Barangkali Tuhan menakdirkan kita bertemu namun tak menyatu. Dia telah mengirim kita bersatu dalam dekapan rasa di ranah sejuta kenangan ini.
Waktu yang diciptakan-Nya, telah berkelana mendorong kita menuju temu. Waktu yang mempertemukan, begitu juga waktu yang memisahkan.
Hadirmu telah mewarnai monokrom hidupku. Kau yang selalu berhasil menggetarkan relung jiwaku. Aku sudah terjatuh ke dalam lubang rasa yang aneh sejak pertama kita bertemu. Rasa itu terus saja merasuki jiwa-jiwa ku. Rasa itu juga yang membuat darahku berdesir tak menentu.
Barangkali bumi menolak kita bersatu dalam dekapan lembah-lembahnya. Tapi, biarlah kita saling menyatukan dua hati ini kedalam satu cinta sejati. Melebur bersama waktu yang berjalan tanpa henti.
Biarlah perbedaan menjauhkan raga kita menuju kata pisah. Sementara hati kita tetap menyatu dalam segala kisah. Karena cinta tak harus saling memiliki, tapi cinta hanya perlu saling mengerti.
Dibikin tanpa hati dan perasaan yang khusus. Sorry kalau kurang menyetuh. ✌✌💩😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Setiap Kata Punya Rasa
PoesíaAku lebih suka meracik isi hatiku, lalu menuangkannya ke dalam secangkir puisi. @venynurh