Renjun bergegas berjalan masuk kamarnya.
Sepulang sekolah tadi, irisnya tak absen melihat Jaemin yang duduk di atas motor Jeno. Keduanya tertawa dengan riang, bagai berada di dunia yang lain, dunia yang berbeda dari Renjun.
Dan Renjun ditinggal sendiri. Menyaksikan bagaimana cinta pertamanya jatuh cinta kepada sahabatnya.
Tetes air mata dari kedua bola mata jernih itu seolah tak dapat berhenti tercurah.
Sesak di dada pemuda Huang seolah tak akan bisa melonggar.
Patah hati itu, merupakan patah hati terhebat Renjun. Karena ia bahkan tak bisa bercerita pada siapapun, juga ia tak bisa merasa marah.
Kebahagiaan Jaemin adalah kebahagiaannya juga.
***
I decided to republish this trash.
Karena ide buku ini menghantui saya terus. Saya kepikiran terus sebelum bobo, kayak saya gabisa ngediemin ide itu aja tanpa disalurin.
Soo... Mau ada yang baca ataupun enggak, saya tetap akan menulis.
Karena menulis, membuat saya tetap merasa 'hidup'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepucuk Surat Yang Tak Pernah Dikirim [Jeno x Renjun]
FanficRenjun & Jaemin, Dua nama beda cerita, Satu cinta dengan tuju yang sama. Jeno. warn!semi short story. perchapter berisi kurang lebih seribu kata.