Chapter 2

83 7 0
                                    

Happy Reading

Sementara itu, tepat di Bandara Internasional Indira Gandhi, New Delhi seorang pria tengah mencari-cari sopir yang akan menjemputnya. Setelah beberapa lama pergi ke Dubai untuk melanjutkan pendidikan, sekarang Gautam kembali ke India atas perintah ayahnya. Sebenarnya jika boleh jujur Gautam sudah sangat nyaman tinggal di Dubai, dia bahkan tidak berkeinginan kembali ke India. Gautam sudah mengatakan itu kepada ibunya saat masih berada di Dubai, bahwa jika waktunya telah tiba untuk Gautam ikut dalam bisnis keluarga dia ingin menjalankan bisnis yang ada di Dubai saja. Namun apalah daya Gautam jika keluarganya berkeinginan lain. Itulah sebabnya setelah mendapat panggilan dari ayahnya dia langsung pulang. Ya begitulah sifat pria yang dikenal dengan nama Gautam Oberoi ini, dia selalu mengutamakan kepentingan keluarganya dari pada keinginan hatinya sendiri.

Tak berlama-lama disana, Gautam kini sudah bertemu dengan sopirnya setelah dia menelpon untuk memberitahu keberadaannya sekarang. Gautam segera menuju mobil yang sudah disiapkan untuk menjemputnya. Hanya butuh 30 menit, mobil berwarna hitam itu kini sudah memasuki gerbang utama mansion keluarga Oberoi. Gautam melihat ke sekeliling halaman mansion tersebut.

"Tak banyak yang berubah, bahkan setelah kepergiannku semua masih tetap sama" batin Gautam

Karena terlalu asyik memandang ke segala arah, Gautam malah tidak turun dari mobil. Padahal sopir telah menghentikan mobilnya. Merasa majikannya tidak menyadari bahwa mereka telah sampai, sopir itupun memberanikan diri untuk bicara.

"Maaf tuan muda, kita sudah sampai" ucap sopir tersebut dengan sopan.

"Ooo iya" jawab Gautam terkejut.

Dia pun segera turun dan membiarkan sopirnya pergi untuk memarkirkan mobil.

***

Mengetahui putranya sudah sampai, Savita segera memegang piring aarti untuk penyambutan. Seluruh anggota keluarga juga sudah berkumpul untuk menyambut salah satu putra keluarga besar mereka. Dengan perlahan seorang pelayan membukakan pintu. Terdapat Gautam yang sudah berdiri di depan dengan membelakangi pintu, serta memakai kacamata hitam.

***

Gautam yang semula membelakangi pintu, kini berbalik begitu mendengar pintu terbuka. Dilihatnya kedua orang tua dan bibinya sudah berada dibalik pintu. Gautam pun melepas kacamata hitamnya dan tersenyum ramah. Dia menghampiri ibunya yang sudah siap melakukan aarti.

Selesai dengan aarti yang dilakukan, Gautam menyentuh kaki Savita lalu Rajendra setelahnya. Savita yang sangat bahagia putranya telah kembali setelah menempuh pendidikan pun menangis terharu. Karena sebelumnya Gautam tidak pernah pergi jauh untuk waktu yang lama. Gautam yang melihat ibunya menangis segera mengusap air mata ibunya pelan.

"Hey, kenapa ibu menangis? Aku sudah kembali bu, apa kau tidak senang kalau putramu ini pulang, sehingga kau menangis seperti ini?" ucap Gautam bercanda.

"Apa yang kau katakan nak? Tentu saja ibu senang. Putraku akhirnya kembali setelah sekian lama" marah Savita sambil mencubit lengan putranya.

Gautam hanya tersenyum dan langsung memeluk Savita dengan manja.

"Kau ini sudah besar tapi tetap seperti anak kecil jika berada dihadapan ibumu itu" sahut Rashmi, bibi Gautam.

"Oh bibiku yang cantik. Salam bibi" sambut Gautam seraya meminta restu.

"Semoga dewa memberkatimu" ucap Rashmi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SamjhawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang