━━━
malam selanjutnya, kuhabiskan untuk mengobrol santai bersama keluargaku.
“ayo mangan, wis luwe aku,” ajak papaku.
keluargaku pun langsung menuju ke meja makan, kecuali aku. bukan apa-apa, aku memang belum lapar, kok.
daripada bosan, aku memutuskan untuk mengecek hp-ku.
lagi-lagi yang mengisi deretan notif instagram-ku adalah anak laki-laki itu.
mfairlangga
| Hai
Weyah, rupanya dia sudah mengirim pesan padaku beberapa jam yang lalu. tapi aku menjawab terlalu lama, jadi dia mengirim pesan padaku kembali.
lalu kujawab saja pesannya.
hai, maaf jawab lama |
| Gpp
Untung sabarkenapa? |
| Ya jadi orang hrs sabar lah
memang |
| Yasuda
Eh boleh minta no wa?buat apa nomer wa? |
| Emm
Enak aja di wakalo dikasih aku dapet apa? |
| Uangg
berapa? |
| Kok enak
We jadi gak?apa |
| Nomer wa?
08XXXXXXXXXX |
| Thanks
Chat wa ysebenernya aku tidak terlalu ingin memberikan nomor whatsapp-ku padanya. tapi menambah teman apa salahnya?
lalu percakapan kami berhenti sampai disitu, karena aku sudah dipanggil untuk makan malam.
━━━
“HAHAHAHA pedes ya?”
“heh mbak gak boleh gitu, adeknya kepedesan kok diketawain,” tegur nenekku saat aku menertawakan fadli karena salah mengambil bungkusan nasi pecel yang seharusnya itu milikku.
“iyaaa yangti, maaf. makanya kamu lain kali kalo mau makan tanya dulu itu punya siapa. terus diliat kan biasanya kalo makan pecel kamu mah cuma bumbu sama mie, jelas-jelas itu ada sayurnya. ya berarti punyaku,” kataku panjang lebar sembari menukar piring berisi bungkusan milikku dan miliknya yang telah kubuka.
“ya ndak tau, tadi ayah bilangnya itu punyaku. aku kira ayah lupa kalo aku ndak suka sayur,” kata fadli membela dirinya sendiri.
“halah masih kelas tiga aja pinter ngeles kamu,”
“wis wis ndang dimakan, ini yang lain udah pada sarapan kalian tok yang belum,” tegur pamanku saat melihatku dan fadli tidak bersegera makan malah bertengkar sendiri.
“iyaaaa pakde, orang ini sambil makan,” kataku sambil menyuap satu sendok nasi ke mulutku.
setelah aku dan fadli menyelesaikan sarapan, kami keluar dari ruang makan.
fadli bergabung dengan raffa, rafli, dan anin.
aku mengecek hp-ku dan sudah mendapatkan sebuah notif whatsapp dari 'fajar'
sudah terlalu sering sepertinya aku hanya menyebut dia sebagai 'anak laki-laki'. jadi sekarang aku akan menyebut namanya saja.
08XXXXXXXXXX
| Eu
ue |
ini fajar ya? sepertinya iya. masa bukan, kan dia kemarin yang meminta nomorku. bukannya salam dulu atau hai gitu.
━━━
waktu jaman-jamannya si fajar masih suka kukacangin, soalnya dulu gatau ternyata cintanya setulus itu WKWKWKWKWK
(( dmnya di igku udah kehapus, jadi aku ambil dari ig si fajar wkwk ))
KAMU SEDANG MEMBACA
moon°
Fanfiction"kok bisa kamu suka aku?" dia hanya menjawab sekadarnya, sisanya bingung harus menjawab apa. lalu aku tersenyum, menyadari bahwa mungkin dia orang yang tulus. mencintai seseorang tidak butuh alasan, kan? hanya soal kenyamanan, tidak perlu melihat ke...