Cast : - Kim Jiwon
- Kim Joon-myeon aka Suho
- and Other Cast“I-ini t-tidak mungkin, k-kenapa... Kenapa bisa?” Sosok itu menatap nanar pada benda berbentuk pipih yang kini tengah dipegangnya, tangannya bergetar menandakan kekalutannya saat ini. Tak pernah terpikir dalam hidupnya jika kejadian 1 bulan yang lalu bisa jadi seperti ini, kejadian yang menghancurkan hidupnya. Masa depannya.
Dengan masih terisak, wanita itu bangkit dari posisi tubuhnya yang sempat merosot tadi, lalu ia menarik napasnya dalam-dalam. Mencoba menerima keadaannya yang sekarang, karena menyesalpun tiada gunanya. Karena semua yang telah terjadi tak mungkin bisa terulang.
Setelah berdiri, ia menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi, menghapus sisa cairan bening yang menggenang di area wajahnya. Mencoba tersenyum, ia mengusap lembut perut datarnya.
“Aku harus kuat...! Kamu pasti bisa, Ji!” Serunya dengan tekad yang bulat.
###
Jiwon tengah membereskan semua pakaiannya kedalam kopor juga tas punggungnya, ia berniat untuk pindah dari rumah kostnya dan kembali ke Incheon. Ke rumah peninggalan kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya memang telah tiada semenjak 5 tahun yang lalu, dan semenjak itu pula ia sudah hidup mandiri. Melakukan semuanya
sendirian. Bahkan bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupan sehari-harinya. Walaupun kenyataannya harta peninggalan orang tuanya sudah lebih dari cukup untuk membiayai kehidupannya.###
“Apa? Kenapa mendadak? Bukankah masih 2 semester lagi kuliahmu baru akan selesai,” sosok wanita itu hanya tersenyum miris mendengar pernyataan Krystal sang sahabat, ini bukanlah kehendak sepenuhnya yang ingin pindah dan berhenti berkuliah. Tapi keadaanlah yang mengharuskannya.
“Aku hanya ingin menuruti permintaan orang tuaku untuk menempati rumah itu,” jawabnya dengan menunduk.
“Tapi bisakan itu kamu lakukan tahun depan?” Tanya salah satu sahabat lainnya yang bernama Yoona.
“Aku tidak bisa mengundurnya lagi,”
###
Kini Jiwon dan Krystal tengah berada di rumah kost Jiwon, mereka berdua terlihat sedang terdiam dengan pemikiran masing-masing yang entah memikirkan hal apa.
“Aku tau, pasti ada yang kamu sembunyikan.” Netra wanita itu
langsung beralih menatap ke arah sumber suara—Krystal yang berada di sofa single.“A-apa maksudmu? A—”
“Jujur saja Ji, tidak semudah itu kamu bisa membohongiku,” perkataannya langsung diinterupsi.
“Sungguh... Ak—”
“Ji...”
“Baiklah... Tapi janji kamu tidak akan mengatakannya pada siapapun,”
Sedikit ragu untuk menyetujuinya, akhirnya Krystal mengangguk.
###
“Ha-hamil? K-kamu hamil, Ji?” Jiwon mengangguk membenarkan. “Kamu jangan bercanda, Ji.”
“Aku serius, jika kamu tidak percaya tidak apa-apa” katanya seraya mengelus perutnya. Aktivitas baru yang akhir-akhir ini selalu
dilakukannya.“Tapi kamu mengatakannya seolah itu semua bukanlah hal yang buruk... Kamu tidak akan mungkin bersikap setenang ini, Ji. Kalaupun itu benar, lebih baik kamu gugurkan,” Jiwon tersenyum mendengarnya. Sahabatnya hanya tidak tau bagaimana terpuruknya dia saat pertama kali mengetahui semuanya. Bahkan rasanya ia lebih memilih mati daripada harus menanggung semuanya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deceive the hearts
FanfictionMenjadi seorang ibu, wanita mana sih yang tidak menginginkannya? tak terkecuali bagi seorang Kim Jiwon, tapi bukan dengan cara seperti ini lah yang dia inginkan. Menjadi orang tua tunggal bagi anak-anaknya...