Yoona dan Sehun berjalan beriringan keluar dari restoran. Sekarang pikiran Yoona dipenuhi dengan bagaimana sekarang ia harus pulang? Sehun membawanya ketempat yang tidak pernah ia datangi. Yoona sedikit bingung. Haruskah ia kembali ikut bersama Sehun? Tapi Yoona terlalu malu jika bukan Sehun yang mengajaknya.
"Kau bisa pulang sendirikan?" Sehun menatap Yoona, mobilnya sudah berada di depannya, Sehun hanya perlu untuk membuka pintunya saja. Sehun menatap Yoona, memberi kesempatan untuk menjawab. Kemudian pria ini tak ragu untuk masuk ke dalam mobil setelah mendapati anggukan kepala dari Yoona.
"Baiklah, kabari aku," Sehun menurunkan kaca mobil kemudian menundukan sedikit kepalanya tanda berpamitan. Lalu menancap gas melajukan mobilnya beberapa menit setelahnya.
Yoona hanya bisa menatap mobil Sehun menjauh. Sekarang bagaimana? Bagaimana aku pulang? Yoona pusing sendiri memikirkannya. Saat Sehun menanyainya tadi, ia sebenarnya ini menjawab tidak. Ia ingin meminta Sehun mengantarkannya pulang saja. Tapi jika ia melakukannya akan terasa canggung untuknya juga untuk Sehun sendiri. Jadi Yoona hanya bisa menganggukan kepalanya saja. Yoona mulai berjalan keluar dari area Restoran sebelum rintik hujan mulai membasahi bumi, menjatuhkan bulir-bulir airnya ke daratan, membuat tubuhnya basah kemudian. Yoona mengibaskan tangannya, mengusap beberapa bagian tubuhnya yang basah. Sepertinya ide yang buruk mengikuti Yoona kemari Jika sudah begini apalagi? Ya sudah, tunggu saja keajaiban terjadi, Yoona menghela nafas berat.
¥-¥-¥
Sehun mengendarai mobilnya dengan pelan. Sudah beberapa menit berlalu sejak ia mulai mengendarai mobilnya, sudah beberapa menit pula ia terjebak di sini. Sungguh sial bagi Sehun, saat ia melajukan mobilnya dari restoran bertepatan dengan jam pulang kantoran. Sebab itulah jalanan macet dengan karyawan yang tengah bersiap pulang kerja. Beberapa kali Sehun menekan klakson namun tak juga membuat kemacetan terurai. Ditambah dengan hujan deras seperti ini sungguh membuat dirinya pusing. Ini pasti akan lama, pikir Sehun. Sehun menekan music player, mencoba memainkan musik. Ia menikmatinya sambil memandang kearah luar. Meski tak terlalu jelas karena bahkan kaca jendelanya buram, basah karena hujan.
Tiba-tiba saja Yoona terlintas di pikiran Sehun. Adik kekasihnya itu apakah sudah pulang? Ataukah masih terjebak ditengah kemacetan seperti dirinya. Mengingat tadi, ia tak sempat menanyakan bagaimana caranya Yoona pulang. Apa tadi seharusnya ia mengantarnya pulang saja? Sehun yang membawa Yoona pergi, seharusnya dirinyalah pula yang mengantarnya pulang. Tapi ia masih canggung jika berhadapan dengan adik kekasihnya itu. Dia pasti sudah pulangkan? Tanya Sehun dalam benaknya. Tidak mungkin dia masih di sana 'kan? Eiiy tidak mungkin. Tapi kemudian pikirannya berkelana. Restoran yang mereka kunjungi bukanlah tempat yang bisa dilalui oleh transportasi umum. Bagaimana jika ia masih terjebak di sana? Ditambah dengan hujan deras seperti ini sedikit membuat hatinya cemas. Haish, tidak boleh. Sehun menginjakan pedal gasnya kemudian berbelok di persimpangan. Berniat kembali ke restoran tadi, setidaknya ia harus memastikan jika Yoona tidak berada di sana.
¥-¥-¥
Yoona kembali mengusap tangannya, memeluk tubuhnya beberapa kali berharap dapat menghalau dinginnya hujan. Bagian atas tubuhnya sudah basah kuyup. Awalnya Yoona berniat mencari halte, namun setelah beberapa kali berkeliling ia tak menemukannya kemudian memutuskan kembali ke area restoran tadi. Ia membuka aplikasi di ponselnya memesan taksi online namun setelah beberapa menit berlalu Yoona tak menemukan taksinya datang. Mungkin karena hujan sehingga terlambat datang ditambah waktu yang sudah memasuki jadwal pulang kantoran pasti membuat taksinya terlambat. Tapi hey harus berapa lama lagi ia menunggu. Yoona bahkan sudah kedinginan.
Tiba-tiba saja suara klakson mobil menyentakkan lamunannya kemudian sebuah mobil hyundai putih berhenti tepat di hadapannya. Tunggu mobil itu ... aku seperti mengenalnya. Itu bukan mobil yang aku tumpangi tadi 'kan? gumamnya dalam hati. Kemudian Yoona bisa melihat sebuah siluet tubuh seorang pria keluar dari mobil dengan memegang payung di tangannya. Benar itu kak Sehun, batinnya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Two Heart (Sehun Yoona ver.)
RomanceTentu saja, mendapati kekasihmu dalam keadaan shirtless dengan seorang wanita -meski hanya seorang adik-dengan rambut basah dan hanya memakai kemeja pria, siapa yang tidak berpikir tidak-tidak. Namun Dara masih diam bergeming. Pandangannya tidak lep...