Last Time : Write

3.2K 247 24
                                    

"Namjoon-ah, apa kau sibuk?"
"Tidak sayang, Ada apa?"
"Aku ingin berjalan-jalan di taman belakang, aku bosan di kamar terus"
"Baiklah, tapi tunggu sebentar ya aku merapikan alat alat kerjaku dulu ya"

Namjoon bergegas merapikan laptop dan alat gambar digitalnya.

Namjoon awalnya bekerja sebagai ilustrator di salah satu perusahaan penerbit komik ternama. Namun sejak suaminya, Seokjin terdiagnosa penyakit berat itu ia memutuskan untuk resign. Namun karena hasil karyanya yang luar biasa dan sangat digemari para pembaca komik, perusahaan tersebut tidak membiarkan Namjoon berhenti,Namjoon diberi keringanan dengan tidak perlu pergi ke kantor seperti karyawan pada umumnya yang terpenting ia harus tetap menyelesaikan seluruh deadline yang diberikan

Walaupun tidak perlu ke kantor lagi, Namjoon pada awalnya tetap kewalahan membagi waktunya antara merawat Seokjin dan bekerja.

Bagaimana tidak, ketika masih sehat, Seokjin lah yang mengurus segala keperluan Namjoon dan kegiatan rumah tangga lainnya. Membuatkan sarapan hingga memilih pakaian yang akan Namjoon kenakan kekantor, semua dilakukan oleh Seokjin. Namjoon pun dijuluki bayi besar karena sifat manjanya yang seperti bayi ketika berada di dekat Seokjin.

Usai merapikan peralatan kerjanya, Namjoonpun mengajak Seokjin berjalan - jalan di taman belakang rumahnya. Walaupun harus duduk di kursi roda dan selang oksigen yang menempel di hidungnya, Seokjin tampak sangat gembira dapat melihat suasana luar.

.
.
.
.
.

"Namjoon-ah apakah kau jadi ke kantor hari ini?"
"Iya, ada apa? Kalau kau keberatan aku bisa membatalkannya"
"Tidak, aku... aku hanya ingin melakukan kembali rutinitas yang pernah aku jalani dulu, membuatkanmu sarapan dan memilihkan pakaian yang akan kau kenakan ke kantor"
"Tentu saja,kau boleh melakukannya tapi aku akan tetap menemanimu"
"Benarkah? Terimakasih banyak Namjoon"

Hari itu Namjoon memang diwajibkan ke kantor karena ada pertemuan penting terkait proyek baru antara perusahaan tempatnya bekerja dengan agensi Big Hit Entertaiment. Big Hit ingin membuat komik untuk Idol Groupnya yang bernama BTS. Namjoonpun telah membuat beberapa sketsa sesuai plot dan alur yang dibuat oleh penulis senior di kantornya yang sekaligus menjadi sahabat terdekatnya Yoongi dan Hoseok.

"Ngomong-ngomong apa judul proyek terbarumu bersama idol group itu?"
Tanya Seokjin sembari menggoreng bumbu dapur yang ia racik

"Rencananya proyek itu berjudul Save Me, menceritakan tentang Bangtan Universe... aku sendiri kurang paham, aku tidak mengikuti perkembangan dunia hiburan"

Seokjin tersenyum mendengar cerita Namjoon. Namjoon yang lebih suka menghabiskan waktunya membaca buku - buku filsafat tentunya tidak akan paham mengenai dunia hiburan dan tren terbaru saat ini.

"BTS itu idol group yang sedang naik daun, mereka terkenal bukan hanya disini tapi sudah mendunia, kesempatan yang bagus untukmu bisa bekerjasama dengan mereka"
Seokjin menata masakannya sedemikian rupa dan menyajikannya kehadapan Namjoon

"Begitu ya, semoga mereka menyetujuinya rancangan yang aku,yoongi dan hoseok buat"

Namjoon pun menghabiskan makanan yang Seokjin buat dalam waktu sekejap. Rasa rindunya terhadap masakan chef terbaik dalam hidupnya kini terobati karena selama ini ia hanya makan makanan dari restoran atau masakan Jungkook, adik seokjin ketika Jungkook dan Taehyung berkunjung menjenguk Seokjin.

"Sekarang kau mandi, aku akan memilihkan pakaian untukmu, kau ingin pakai baju apa hari ini?"
"Yang membuatku terlihat profesional dan tampan"
Kata namjoon sambil memeluk pinggang seokjin

.
.
.
.






"Namjoon-ah bagaimana kalau kemeja ini dan celana ini ummm... ditambah aksesoris kacamata ini?
"Aku tak pernah kecewa dengan pilihanmu sayang, kau memang yang terbaik"

Last Time (Kumpulan One Shot Namjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang