2

4 0 0
                                    

Hari minggu adalah hari yang paling menyenangkan, hari dimana yulia dapat menonton pertunjukan DJ yang sedang naik daun lewat laptopnya.

Saat sedang asik mendengarkan musik yang di buat sendiri oleh DJ Arian atau dikenal sebagai ari sambil menikmati coffe yang baru saja ia pesan seorang perempuan berhijab dengan pakaian ala bad girl yang mengenakan hijab datang menghampiri yulia.

"assalammualaikum yulia~~" sapa lembut dila "waalaikumsalam dila~~" tak kala lembut yulia balas.

Dila melirik laptop yulia kemudian duduk tanpa permisi dila merebut coffe yulia "eh ni anak ya... Kalo mau beli sana jangan ambil milik orang lain" protes yulian dan dengan watados nya dila hanya tersenyum "malas ah".

"waktu ke sini kenapa gak pergi mesen dulu kek" dila terbatuk-batuk kemudian dia menepuk jidatnya sendiri "iya ya.. Kok aku bego ya" dila menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal kemudian nyengir.

"hah~~ bukan teman gua" ucap yulia membuang muka kemudian kembali fokus ke laptopnya tanpa memedulikan dila.

Dila yang merasa terabaikan memilih memainkan hpnya tapi hanya sebentar saat dia merasa bosan dia melirik yulia yang sedang fokus dengan laptopnya sambil nyengir nyengir dan ide jahil pun melesat ke pikiran dila.

Dia mengambil ancang ancang-ancang kemudian menarik handset yang sedari tadi di pakai yulia kemudian dia bergegas keluar dari kafe.

Dila tertawa puas mendengar teriakan kesal dari sahabatnya yulia.

🎠🎠🎠

Malam telah tiba saat ini yulia sedang duduk manis didepan tv setelah mandi.

Dia menghentikan jarinya yang tadi sedang mencari chanel yang menarik dan sekarang dia sudah ada di chanel yang sedang menampilkan DJ ari sedang di wawancarai.

Yulia tampak fokus saat menonton dan di saat yang tepat suara hp yulian berbunyi dengan kesal ia mengangkat telpon nya.

"assalammualaikum, napa nelpon malem malem" berusaha menahan rasa kesalnya "waalaikumsalam aduh mba mba jangan marah atu nanti cepat tua lo" sambil terkekeh "apaan sih dila, kalo gak ada yang penting ku tutup nih" ancam yulia

"yah tutup aja kalo kamu gak mau tiket konser DJ Ari"

"apa tiket konser ah~~ mau mau. Jangan marah dong dila" dengan suara manja

"ih~ jijay"

Mereka pun tertawa berbahagia

"kalo gitu kutunggu besok jam 12 di depan mal sepatu langganan ku yah"

"oky dengan senang hati, btw dapat dari mana tiketnya"

"mau tau kah, mau tau banget" dila cekikikan menjawabnya

"ih~~ dila"

"apa cantik"

"yang serius nah"

"aku ini selalu serius kok sama kamu"

"tak gibung ne"

Dila tertawa karna telah berhasil membuat temannya kesal padanya "dah ah, besok aja aku kasih tau. Husbadon ku dah muncul nih," telpon pun mati.

Yulia meremas hpnya "untung teman kalo gak udah aku makan ni orang" yulia melempar asal hpnya dan kembali menonton.

.....

Esok harinya yulia datang lebih awal dari dila setidaknya itulah yang dipikirkan yulia tapi setibanya yulia disana ternyata dila telah sampai lebih dulu.

Yulia menghampiri dila yang sedang sibuk bermain hp.
"dil," dila menengok "oh, kamu udah datang. Kalo gitu ayo pergi,"
"sekarang,"
"gak, besok lusa"
Yulia memutar bola matanya malas ladenin dila, sedangkan dila terkekeh. 'Kayanya nih anak suka banget ketawa dari kemarin ketawa mulu' yulia ngebatin.


Meraka pun pergi ke tempat arian atau ari melakukan aksi DJ-nya. Yulia dan dila masuk setelah menyerahkan tiket masuknya,

Baru saja masuk yulia sudah kegirangan tak sabar bertemu dengan idolnya walau dari jauh.

Dan disana lah dia diatas panggung terdapat seorang pria yang fokus dengan alat yang ada di depannya jari jarinya menari diatas alt dj nya. Tampak sorak kan terdengar dari penontonnya membuat semangat arian melambung tinggi.

Suara musik semakin tinggi begitu juga dengan semangat Yulia, Dila yang telinganya sensitif dengan suara kerang langsung menutup telinganya.

Dila dengan panik mencari penutup telinga yang sering ia bawa sedangkan Yulia masih terbengong-bengong kagum ditempat, jika saja Dila tidak menyenggol Yulia mungkin saja anak itu tetap berdiri disana seperti patung.

Dila menyeret Yulia menjauh pergi ke pojokan, Yulia yang sadar hendak protes namun tak jadi ketika melihat Dila sibuk memasang penyumbat telinga, Yulia lupa akan telingan sensitif nya Dila.

"telinga mu gak papa,"
Dila menatap datar Yulia ide jahil pun terbesit "aduh, gimana ni Yul. Kayanya telinga ku mulai kambuh, nanti kalo aku tuli gimana dong aku jadi gak bisa dengar suara husbando ku, aku gak bisa dengar musik kesukaan ku, aku gak bisa dengar suara cempreng mu, ak-" Yulia segera membekap mulut Dila yang terkesan lebay olehnya.

"duh, tolong deh Dil gak usah alay deh. gak keras juga musiknya kita juga belum lama aja kok masuknya," Dila cengar cengir mendengar Omelan Yulia "iya iya, maafin aku temanku, sahabatku, sayangku, muah" Yulia mendorong kepala Dila yang didekatkan "jijiy," Yulia pun meninggalkan Dila dan pergi lebih dekat dengan Arian tapi gak terlalu dekat.

Dila hanya memandang Yulia sambil tertawa kecil kemudian lanjut main hp yang sempat tertunda.

Waktu terus bergulir hingga jam hampir menuju angka 6 Dila langsung menyeret Yulia keluar, Yulia tentu saja memberontak tapi sia sia karena tenaga Dila lebih kuat dari dia. 'sumpah deh, ni anak tubuh ceking tapi tapi tenaga badak,'

Saat mereka telah diluar Dila tetap menyeret Yulia pergi ke Gramedia tapi kali ini tak ada penolakan buktinya Dila sudah merangkul lengan Yulia kebiasaannya sewaktu SMP masih melekat.

Setelah sampai di Gramedia Dila melepaskan rangkulannya dan berlari ke barisan komik sedangkan Yulia dia pergi ke barisan novel, sambil menunggu sambil mencari novel baru mumpung disini.

Tiga buku novel telah di tangan Yulia tinggal menunggu Dila datang. Dan pasnya Dila juga telah selesai memilih komik apa yang akan ia beli dan ditangannya terdapat sepuluh biji komik, lima diantaranya series sedangkan sisanya langsung tamat.

"gila!! banyak amat"
Dila memamerkan giginya "serius mau beli semua itu" sambil menunjuk tumpukan komik yang berada dekapan Dila "gak cuman beli satu," menyesal bertanya Yulia pun diam sampai di kasir.

Setelah itu Meraka pun keluar dari gedung tinggi dan besar itu kemudian berpisah menuju rumah masing masing.

Yulia sampai di rumahnya tepat jam tujuh, kemudian tanpa basa basi dia langsung mandi dan berganti baju.

Setelah itu dia makan nasi kuning yang sempat ia beli di seperjalanan pulang. Setelah makan Yulia membaca novel yang baru saja dia beli ditemani dengan musik DJ Arian tapi sedari tadi Yulia tidak bisa fokus karna pikirannya masih terpaku dengan kejadian siang tadi. Sungguh bahagia sekali Yulia.

Tanpa menunggu lagi Yulia langsung lekas mengambil pulpen dan menulis kejadian hari ini di buku hariannya.

Selesai hari ini Yulia pun menutup mata tertidur berharap esok hari akan menjadi hari bahagia berikutnya. Dengan mata terpejam dan senyuman yang masih terpasang. "selamat malam Arian," Yulia pun tertidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang