05

77 27 44
                                    

Pas sekali timingnya. Disaat abang gw hendak keluar gerbang, disaat itu pula kita berdua datang dan hampir saja menabrak mobil yang abang gw naiki. Karena itulah kita jadi berhenti di tengah-tengah gerbang seperti ini.

Tak lama kemudian, dia menurunkan kaca mobil dan memunculkan kepalanya
"HEH! SIAPA LOH?"

Abang gw pun keluar dari mobil, langsung menghampiri gw dan kak ilham yang masih duduk di motor sambil melirik kak ilham dari ujung rambut sampai ujung kaki. Terlihat dari ekspresi wajah abang gw sekarang yang memerah dan memanas, tanda bahwa ia sedang tidak senang akan kehadiran Kak ilham.

Kita pun turun dari motor dan membuka helm kita masing-masing. Kak ilham yang merasa tidak enak atas kesalahan fahaman ini kemudian mencoba untuk memberitahu niatnya datang kemari dan tak lupa juga untuk memperkenalkan diri
"Saya il-.."

"ORANG MANA LOH?! TINGGAL DIMANA?! UMURNYA BERAPA?! ZODIAK LO APA?! LAHIRNYA DIMANA?! KELAS BERAPA?! UDAH KENAL ADEK GW BERAPA LAMA?! HAH?!!" Tanyanya sambil berkacak pinggang.

Belum juga selesai ngomong banggg et_-

"Emm..Sayaa-.."

"AWAS YA LO KALO MACEM-MACEM AMA ADEK GW! GW GOROK LEHER LO!!" Gertak abang gw sambil nunjuk-nunjuk ke muka kak ilham.

Ealah si abangg..😑 Begimana mau ngejelasin kalau setiap kak ilham ngomong aja di-cut ae_-

Melihat tingkah laku abang gw yang semakin menyebalkan, gw pun angkat suara dan membantu kak ilham yang masih saja di pelototi oleh my abang. Yaahhh, terlihat jelas sekali pada raut wajah kak ilham yang merasa tidak enak kepada abang gw dan juga gw. Dia memilih untuk diam di banding beradu otot dengan abang gw. Mungkin dia berfikir lebih baik seperti ini di banding dia melawan, karena ini semua terjadi karena dia bukan? Kurang lebih sepertinya seperti itu terjemahan dari raut wajahnya.

Gw pun menghela nafas panjang kemudian berdiri didepan mereka dengan tangan yang di lipat didepan dada. "Dia kak ilham.." Singkat gw sambil melirik malas ke abang.

Yaa yaa yaaa... Ternyata abang gw malah semakin sinis kepada kak ilham teman-teman...

"Aduhhh banggg.. Santai dulu napa bangg, marah-marah mulu lu mah.. Orang mah mempersilahkan masuk dulu gitu ama tamu, kasih senyum! kasih minum! kasih makan! Inimah malah aambekan.. Kumaha sih?! Dia itu kakak kelas dea, angkatannya mba aisyah. Dea pulang jam segini juga abis bantuin kak ilham buat nyebar surat banggggg" Gw memberi jeda. "Soalnya adek udah janji ke mbak mau ngebantuin dia.. Dan emang kebetulan Kak ilham ini Pradana Putra jadi adek bareng diaa.. Kenapa nggak mbak aisyah aja? Karena mbak aisyah lagi tugas, ditambah kan dia nggak bisa bawa motor. Kalo ditanya lagi, Kenapa nggak Marcel atau Bang Aldi aja? Ya kan udah jelasss! mereka nggak ikutan ekskul apa-apa! Dan lagi mereka juga gak ada pengalaman nyebar surat ituh kayak begimana. Mending ama Kak ilham langsung kan nyebar suratnya?! Berpengalaman!" Jelas gw panjang.

Abang gw yang keras kepala itu  malah masih saja menyipitkan matanya dan mendongakkan dagunya dengan melipat tangannya di depan dada kepada Kak ilham. Tak heran bahwa Kak ilham memberikan Ekspresi "Tolong sudahi ini De" Sambil melirik gw yang berada di samping kirinya.

"Udah ah, gw mau masuk. CAPE!" Kesal gw sambil menarik tangannya Kak ilham sampai membawanya ke depan pintu rumah, supaya dia bisa keluar dari situasi yang mencengkam :v

"Oiya, mau mampir dulu gak kak? Apa mau langsung pamit aja?" Tanya gw sambil membalik kan badan yang beberapa detik yang lalu gw membelakanginya.

"Hemm..Boleh? deh? Sebentar mah boleh deh yaa :>"

"Oh okeee, silahkan masuk kaaa *^^*"

Gw pun mempersilahkan kak ilham untuk masuk ke dalam rumah duluan tanpa peduli abang gw masih ngamuk atau nggak. Gw pun masuk setelah kak ilham, setelah itu baru abang gw. Menjadi penengah😌Takut di babat kan kasian Kak ilham nya :v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My Dream (YAMD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang