1. Hari pertama

179 51 19
                                    

"Pagi adalah sebuah pertanda bahwa Allah mengizinkan kita untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik dari hari sebelumnya"

Anindya Nissa Humairah "POV"

Hari ini adalah hari dimana aku mulai aktivitas sekolah lagi setelah lepas liburan tengah semester kemarin. Dan ku harap tahun ini aku selalu menemukan kebahagiaan dimana pun berada.

Cck "Assalamualaikum," tiba tiba saja ada adikku yang membuka pintu kamarku

"Waalaikumussalam, ehk Rara mau ngapain kesini?"

"Mau minjem pensil lagi donk ka" jawabnya sambil nyengir kuda
Sudah aku duga dia kesini pasti mau pinjam peralatan sekolah, aku heran setiap minggunya pasti meminjam lalu pensil yang kemarin kemanain sama dia? Apa dimakan?

"Ambil aja di meja belajar Kaka" kata aku yang sedang sibuk memakai hijab didepan cermin.

"Oke" jawabnya sambil berjalan kearah meja belajar

"Dek, pensil yang kemarin kakak pinjemin kemanain sama kamu?"

"Hilang kak, heheh" sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal disertai cengiran yang tercampur rasa takut.

"Hmm.. lain kali kalau barang orang dijaga yang bener"  kataku lantas menarik nafas

"I-iya kak maaf" sambil berjalan keluar kamar dengan rasa bersalah

Jam dinding pun sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, dan aku harus cepat-cepat untuk pergi ke sekolah kalau tidak pastinya aku terlambat datang, aku pun mengambil tas yang sudah aku siapkan isinya diatas ranjang. Dengan bergegas untuk keluar kamar

♪♥♪

*

Author POV*
[Tuk tuk tuk tuk] Suara kaki yang menuruni tangga loteng dengan cepat.

"Hati hati nak jangan terburu-buru nanti kamu jatoh!" Ucap Rina bundanya yang sedang mempersiapkan sarapan pagi di meja makan.

"Bun, anin berangkat sekolah ya Bun.." sambil menghampiri bunda lantas menyalami tangannya.

"Ehh.. sarapan dulu nanti perut kamu sakit!" Suruhannya dengan khawatir.

"Ngga Bun makasih, udah siang nanti Anin bisa terlambat" tolak Anin

"Kalau gitu, bunda siapin bekal untuk kamu dan setelah sampai sekolah sebelum masuk kamu harus sarapan disana ya.." tawaran Rina

"Yaudah Bun terimakasih, tapi jangan terlalu lama" terima anin sambil berjalan kearah teras rumahnya.

♪♥♪

Angkutan umum terhenti tepat didepan Anin, lantas Anin pun menaiki sebuah mobil itu dan duduk dipojok kanan. Tak lama ada seorang pria memakai seragam sekolah dengan bet yang sama dan duduk tepat didepan Anin, lantas mata Anin pun beralih dari handphone dan melihat wajahnya, begitu pun dengan pria itu dia melakukan hal yang sama, buru-buru Anin kembali mengalihkan pandangannya.

Tepat di gerbang sekolah Anin bertemu dengan sahabat nya yang bernama Risma seorang gadis bermata empat berpenampilan rapih hampir persis dengan Anindya namun tingkahnya berbeda dengan Anin, Risma sangat cerewet sedangkan Anin pendiam dan tidak banyak bicara, namun persahabatan mereka cukup awet hingga kini.

"Assalamualaikum Anin, gimana kabar lo? Ughh..udah berapa lama kita nggak ketemu, masa liburan itu sangat sangat bosan bagi gw, lo tahu? Selama liburan gw nggak refreshing keluar rumah, gw cuman nyantai dirumah dan itu sangat bikin gw bt" celetuk Risma yang amat panjang.

"Waalaikumussalam, Alhamdulillah gw baik, terus gimana kabar lo juga ?" Jawab Anin dengan tutur yang lembut

"Alhamdulillah,gw baik juga Anin.. kalau boleh jujur gw rindu banget suasana kelas" dengan menampilkan wajah yang manis.

"Lebay Ris, kalau udah dikasih tugas banyak sama guru udah pasti mintanya pengen liburkan!?" sambil memutarkan bola matanya

"Hehe, udahlah jangan bahas itu" jawab Risma sambil mendorong pipinya Anin kesamping

Tidak berapa lama mereka memutuskan untuk pergi ke kelas mereka, dengan ditemani suara kicauan Risma.

♪♥♪

Menatap ponsel beralih kearah jendela kelas,  diam sekejap berfikir yang tidak ada arti, tiba tiba teringat pria yang tadi pagi duduk berhadapan. Bukan karena kagum atau menyimpan perasaan yang berbeda, melainkan pria itu belum pernah ia melihat nya disekolah namun pria itu memakai bet yang sama ? Siapa dia? Apa dia anak baru?

"Anin!" Celetuk suara dari arah samping nya.

"Ishh, apa sih Risma? Ganggu gw aja" balas Anin dengan wajah murung.

"Lo ngapain ngelamun?, Jangan kebanyak mengkhayal cowok yang gak jelas!, Inget ya bayangin cowok yang belum halal itu dosa!" kata Risma sambil mendaratkan badannya di kursi dekat anin

"Sok tau, siapa yang mengkhayal cowok sih,emangny Risma?" Balas Anin dengan kesal.

"Jangan sewot donk, mending bantuin gw ngerjain ini" sambil menyodorkan buku tulis yang berisi soal berhitung

"Apaan ini ? Tugas matematika?, Kapan ada guru ?" Jawab Anin dengan panik

"Nyantai Napa, sewot mulu, muka lo biasa ajaa_-" komen Risma dengan sinis

"Hmm, iya maaf, ini tugas dari mana ?"  Tanya Anin lagi.

"Makannya jangan ngelamun mulu, ada tugas digrup ga Lo baca kan ?" Jelas Risma.

"Jadi ? Guru hari ini GK ada ?" Tatapan Anin penuh tanda tanya.

"Gak ada, katanya masih ada urusan" jawab Risma sambil menyalin catatan dari grup wa kelas.

-----------------------
Bersambung..

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang