di kota bandung. mereka memiliki segala apa yang mereka inginkan kecuali momongan. pasalnya pasangan yang menantikan kehadiran buah hatinya yang sangat dinantikan mereka.karena sudah 3 tahun mereka menikah,baru sekarang mereka mendapatkan kesempatan untuk bisa memiliki momongan yang mereka idamkan dari dulu. mereka sudah menyiapkan segalanya yang di butuhkan oleh sang bayi, seperti ranjang bayi yang spesial yang dibuat langsung oleh dodi di sela waktu senggangnya dia membuat ranjang bayi ini dengan sepenuh hati berharap suatu hari nanti ia bisa melihat bayinya tertidur di ranjang bayi buatan dia itu.
kini usia kandungan dari Rani sudah mencapai 9 bulan dan hanya tinggal beberapa hari lagi saat-saat yang di nantikan pun akan datang sebentar lagi. perkiraan dokter hanya tinggan beberapa hari lagi. mereka pun bersiap untuk kehadiran anak mereka, Rani sudah menyiapkan baju baju yang kelak akan di pakai oleh bayinya.
di siang hari, Rani sedang menyiapkan kebutuhan yang lainnya untuk si sang jabang bayi. Dodi pun membantu Rani mempersiapkan kelahiran anak mereka. ketika mereka tengah menyiapkan kebutuhan sang bayi,terdengarlah bunyi ringtone handphone dari dodi dan dodi pun mengankat telfon tersebut dan Rani pun menguping pembicaraan Dodi di telfon dan terdengar seperti suara seseorang yang sedang panik dan terdengar "kebakaran pak... pabrik kita kebakaran.... mohon cepat bapak kesini..." ucap seseorang dalam telfon. muka dodi pun langsung berubah murung dan langsung mengambil kunci mobil dan berkata pada istirinya "sayang aku harus pergi sekarang. maafin aku ga bisa bantu sekarang tapi aku janji nanti malam aku akan bantu kamu buat persiapan bayi kita. bye sayangg "ucap dodi sambil tergesa gesa menuju mobilnya yang berada di dekat teras rumah."hati hati sayangg" teriakk Rani.
YOU ARE READING
IBU Ia.Berkorban.Untukmu
General Fictionceritaini menceritakan arti penting keluarga dan pengorbanan sebuah ibu kepada anak yang disayanginya