Chapter 4

6 2 0
                                    

Sekarang lia sedang berjalan untuk sampai kerumah nya, tiba tiba entah kenapa tangan lia licin dan menjatuh nya kado untuk keluarga nya ke jalanan.

Jalanan itu banyak sekali mobil yang lewat, tanpa pikir panjang lia tidak melihat kanan kiri lalu berlari dan mengambil kado nya.

Tiba tiba dari arah kanan ada truk yang berjalan dengan cepat dan tidak melihat lia disana, seakan waktu berhenti..

Lia berbalik dan badannya tiba tiba membeku, dengan kecepatan yang cepat truk itu menabrak lia.

Lia yang tertabrak pun terlempar lumayan jauh karna truk yang berjalan sangat cepat tadi..

Orang orang yang melihat langsung mengerumuni lia yang masih tersadar..

"Akh.. Sakit.. Ibu ayah.. Kakak tolong lia.. Maafin lia.. " Ucap lia lalu pingsan tak sadarkan diri

Supir trus yang menabrak pun langsung memberhentikan truk nya dan keluar kalau kaget karna ia tidak sengaja menabrak lia.

Dengan cepat supir itu berlari dan memeriksa lia..

Entah dorongan apa supir truk itu berlari kabur meninggalkan truk nya..

Kakak pov

"Si lia belum pulang juga yah, dia kabur yah hahah" Tawa ku

"Haduh dasar! Nonton TV aja dah" Ucap ku Allah berjalan ke ruang tengah dan menyalakan TV

Saat mencari chanel TV yang mau ditonton, ada chanel TV yang menarik. Menampilkan berita tentang kecelakaan didekat sini

"Halo semua! Kembali lagi di sini kami mengabarkan ada seorang anak perempuan yang diduga korban bernama Liana Putri yang tertabrak trus dengan kecepatan yang cepat. Diduga ia terlempar cukup jauh, sekarang korban sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk segera mendapat perlakuan darurat! "Jelas reporter itu

Aku langsung mematikan TV itu, ada rasa kaget tapi aku hilangkan dan berfikir untuk menelepon orang tua ku.

Kring kring kring

"Ibu sekarang ajak ayah terus cepat ke rumah sakit! Si lia bikin masalah! " Kata ku

"Ha.. Dasar bikin susah aja tuh anak.. Yaudah nanti ibu ama ayah ke sana kita ketemu di sana yah! " Kata ibu kalau menutup telpon

Aku menghela nafas..

"Anak itu benar benar bikin masalah terus.. Apa dia gak cape bikin masalah pas dulu?! " Runtuh ku kesal lalu segera bersiap untuk ke rumah sakit

Lia pov

"Akh.. Sakit.. " Kata lia mencoba membangunkan diri lalau memegang kepalanya

Setelah mengatasi rasa sakit nya lia lalu melihat sekitar, semua gelap gak ada cahaya disini

"Ibu ayah kakak tolong lia.. Disini gelap! Lia takut! " Teriak lia ketakutan

"Sut.. " Suara seseorang

"Bibi? Bibi kasir?! Kenapa bibi ada disini? Bibi tau gak sekarang lia ada dimna? " Ucap lia kaget lalu bertanya pada bibi itu

"Pertama tama bibi sebenarnya malaikat yang bakal ngejemput kamu nak.. Kamu sekarang sedang di tempat pejemputan.. " Jelas bibi itu yang lia kaget

"Gak.. Gak mungkin.. Lia udah mati? " Tanya lia pada bibi itu

Lalu bibi itu mengangguk dengan rasa bersalah..

"Gak mungkin.. Lia gak mau mati dulu sebelum lia kasih hadiah nya.. " Kata lia

"Nak.. Bibi ngerti.. Kamu boleh pamit dulu trus kasih hadiah itu sebelum kamu pergi sama bibi" Jelas bibi yang membuat lia tersenyum

Kata Yang TerwujudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang