Bonus chapter: Letter for you

5 1 0
                                    

POV Author

2 tahun kemudian..

Sekarang rumah menjadi sepi dan sunyi sejak kepergian nya Lia..

Walaupun semua menjalankan kegiatan nya masing masing tapi tetap saja semuanya sepi, tidak ada obrolan yang menyenangkan. Tapi yang paling membuat mereka diam adalah rasa sesal yang tidak akan atau tidak akan pernah hilang sepertinya oleh keluarga itu. Kesalahpahaman yang membuat 2 nyawa hilang disana..

Kringggg

07.00

Seorang yang bangun karna suara alarm jam yang membuat nya terkejut hingga akhirnya ia terpaksa bangun sekarang, segera ia bangun dari ranjang nya dan mengusap wajah nya pelan..

"Hari yang sama.. " Lirih nya

Lalu segera ia berdiri dan pergi kekamar mandi untuk mandi setelah itu ia pun berdandan dengan make up yang tipis

"Kak!! Sarapan dulu sayang! " Teriak dari bawah

"Iyah bu bentar! " Jawabnya lalu segera mengingat rambut nya dan tidak lupa ia mengenakan kalung yang berharga lalu segera berjalan kebawah

Sekarang ia melihat 2 orang disana,

"Sepi rasanya.. " Ucapnya pelan

Segera ia berjalan ke arah meja makan dan duduk disana lalu menyantap makanan yang telah disiapkan ibunya

07.45

Selesailah sarapan keluarga itu..

"Ayah bu.. Kapan kita membuka surat lia?.. " Tanya nya lirih

"Nanti sayang.. Saat kita semua siap.. " Jawab ayah

"Nanti nanti.. Aku udah gak kuat.. Apa kalian sengaja karna ingin melupakan lia? " Tanya nya kesal

"Bukan gitu maksud ayah kak.. Tolong mengertilah nak.. " Ujar ayah lemah

"Yah.. Kalo emang kalian gak mau membaca suratnya biar aku saja.. " Ucapnya lalu pergi ke ruang tamu lalu mencari surat itu

"Kak!! " Teriak ayah

"Dimana surat nya?.. " Ucapnya pelan

"Kak.. Ayolah kita belum siap.. " Ucap ayah

"Ayah saja yang belum siap! " Teriaknya

"Nak.. Kenapa kamu bersikeras sih?.. Memang nya kamu akan kuat membacanya? " Tanya ayah bingung

"Karna.. Aku rindu yah.. Aku rindu adik kecik kakak.. " Ucapnya lalu memegang kalung yang lia beri padanya

"Kak.. Baiklah jika itu mau kamu.. Tapi kita baca bareng bareng yah?.. " Kata ayah

"Baiklah.. Beritahu aku dimana suratnya? " Katanya

"Di kamar ayah di meja, didalam kotak yang berwarna biru" Jelas ayah lalu segera ia pun segera berlalri ke kamar itu dan membawa surat nya

08.25

"Ibu! " Teriak nya

Saat mendengar teriakan ibu pun segera datang dan bertanya

"Ada apa sayang? " Tanya ibu

"Sekarang.. Ayo kita baca surat dari lia.. " Ucapnya pada ibu

Ibu kaget, lalu segera menenangkan diri dan menyiapkan diri..

Sekarang mereka bertiga duduk di ruang tengah/tamu segera kakak membuka kotak dan mendapati sebuah kertas yang agak kusam karna sudah lama disimpan..

Segera surat atau kertas itu mereka buka..

"Kak.. Kamu yang baca yah.. " Suruh ayah

"Iyah yah.. " Jawabnya

"To My Love Family

Hai~^^

Gimana kabar kalian ayah ibu kakak? Semoga kalian baik baik saja^^ Oh ya bagaimana kalung nya bagus gak? Semoga kalian suka>.<

Oh ya sebenarnya aku memberikan kalung itu karna sepertinya kalung itu akan terus kalian ingat atau simpan pada saat dimana kalian sayang padaku.. Ya kan? Tapi sepertinya kalian bakal membuangnya yah? Jangan dong~ aku udah susah payah membelinya.. :"

Tapi yah gak apa sih kalian buang toh emang gak terlalu istimewa yah.. Tapi nya lagi aku berharap kalian menyimpannya^^ karna jika disuatu hari jika aku pergi kalian kangen padaku kalian bisa ingat dari kalung ini.. :)

Aku gak yakin..:" Sungguh pas beli kalung ini aku bingung kalian bakal suka atau malah membencinya.. >.<

Yah walupun kalian membuangnya aku bersyukur bisa memberi hadiah buat kalian semua dengan jerih payah ku:D makasih karna udah menyimpannya dan Terima kasih karna sudah membuangnya:)

Sampai sini dulu yah aku buru buru keburu malem.. Apalagi nanti dimarahin lagi ama kalian pas pulangnya:"..

Love you my family♡
Aku gak pernah menyesal punya keluarga kayak kalian^^

Eh ya terakhir bisa gak aku dapat pelukan sepeti dulu? Aku kangen.. :"

From Lia"

Tanpa mereka sadari mereka menangis sepanjang membaca surat ini.. Semua rasa sesal memang tidak bisa mreka lupakan sepertinya..

"Lia.. Nak.. Maafin ayah.. Ayah kamu ini bukan orang tua yang becus buat kamu.. Maafin ayah.. Ayah sayang lia.. Maaf.. Ayah pengen peluk lia.. " Ucap ayah pelan

"Sayang.. Lia.. Sini ayo.. Katanya mau sarapan dari ibu.. Lia.. Maaf maaf.. " Ucap Ibu lalu menangis

"Lia.. Maafin kakak.. Maaf kakak ngebuat kamu sakit dan sedih dengan kata kata yang menyakitkan dari kakak mu ini.. Pernah kakak bilang ke kamu jangan pernah dateng lagi kerumah ini.. Gak sekarang kakak gak mau.. Kakak maunya lia disini.. " Katanya lalu memeluk ibunya erat

Mereka bertiga pun akhirnya menangis bersama dan berpelukan..

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang  memeluk mereka, memeluk mereka erat.. Mereka terlihat tersenyum sedih

"Kan kata lia jangan nangis.. Kenapa kalian semua nangis sih..? Kan lia jadi sedih karna ninggalin kalian seperti ini.." Lirihnya

END



Makasih yang udah ngikutin cerita ini.. Yah walupun gak bagus bagus amat sih hehehe^^

Tunggu cerita cerita selanjutnya dari ku yah.. Happy always all♡




Kata Yang TerwujudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang