💗6

6.6K 854 130
                                    

Jungkook memarkirkan ferrari hitamnya di basemant apartement, pria itu berjalan gontai tak bersemangat, seperti kehilangan tenaga yang bahkan hanya untuk berjalan pun ia sangat kesulitan.

Tuhan, kuatkanlah hambamu ini. Batinnya berdoa sambil terus menyeret kaki yang sangat berat itu. Namun, ketika dirinya akan naik ke lift seorang security menghentikan langkah beratnya.

"Tuan Jungkook"

Pemuda itu menoleh pada presensi seorang pria berumur yang masih nampak segar ditengah keriput-keriput kecil pada wajahnya, Ildong namanya, security senior yang sangat dipercaya di kawasan apartement milik Jungkook.

"Maaf mengganggu tuan, saya ingin menitipkan ini untuk nona Lisa"

Sebuah wadah berbentuk persegi panjang disodorkan pria itu pada Jeon Jungkook, sungguh walau pun tak mengerti, Jungkook tetap saja menerima benda berbahan plastik tebal itu.

"Ini, punya Lisa? Kau dapatkan darimana?"

"Oh ini, kemarin tepat ketika saya berganti shift dengan Peter, nona Lisa datang kemari"

"Kau serius? Tapi kemarin Lisa tak menemuiku"

"Saya serius tuan, kemarin sore nona memang datang kemari. Tiba di sini, saya lihat nona sangat bersemangat dan segera naik lift menuju lantai lima. Namun tak berapa lama dia kembali turun, saya rasa nona bahkan belum bertemu dengan tuan. Kemudian sebelum kembali ke basemant dia menghampiri saya dan memberikan kue cokelat yang sangat enak"

"Itu tempat kuenya, saya ingin kembalikan namun nona tak kunjung kemari sedari tadi"

Mata Jungkook membulat, jadi kemarin gadis itu datang ke apartnya? Setaunya ketika ia tiba bersama Na Hee, security yang berjaga adalah Peter. Dan apa tadi Ildong bilang Lisa datang ke apart tepat saat Ildong dan Peter berganti shift? Oh tuhan, pergantian shift di apartnya dilakukan pukul lima sore, tepat ketika ia dan Na Hee tiba di tempat itu. Apakah Lisa melihatnya bersama Na Hee? Pantas saja, sungguh ini benar-benar celaka.

Sungguh kalau diperbolehkan, Jungkook ingin kembali menangis saat itu juga, ingin menjerit kesakitan. Membayangkan betapa sakitnya perasaan Lisa kemarin, ia sangat yakin, benar-benar yakin kalau gadis itu melihatnya bersama Na Hee. Lalisa maafkan aku, pria itu membatin.

Namun demi harga dirinya, ia menahan lelehan cairan bening yang siap membeludak jika tak ditahannya dengan sekuat tenaga. Tak boleh, Jungkook tak boleh menangis di depan orang lain. Tak boleh dan tak kan mau.

"Yasudah, nanti ku berikan pada Lisa"

"Terima kasih tuan"

Jungkook mengangguk kemudian berlalu, masuk ke lift untuk menuju kamarnya di lantai lima.

Tepat ketika pintu lift tertutup, pemuda itu tak kuasa lagi untuk menitikan air mata. Pantas saja Lisa terlihat begitu kesakitan, begitu menderita, pria brengsek ini benar-benar menyakiti hati Lisa sangat dalam dan menyesakkan.

Hubungan Lisa dan Na Hee memang sangat buruk, padahal dengan gadis lain yang kerap berhubungan dengan Jungkook Lisa nampak baik-baik saja. Kalian pun tentu bisa menebak pihak mana yang bermasalah dalam hal ini.

Kim Na Hee memang sangat tidak tau diri, dulu pernah saat Jungkook mengadakan pesta ulang tahun di sebuah club, Lisa yang berakting tak bisa datang tiba-tiba hadir menjadi surprise bagi si pria kelinci. Bisa kau bayangkan sebahagia apa Jungkook ketika gadis tercintanya menyempatkan diri untuk hadir di pesta ulang tahunnya kala itu?

Namun si Na Hee ini, yang memang sebelumnya menjadi pendamping Jungkook pada pesta tersebut nampak tak suka dan tak membiarkan pria itu meninggalkannya untuk Lalisa. Hampir saja Lisa didaratkan sebuah tamparan sebelum akhirnya Jungkook bisa menghadang dan mengusir gadis tak tau diri itu dari club.

FATUM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang