02. The rain

76 13 8
                                    

Setidaknya kita bisa menjadi sahabat walau tak bisa bersama menjadi kita.
-Axel kalandra

Happy reading~

Cuaca yang cukup mendung dan angin berhembus kencang tidak memungkinkan Dira akan sampai rumah dengan tepat waktu, terpaksa ia harus mencari tempat berteduh sebelum hujan turun.

Dengan langkah tergesa Dira berteduh di halte bus yang berada di dekat sekolah nya.

Brushh

Hujan turun dengan deras nya mengguyur jalanan kota, sehingga yang dapat dilakukan dira sekarang ini memandang langit dengan tatapan kosong. Dan earphone yang melekat di kedua telinga nya menampilkan lagu story of my life dari one direction, sembari mengalun pelan.

3 menit

5 menit

Hujan tidak juga reda, Dira memutuskan untuk pulang dengan berlari kecil menggunakan tas sebagai penutup kepalanya. Di pertengahan jalan Dira mendengar bunyi klakson dari arah belakang, dan ternyata itu adalah Axel yang sedang turun dari mobil dengan payung di tangan nya.

Axel segera memayungi Dira yang sudah basah kuyup."Dira lo ngapain hujan-hujanan begini."

"Gue mau pulang, cuman karena hujan nya gak berhenti jadi kaya gini." Dira menatap axel dengan tatapan sendu.

"Tumben lo gak bawa mobil." Tanya axel sambil menatap wajah Dira yang mulai pucat.

"Mobil gue lagi di bengkel."

Axel meraih tangan Dira dan segera mengajaknya untuk masuk mobil. "Buruan masuk."

Dira masih diam di tempat nya. "Gak mau."

"Buruan masuk, gue gak mau denger kalo besok lo sakit." Tangan axel bergerak membenarkan rambut Dira yang berantakan.

Dira masih kekeuh seraya menggelengkan kuat kepalanya.

"Dasar batu." Dengan tidak sabaran axel membuka pintu mobil membiarkan payung yang mereka pakai tadi terbang, setelah itu Axel mengangkat tubuh Dira dan menghempaskan nya sedikit kasar dikursi mobil.

"Aww... lo bisa lembut dikit gak, pinggang gue berasa mau patah." Dira mendengus kesal.

Axel hanya mengedikan bahunya acuh.

—————
Suara kicauan burung, serta pancaran sinar matahari yang mulai menampakkan diri, Membuat gadis cantik yang tengah bergumul dengan selimut nya itu terpaksa bangun dan segara melangkahkan kaki ke kamar mandi.

Dira tinggal dirumah ini sendiri, Walau fasilitas yang terpenuhi dan banyak sahabat yang sayang dengan nya tetap saja membuat Dira merasa kurang.

Ibu dan ayah nya sama-sama telah menikah lagi, jika saja kedua orang tua nya tidak egois dan memilih rujuk kembali mungkin Dira saat ini merasa sangat bahagia.

Dan kemungkinan itu tidak akan terjadi.

Axel. orang itu sangat penting di kehidupan Dira, bahkan kedua orang tua axel pun sangat menyayangi dira layak nya anak sendiri.

Unforgettable ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang