As Long As You're Here

816 92 8
                                    

Park Chanyeol's Eyes~

"...Wendy ada di UGD Rumah Sakit Universitas Hankook..."

"apa?"

"Seungwan mengalami kecelakaan saat melakukan Rehearsal..." Suho menepuk bahuku agak keras seolah-olah memanggil kembali pikiranku yang sempat melayang ketika mendengar kalimat pertamanya. Yang dapat dicerna oleh otak ku hanyalah nama Seungwan, selebihnya aku tidak mendengar sama sekali. Ada apa dengan Seungwanku?

"Kau tuli? Kekasihmu mengalami luka serius! Cepat pergi ke UGD!" kali ini Sehun meneriakiku tepat ditelinga, dan kali ini berhasil mengembalikan pikiranku yang kosong untuk sementara. Lelaki itu menarik tanganku dan membawaku keluar dari ruang latihan.

"Sehun-ah, apa yang terjadi dengan Seungwan?" tanyaku agak linglung. Badanku terasa penuh dengan keringat sehabis latihan, tapi kali ini keringat dingin terasa mengalir deras dari dahiku. Sehun hanya diam, ia tampak menggertakan giginya. Setibanya di basement ia langsung membuka pintu dan menyuruhku untuk masuk ke dalam mobil sedang dia duduk disampingku. Di kursi setir ada Suho, disampingnya Kai. Sehun melirikku dengan tatapan yang tak dapat ku artikan hingga ia memberi sebuah topi dan masker.

"Hyung aku tau kau pasti terkejut mendengar berita ini, tapi kumohon jangan linglung seperti ini. kau harus kuat untuk melihat keadaan Wendy..." tubuhku rasanya bergetar hebat mendengar kalimat Sehun. Aku mengepalkan tangan dengan erat dan menggertakan gigi, sekuat tenaga menahan perasaan khawatir dalam hati dan pikiranku.

"separah apa?" aku merasa bodoh ketika melemparkan pertanyaan tersebut. Seungwan dilarikan ke UGD karena mengalami kecelakaan saat rehearsal, itu berarti keadaannya kemungkinan dalam keadaan yang cukup serius. Pikiranku kembali keingatan pagi tadi ketika ia mengantarkanku kotak makanan untuk sarapanku. Suho hyung bilang pagi-pagi sekali Seungwan datang ke Dorm untuk mengantarkan sarapan untukku, namun karena ia tau bahwa pagi itu aku belum bangun maka ia meminta agar Suho tidak membangunkanku. Ia hanya ingin menitipkan kotak makanan berisi banana pancake buatannya itu untukku. Sekitar pukul 2 siang tadi baru saja aku mendengar suara tawanya lewat telfon ketika aku mengucapkan terima kasih atas banana pancake terenak yang pernah kucicipi itu. Dia hanya balas tertawa mendengar pujianku, memberi semangat padaku dan kemudian mematikan sambungan telfon. Namun sekian menit yang lalu aku mendapat kabar bahwa ia mengalami kecelakaan.

"Seungwan-ah..." ringisku. Aku menutup wajah dengan kedua tangan, mencoba menutupi wajah frustasiku saat ini agar tidak terlihat oleh memberku yang lain. Sehun sesekali menepuk bahuku, sedangkan Kai terus menerus menenangkanku. Aku hanya diam tak menggubris mereka sama sekali.

 Aku hanya diam tak menggubris mereka sama sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"berjanji padaku untuk menahan diri..." ucap Suho hyung ketika kami tiba di pintu belakang rumah sakit. Ia berdiri tepat di hadapanku, sebelah tangannya menahan bahuku yang terasa berat tak dapat ku angkat. Aku balas mengangguk dengan lemas seraya memakai topi dan masker. Kemudian mereka bertiga berjalan menuntunku menuju ruang UGD dimana Seungwan berada. Setiap langkahnya terasa sangat berat, terlebih aku harus bisa menahan diri tak perduli seperti apapun keadaan Seungwan nanti. Meski berat, aku benar-benar harus menahan diri agar tidak menangis. Tapi bagaimana caranya? Aku menyesal tidak menemuinya hari ini, kenapa Suho hyung harus mengikuti permintaan Seungwan untuk tidak membangunkanku.

Oneshot FanfictionWhere stories live. Discover now