➡️vierzehn

1.3K 172 19
                                    

"camera? Rolling? Action!!"

————

"Bae Eun-Gi? Ayo kita makan, nak." Suara hangat seorang ibu menyapa indra pendengaran seseorang yang dipanggil Bae Eun-Gi tadi.

"Ne, eomma. Tunggu sebentar."

Eun-Gi keluar dari kamar dan menyusul ibunya yang sudah duluan turun menuju dapur.

Dapat ia lihat appanya yang sudah duduk rapi di meja dan eommanya yang mulai menyajikan makanan.

Eun-Gi duduk kemudian berterima kasih ketika eommanya memberikan lauk diatas piring miliknya.

"Bagaimana sekolahmu, sayang?"

Selagi makan, appanya bertanya dan sesekali melirik anak semata wayangnya itu. Eommanya sekarang telah duduk dihadapan Eun-Gi.

"Hm? Selalu baik, appa. Bagaimana dengan bisnis appa?" Eun-Gi menyuap sesendok sup kedalam mulutnya.

"Bisnis appa sangat lancar sampai sekarang. Mungkin sebentar lagi appa sudah bisa membelikan mansion mewah lagi untuk eommamu."

Mereka bertiga tertawa. Eun-Gi menyelesaikan makanannya dengan cepat.

Kemudian menatap kedua orang tuanya yang tengah mengobrol ringan.

Mempertimbangkan hal yang harus disampaikannya dan mengangguk yakin.

"Appa, eomma, Eun-Gi izin untuk pergi bersama Daejung. Kami ingin marathon drama di rumahnya."

Seketika setelah mendengar hal yang disampaikan, appa dan eommanya menatap tajam Eun-Gi.

"Tidak, ini sudah malam, Eun. Lagipula, belajarlah, ulanganmu sebentar lagi." Eommanya mengangguk menyetujui perkataan appanya.

"Oh ayolah, ini masih jam 8. Lagipula ulangan masih bulan depan." Eun-Gi bersikeras.

"Kau ingin membantah? Baiklah, pergi sana. Tapi jangan salahkan kami kalau mobilmu dijual."

"Ck, aku tidak menyukai kalian."

Setelah mengatakan itu Eun-Gi berlari menuju kamarnya. Menyebalkan sekali, mobilnya yang selalu jadi ancaman.

Sedangkan eomma dan appa Eun-Gi menggeleng dan memutuskan menyelesaikan makan mereka.

————

"Cut!! Okay, luar biasa. Tidak ada salah sedikitpun, kami beruntung mendapatkanmu jadi aktris kami, Dahyun-ssi." Sutradara memuji akting Dahyun.

Sedangkan yang dipuji memerah malu. "Kau bisa saja, sajang-nim. Aku harusnya berterima kasih karena dijadikan aktris disini. Menjadi bagian di film luar biasa ini."

Dahyun melihat Jungkook yang bersiap untuk memerankan bagiannya.

"Hwaiting, Sunbae." Kata Dahyun sambil tersenyum. Itu hanya kata penyemangat yang sama dengan yang dikatakan Jungkook sebelumnya.

Namun senyuman itu hilang ketika Jungkook tidak membalas maupun menoleh.

Ah, mungkin saja tidak kedengaran.

To be continued...


Kata yang di-bold adalah pemisah antara dunia akting dan dunia nyata eaa

Udah panjang kan? 🌚

Pengennya up beberapa Minggu yg lalu, tapi selalu ada kesalahan pas publishnya🤦

Kisseu : Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang