"tolongg.... tolongg... tolongg..." bunyi teriakan minta tolong dari para pekerja Pabrik dari dalam pabrik. mereka adalah pak dani dan nandar mereka adalah pekerja pabrik yang tak lain adalah ayah dan anak.pak Dani adalah seorang pria berusia 55 tahun yang sudah bekerja puluhan taun di pabrik milik Dodi.Dan nandar adalah anak pak Dani yang paling dekat dengan pak Dani sangking dekatnya Nandar dengan pak Dani nandar pun bekerja dengan ayah nya di pabrik milik dodi,setiap harinya mereka selalu pergi bekerja bersama.
Mereka berteriak minta tolong dari dalam pabrik. mereka terjebak puing reruntuhan di barengi oleh apa yang teruss membesar, badan Pak Dani tertiban reruntuhan bangunan yang jatuh sedangkan Nandar dia tertiban reruntuhan dibagian kaki.Nandar terus berteriak minta tolong sambil menangis.dia menyangka bahwa hari ini adalah hari terakhirnya hidup di dunia.Nandar melihat sendiri dengan matanya pak Dani tertiban reruntuhan dan Pak Dani berkata pada nandar "nandar berjanjilah pada bapak bahwa kamu akan menjaga ibu bila ayah nanti sudah tidak ada dan bilang pada ibumu bahwa bapak minta maaf apabila bapak belum bisa membahagiakan nya selama ini" ucap pak Dani sambil berlinang air mata."bapak jangan bilang seperti itu kita pasti akan keluar dari sini pak, aku janji kita akan keluar bersama."balas nandar dan terus berteriak minta tolong.
tibalah dodi di pabrik miliknya dan bertemulah dodi dengan pak suherman, dia adalah karyawan dodi yang menelfon Dodi Tadi. ''pak Dodi masih ada orang yang terjebak di dalam."ucap pak suherman." bapak sudah memanggil pemadam kebakaran ??''tanya Dodi."sudah pak sebentar lagi mereka datang, mereka dalam perjalanan."jawab pak Suherman."pabrik ini sebentar lagi akan hancur, jika menunggu pemadam mereka akan tertimbun gedung ini. berapa orang yang terjebak disana????"tanya Dodi "2 pak,pak Dani dan nandar."jawab pak suherman.dodi pun terkejut mendengar mereka ber 2 yang terjebak di dalam banunan karena mereka ber 2 sudah dianggap seperti kelaura bagi dodi maupun sebaliknya.tanpa pikir panjang pun Dodi langsung berlari dan masuk dalam bangunan untuk menyelamatkan pak Dani Dan Nandar.
"tolongg... tolongg..."teriakan Nandar yang didengar oleh dodi dan langsung berlari ke arah mereka."astaga Pak Dani nandar" ucap dodi sambil berlari dan mengangkat puing untuk membebaskan Nandar. Dan dodi dan Nandar mencba mengangkat puing besar yang menimpa mereka namun mereka tak kuat menankat puing besar yang menimbun pak Dani."sudah kalian lari saja biarkan aku disini mungkin ini takdirku untuk berakhir disini" ucap pak Dani dengan pasrah dan menoba untuk tegar."tidak pak kita akan keluar bersama.nandar cepat keluar minta bantuan"ucap Dodi. Nandar pun mengangguk dan berlari keluar secepat mungkin untuk meminta bantuan untuk mengeluarkan ayah nya dari pabrik yang terbakar itu.sampailah Nandar di luar dan berteriak "tolongg.. tolongg.. bantu bapak saya keluar dari dalam." Dan terdengarlah suara ledakan dari dalam pabrik itu yang mengakibatkan pabrik itubpun hancur seetika karena ledakan itu. "Bapakk... Pak Dodi..."teriak Nandar sambil menangiss dan masih belum bisa percaya bahwa pabrik itu meledak seketika. Dodi dan Pak dani pun tidak bisa terselamatkan di karenakan merea masih ada di dalam pabrik tersebut.
YOU ARE READING
IBU Ia.Berkorban.Untukmu
General Fictionceritaini menceritakan arti penting keluarga dan pengorbanan sebuah ibu kepada anak yang disayanginya