Hujan mulai turun, cukup deras. Tetesanya menggelayut dari balik kaca gedung lantai 20 membiaskan cahaya kota, terlihat indah menenangkan. Sekarang menunjukkan pukul 11:30 tanggal 31 bulan Desember 2019, berarti 30 menit lagi menuju tahun baru. Saat Bumi resmi bervolusi mengelilingi matahari 365 hari lamanya. Saat semua kenangan mulai tertinggal dan harapan baru kembali muncul. Seperti yang di rasakan Tharn dan 70 teman kuliahnya yang berada di gedung aula tengah kota. Mereka terlihat sangat siap sekali menyambut tahun baru, dekorasi meriah tersusun rapih, puluhan terompet siap di tiup dan yang terpenting 1 perasaan siap di utarakan malam ini Tepat 00:00.
Namanya Tharnisyla Firdania Putri, malam ini Tharn terlihat cantik dengan gaun pendek putih yang di kenakanya, rambut panjangnya terurai rapih di hiasi bando berwarna merah muda diatasnya. Tharn terlihat cantik nan ceria, namun suasana hatinya tak seceria penampilanya saat ini.
"Lo gak papa?" tegur ayu
"gak, gue gpp" Tharn menggeleng lemah, tersenyum.
"oh ya udah gue ke Toilet sebentar ya, mau ikut?"
"enggak gue di sini aja"
"aishh ya udah oke, jangan macem2 lo ya!"
"haha siap beb, ehh Ayu!"
"apaan?"
"Toilet Cewek sebelah kiri jgn sampe nyasar loo haha!!" gurau Tharn yang di balas salam jari tengah dari sahabatnya Ayu. Itu yang membuat perasaanya lega sejenak.
Tharn melirik jam tanganya, pukul 12:59 , sisa 1 menit lagi. Tharn menggigit bibir. dua hal dalam dirinya tengah berdebat hebat. Di satu sisi apakah ia pantas mengutarakan perasaanya pada Type, cowok yang ia suka. Tharn seorang wanita, dan bukanlah hal lazim di kota itu ketika wanita mengutarakan perasaanya lebih dulu. Tapi di sisi lain ia sangat mencintai type, pria yang menghiasi hampir seperempat hidupnya.
"Oke Guyss Sekarang waktunya kita Countdown!!" ucap MC dengan semangat dan serentak mulai hitung mundur . baiklah ini saatnya, Tharn mulai mendekat ke pria tampan berjas hitam yang berada di sudut ruangan.
"Hi Type" Tharn menyapa, suaranya harus lebih keras untuk mengimbangi orang2 yang sedang hitung mundur.
"Eh yaa ada apa Tharn?"
"gue mau ngomong sama lo kalau guee.. "
(Orang-Orang).. 3... 2... 1 "HAPPY NEW YEARR!!"
**
Hujan semakin deras, kilat menjilat langit dengan ganasnya. langit terlihat sendu, tak ada yang tertarik keluar untuk menyalakan petasan meski tahun baru. di luar terasa hening, sehening perasaan Tharn saat ini. Meski Aula ramai sekali oleh sorak sorai, lengkingan terompet yang saling menyahut. Tharn menatap kosong hingar bingar di sekelilingnya. Ia merasa sepi di dalam keramaian. Ucapanya tercekat, kerongkonganya terasa kering tatkala melihat sahabatnya ayu tiba-tiba mencium Type. Ciuman yang mesra, bibir type bertemu dengan bibir ayu dan itu sudah cukup untuk membuat hati Tharn hancur.
Tanpa kata-kata Tharn mulai menjauh, berlari di tengah kerumunan. Ia sempat menabrak waiters yang membawa minuman, membuat gaun putihnya basah terlihat tak elok lagi. Tapi Tharn tak perduli ia hanya ingin pulang dan meluapkan semuanya. Beruntung saat ini tengah hujan dan Tharn sangat menyukai itu, karena air matanya tertutupi jutaan air yang jatuh dari langit dan teriakanya tersamarkan oleh riuhnya gemuruh petir. Saat ini satu harapan harus pupus meski tunasnya belum muncul, bunganya belum mekar. Ia telah terbabat habis oleh rasa sakit yang diciptakan oleh realitas dan di bekukan oleh waktu.
YOU ARE READING
Parallel World
Science Fictionapakah imajinasi ada batasnya? atau kita yang membatasi imajinasi itu? Namanya Tharn, cantik tegas apa adanya & realistis jatuh cinta pada Type Cowok spesial yang telah mewarnai seperempat hidupnya. kini Tharn berhadapan diantara hamparan misteri...