prolog

71 3 0
                                    

Hujan rintik membasahi daerah itu, Bagi nana hujan adalah penenang dirinya, Ntah apa yg bisa menbuat dirinya seperti itu,mungkin dia emang menyukainya sejak Kecil.

Tangan lentik mengukir kata diatas kertas Putih, Mungkin sudah terbiasa seorang wanita mencurahkan hatinya kepada sang diary, Termasuk nana , kini ia sedang menuliskan curahan hatinya, Dengan suasana hujan, menurutnya lebih menikmati,Apalagi kalau dirinya sedang gunda.

Dear kamu

Ntah apa yg kurasakan saat ini. Apakah itu rasa cinta?? Atau hanya sekedar nyaman saja?? Aku bingung harus apa?? Aku resah
Andai engkau tau rasa yg kurasa mungkin aku tidak akan seresah ini
Pertama mengenalmu aku bingung karna dirimu tiba-tiba muncul tanpa alasan yg pasti, semakin kau mendekati semakin ku menghindar diri dan Lama- lama aku tersadar bahwa dirinya baik, tetapi knapa rasa ini tiba-tiba muncul.... Aku bingung ... Aku takut... aku terlalu trauma dengan masalaluku...bagaimana ini...

Tiba - Tiba sang bunda muncul dengan membawakan secangkir macha untuk dirinya, Lalu nana tersadar dan segera menutup buku diarynya.

"kenapa kamu na."ucap bunda dengan lembut.

"gak Papa bun biasa lagi boring kan hujan, jadinya yaa nulis nggak jelas gitu deh." balas nana sambil menunjukan deretan giginya itu.

" ya udah kalo kamunya lagi nggak kenapa kenapa mah ."

"hmm sebenernya aku lagi ada masalah bun masalah hati, nana takut bun, takut tersakiti lagi, "

" ya kalau kamu ragu jangan di paksaain nantinya sakit, Ya udah itu aja pesan bunda, bunda mau ke dapur dulu , mau masak buat makan malam nanti, okee" ucap bunda sambil menunjukan jempol tanganya.

Sang bunda pun meninggal kan Nana. Ia mencerna perkataan bundanya. Benar Kata bunda kalo aku nggak yakin pasti bakalan kecewa yaa thanks bunda ucapnya dalam Hati.



Di tunggu ya cerita selanjutnya
Maaf kalo lanjutan ceritanya lama 😌

Hope And Heart [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang