Bisa tidak untuk malam ini aku sendiri bergelut dengan sepi? bosan rasanya hidup dan berbaur dengan orang-orang bermuka palsu
Di jam ini aku berdiri ditepi balkon menikmati indahnya malam, sendirian karena yanglain sudah tidur
Sudah tengan malam dan aku mengantuk, aku sengaja memilih satu kamar untuk sendiri karena tidak mau menjadi korban ke usilan teman temanku
Saat ingin berbalik tiba-tiba hembusan angin seolah mencengkeram tanganku, yang kupikir itu hanya angin ternyata tidak
"Siapa kau—"
"Sshtt" dia menyentuh bibirku dengan jari telunjuknya yang dingin
"Aku akan menghangatkanmu, akan kubuat kau berada di ambang ambang"
Ambigu, sama sekali tidak kumengerti apa maksud dari pria misterius yang tiba-tiba ada dibalkon kamarku
"Apa maksudmu? dan siapa kau? bagaimana kau bisa ada disini?"
"Sshtt" dia kembali menyentuh bibirku
Aku tetap tenang tidak melakukan perlawanan, namun dibalik dadaku ada degupan yang sangat kencang dan tak beraturan
"Tidurlah bersamaku malam ini"
dia membisikkan itu di telingaku dengan suara yang sangat tipis dan dingin berhembus di kulit leherkuAku menatap matanya, dia menyelipkan helaian rambut cokelatku kebalik telingaku kemudian memberiku kecupan manis, sangat manis hingga aku dapat merasakan sentuhan bibirnya dengan sangat jelas
Lumatan demi lumatan dia berikan padaku seperti seorang pro, aku tidak berpengalaman namun dia seperti sedang mengajariku bagaimana caranya berciuman dengan benar
Menarik bibirnya lalu menggendongku keatas ranjang, aku seperti diselimuti gairah yang sangat panas
"Apa yang ingin kau lakukan?"
Dia diam dan melanjutkan gerak tangannya melucuti semua pakaianku
"Lain kali gunakanlah dress berwarna putih, kau akan terlihat lebih cantik" ujarnya setelah berhasil meloloskan dress berwarna hitam dari tubuhku
CHUP!
Dia memberikan tanda tanda merah dibagian leher dan dadaku, sedikit sakid dan perih namun juga ada kenikmatan yang melekat
"Si-siapa kau sebenarnya?"
Tanpa menjawab dia menengadah, menunjukkan sepasang taring yang panjang dan runcing membuatku bergidik ngeri
"Ap-apakah kau monster?"
aku ketakutan namun tak pernah terbesit di kepala kalau aku ingin lari"Aku pelindungmu naurah"
"Bagaimana kau bisa tau namaku?"
"Jangan banyak bertanya atau kau akan kehilanganku"
Aku diam, membiarkannya melakukan aksi lebih dari sekedar mencium
Aku sedikit tidak rela jika dia pergi dan membiarkanku menahan gairah yang sudah menjalar ini, tetap ku pertahankan dia untuk tahu sampai dimana batas kemampuannya
"Do you wanna rap me?"
aku mengerjap beberapa kali melihat taringnya yang perlahan memendek"Yes i do"
kemudian dia melakukan aksinya seperti pria dewasa lainnya, memperkosaku dan tak memberiku celah sedikitpun untuk bernafasAku memekik dan berteriak namun dia menutupi mulutku dengan tangannya yang tidak hanya dingin tapi juga hampir membeku, tujuannya agar tidak satupun yang mendengar suara desahanku
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE LOVE WITH VAMPIRE[✔️]
Teen Fiction"Aku tahu mereka bukan hanya sekedar makhluk pemburu darah, mereka juga menginginkan kepuasan seperti layaknya manusia biasa" -Naurah agatha 🔞Bijaklah dalam memilih bacaan