제 17 화

7.1K 817 202
                                    

Ini masih tidak dapat di percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini masih tidak dapat di percaya. Ada yang berbeda pada perubahan yang terjadi pada Yeri. Auranya di penuhi oleh kemarahan yang besar. Kupu-kupu yang semula memihak si Hamadriad kini beralih mendekati Yeri. Mengerubungi sayap hitam yang muncul di punggung wanita itu. Perlahan, kupu-kupu biru itu tampak melebur, seolah terserap oleh sayap hitam itu.

Masih tak ada yang bereaksi. Semua bungkam, menyaksikan perubahan luar biasa dari wanita itu. Bahkan Haechan yang kerap kali berkomentar pun masih menganga tak percaya. Entah apa maksud dari para kupu-kupu itu, mungkin menambah kekuatan atau semacamnya. Namun yang dapat Renjun simpulkan, Yeri berubah karena melihat Mark dan hanya pria itu yang dapat menghentikannya. Intinya, Hidup Yeri sepenuhnya bergantung pada Mark.

"Siapa kau?" Wanita Hamadriad bergerak mundur perlahan. Akar yang semula menusuk Mark sudah terpotong oleh serangan kupu-kupu tadi dan menghilang, namun masih meninggalkan luka di tubuh pria itu.

Tangan kiri Yeri bergerak, seolah hendak mengambil sesuatu. Tiba-tiba, sebuah cahaya berwarna biru muncul dari sana bersamaan dengan munculnya cahaya sama pada sayap hitamnya. Namun kini sayap itu tak lagi nampak seperti sayap. Lebih mirip cahaya biru yang membentuk sayap.

Ini jelas berbeda dengan perubahan pertama. Bisa di bilang, ini adalah perubahan yang sempurna karena Yeri bisa mengendalikan dirinya hingga tak gelap mata. Wanita itu tau musuh sebenarnya.

"Aku sendiri tidak tahu siapa sebenarnya aku ini." Yeri berjalan mendekati si wanita dengan kepala tertunduk. "Tapi, ada satu hal yang penting soal jati diriku ..."

Kepala Yeri terangkat perlahan. Menunjukkan bola mata dengan kilatan biru dan merahnya. Ia tersenyum miring kala melihat si wanita pohon mulai was-was. Dan dengan kecepatan cahaya, Yeri sudah berada di balik tubuh sang Hamadriad dengan senyuman misteriusnya.

"Aku ..." Tangan Yeri melingkar pada si pohon. "Adalah ..." Kemudian naik perlahan ke arah leher wanita itu dan ia mencekiknya. Membuat si Hamadriad tak mampu memberikan perlawanan.

Benar, pohon adalah makhluk hidup. Dan jika ia tak mampu menghirup oksigen, maka mungkin dia akan mati. Juga, pohon itu tumbuh di atas tanah. Jika ia di tarik paksa beserta akarnya, tentu ia akan terkapar dan berakhir menggenaskan. Lapuk, kemudian menjadi tanah.

Bagaimana mungkin Renjun baru menemukan kelemahannya di saat seperti ini? Dan jika ia satu pemikiran dengan ibunya, maka mungkin—

"...ISTRI DAN IBU DARI ORANG YANG KAU SAKITI!"

Sayap bercahaya itu membawa Yeri terbang beserta si Hamadriad yang masih berada dalam cekikannya. Dan dugaan Renjun benar, hal itu membuat akar-akar pohon wanita itu tertarik keluar dari dalam tanah. Akar pohon yang melilit tubuh Renjun dan Haechan pun terlepas. Akar itu perlahan memendek dan ikut melayang bersama sang pohon yang tampak di bawa terbang tinggi oleh Yeri.

Wanita itu tak main-main menunjukkan bahwa ia tidaklah lemah. Karena sejak awal, si Hamadriad telah salah menilai orang. Menangis bukanlah kelemahan, siapa sangka di balik tangis masih ada emosi dan kekuatan terpendam.

Awaken Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang