CHAPTER 4

2 0 0
                                    


Love you all
***








Author **

Saat Raina sampai dimeja makan dia bisa melihat bahwa ada aura peperangan antara sang papa dan kakaknya.

Raina pun mencoba mencairkan suasan ,

“ loh kok gak dimakan sih ayodong dimakan bibikan udah susah paya buatnya entar dingin

loh ooh atau kalian nungguin aku yah wah kalian sweet deh” ucap Raina sambil memakan makanannya.

Mereka pun mulai memakan makanannya.

Suasana dimeja makan pun menjadi hening hanya dentingan sendok yang saling bergesekan terdengar.

Setelah selesai sang papa akhirnya angkat bicara

“ vino bagaimana kuliahmu ?”

vino pun menjawab“ baik – baik ajha selama papa gak ikut campur”.

“kamu kan tau sendiri papa itu pengen kamu nerusin perusahaan papa karna cuman kamu anak laki-laki yang papa punya,

tapi apa ini kamu malah ambil jurusan yang gak pernah ada

dibayangan papa sedikit pun” tangan vino pun terkepal ia

merasa bahwa sang papa terlalu mengekangnya ia hanya ingin meraih impiannya.

“ papa seharusnya tau kalo vino juga punya impian dan lagi pula vino lebih nyaman jadi arsitek dibanding ngurus perusahaan

karena vino pengen suatu saat nanti keluarga vino gak akan rasain apa yang vino dan raina rasain ". vino menghembuskan nafasnya sejenak

“ papa ngerasa gak sih papa itu terlalu sibuk ngurus perusahaan

sampai-sampai papa gak pernah punya waktu buat kita yang ada di pikiran papa hanya kerja dan kerja,

kita ngerti semua itu juga demi biaya hidup kita tapi tidak semua hal bisa dibeli dengan uang pa gak ada kasih sayang yang dapat dibeli dan

gak ada waktu yang dapat diputar kembali ingat jangan sampai papa menyesal suatu saat nanti karna waktu akan terus berjalan”

vino pun pergi dari sana ia tak sanggup melihat sang adik yang terus menangis ia tahu kalau adiknya hanya berusaha tegar selama ini

karna tidak ada seorang anak yang tak membutuhkan kasih sayang orang tua.

Saat sang papa hendak mengejar sang kakak raina pun angkat bicara

“ pa biarin abang pergi ia butuh waktu buat nenangin dirinya entar juga kalau udah tenang ia pulang kok”.

Raina pun butuh untuk menenangkan hatinya

ia butuh sendiri saat ini jadi ia pun pamit kepada sang ayah untuk bergegas kekamarnya

ia ingin menumpahkan semua bebannya didepan sang ibu meski ia tahu ibunya tak mungkin memberinya solusi

tapi setidaknya sang ibu mendengar keluh kesahnya.

sepeninggal raina ayahnya pun kembali keruang kerjanya

ia memandang wajah sang istri yang sangat ia cintai

“ mila vino kecil kita telah tumbuh dewasa ia telah mampu menentukan pilihannya sendiri,

benar aku tidak bisa mengembalikan waktu seandainya aku bisa maka aku ingin kau tetap bersamaku

sungguh aku tak punya gairah untuk hidup lagi”

ia menghembuskan nafasnya lelah tak terasa air matanya menetes

“mereka tidak tau mil bahwa aku hanya ingin mereka  bahagia

aku tak ingin mereka merasa kekurangan tapi ternyata

aku salah mil aku belum mampu menjadi ayah yang baik untuk putra-putri kita dan

terima kasih karna telah melahirkan mereka untukku sehingga aku tidak kesepian

selalu kau ingat bahwa sampai maut menjemputku

kau akan selalu menjadi wanita yang pertama dan terakhir untukku ,I LOVE YOU mila”

ia pun kembali kekamarnya karna waktu telah menunjukkan pukul 01.00 pagi.

Tak terasa ia sudah banyak menghabiskan waktu untuk bercerita dengan alm.sang istri .



***

Holahola gayss akhirnya selesai juga satu chapter 😂😂

Jangan bosan gays ama ceritanya dan jangan bosan buat nunggu
Hehe

Soalnya ini bukan cinta ko yg gak enak buat digantungkan

Ok sekian dan terimah kasih author pamit dlu dan jgn lupa klik tombol vote / atau bintangnya soalnya

GRATISSSS gays gratis hehe

Byebye muahh😘😘

RAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang