Six!

314 23 8
                                    

"Itu namanya cemburu." Suho menatap Chanyeol dan Kai bergantian di balik meja kerjanya, dirinya memang sempat bercerita pada mereka tentang perasaannya yang terasa aneh ketika melihat Jiwon dan Jaehyun seminggu yang lalu, ketika dirinya mengunjungi kedua anaknya.

"Tap-"

"Jangan terus menyangkal... Kau memang mencintainya," tambah Chanyeol yang semakin membuat Suho bingung.

"Tapi Chan, Kai ak-"

"Kau harus segera bertindak sebelum semuanya terlambat, apalagi jika Jiwon sudah dengan yang lain." Suho kini mendengus, lagi-lagi perkataannya terinterupsi.

"Dengarkan aku dulu. Kenapa kalian terus memotong perkataanku?" Katanya dengan sebal. Dan keduanya hanya bisa menampakkan cengirannya.

"Maaf-maaf... Kami 'kan hanya memberi saran. Agar kau tidak menyesal nantinya."

"Aku tau tapi dengarkan aku dulu..." Suho menarik napasnya, lalu mulai bersuara kembali. "Masalahnya apa Jiwon mencintaiku? Itu yang aku pikirkan," Chanyeol dan Kai saling berpandangan. Mereka menahan tawanya yang hampir meledak. Sejak kapan Suho memikirkan hal itu ketika akan menyatakan perasaannya? Bukankah pria itu selalu percaya diri jika cintanya pasti akan diterima?

"Tumben sekali kau memikirkan hal itu?" Menormalkan kembali dirinya Chanyeol mencoba bertanya.

"Dia sedang dekat dengan lelaki lain. Ingat itu."

"Tapi belum tentu juga 'kan Jiwon menyukainya. Bukankah Euna juga lebih memilih kamu daripada Jaehyun," Kai menimpali.

"Jangan terlalu memikirkan hal itu, yang terpenting usaha dulu. Lamarlah dia... Kami pasti akan membantumu," ujar Chanyeol seraya menepuk bahu Suho.

"Baiklah... Aku akan mencoba untuk itu," katanya dengan mantap setelah memikirkan matang-matang saran tersebut. Membuat dua sahabatnya mengukir senyum.

###

"Aku memang pernah bilang akan membantumu, tapi apa harus hari ini?" Suho mengerling bosan pada Chanyeol.

"Benar kata Chanyeol, dan lagi kita di sini 'kan untuk bekerja."

"Maka dari itu aku akan melakukannya sekarang. Aku belum mengatakan apapun padanya jika aku berada di Incheon untuk urusan pekerjaan. Jadi aku ingin memberinya kejutan."

"Ckk... Sok romantis," decak Kai yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Suho.

"Bukankah kalian yang bilang harus seperti itu?"

"Iya, tapi tidak dengan hari ini. Kita baru saja selesai meeting. Aku lelah Tuan Suho," ujar Kai dengan sebal.

"Hhh... Diamlah. Nanti aku akan beri kalian bonus." Sontak keduanya langsung berbinar.

"Benar ya... Awas saja jika bohong," Suho menghela napas. Jika begini mereka baru berhenti mengeluh. Hhh... Merepotkan.

"Iya..."

###

"Paman Chan... Paman Kai," si kembar langsung menghambur kearah mereka berdua.

"Apa kabar sayang?" Tanya Chanyeol pada Euna dan Eunjae.

"Kami baik-baik saja. Oh iya, kenapa paman bisa ada di sini?" Tanya Eunjae si sulung.

"Papa kalian yang menyuruh untuk menjemput," mendengar kata 'Papa' yang diucapkan Kai membuat keduanya terlihat senang.

"Lalu Papa mana?" Masih dengan raut senangnya Euna bertanya.

"Papa sedang ada urusan yang penting," Euna tampak kecewa, gadis kecil itu pikir sang Ayah ada bersama kedua paman-nya. "Tapi Euna tenang saja, nanti jika urusan Papa sudah selesai paman akan membawa Euna dan Kak Eunjae bertemu Papa," tambah Chanyeol yang langsung membuat Euna kembali berbinar.

Deceive the hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang