Kehidupan Dara

2.4K 89 23
                                    

ATTENTION!

CERITA INI BELUM AKU REVISI, MAAF KALO ADA KESALAHAN PENULISAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT:)

-----------------------------

Namaku Adara Salsabella,
perempuan yang hidup dengan penuh tetesan air mata.

Aku tinggal bersama mamahku di Bandung. Mamah yang telah merawatku sejak kecil seorang diri, karena papa menceraikan mama disaat papa lebih memilih istri pertamanya yang sedang mengandung tiga bulan, anak kembar. Sedangkan papa meninggalkan mamah disaat sedang mengandungi aku dua bulan.

Waktu itu mamah benar-benar tidak menyangka kalau ternyata papa sudah menikah dengan perempuan lain, karena waktu itu papa bilang dia masih single.

Mamah mulai menceritakan semua kejadian ini disaat umurku berusia 12 tahun. Itupun aku yang memaksa mamah untuk bercerita sampai kita bertengkar hebat dan mamah mulai tidak peduli kepadaku.

Mamah benci papah, mamah juga benci aku. Hidupku benar-benar sangat menyedihkan karena mamah bilang aku anak yang tidak pernah diinginkan olehnya. Aku selalu ingin mencari tahu keberadaan papa kandungku, tapi mamah tidak pernah memberi tahu identitas papah.

____________________________________
---------------------------------------

Hari ini hari pertama Dara masuk sekolah barunya di SMA GARUDA, karena mamahnya telah menjual rumah peninggalan neneknya yang berada di Jakarta dan memilih untuk tinggal di Bandung.

Dari dulu Dara tidak pernah mempunyai teman karena selalu di bully sering menulis sambil menangis sendirian dengan diary hitam pekat yang jelek dan lusuh miliknya. Mereka semua beranggapan diary ini memang pantas untuk gadis seperti Dara yang culun.

bu Lili menuntun Dara untuk menuju kelas barunya

"pagi anak-anak.."

"pagi bu.."

"silahkan masuk, perkenalkan diri kamu" bu Lili mempersilahkan Dara untuk masuk ke kelas barunya

"nama aku Adara Salsabella panggil aja, Dara. Aku murid pindahan dari Jakarta"

"yaelah gak ada yang lebih bagus lagi napa bu??" ucap seorang laki-laki yang sedari tadi menatap Dara sinis, dia duduk paling belakang

Ucapan laki-laki tadi membuat teman-temannya ikut mentertawakan Dara. Dara yakin dia kembar karena wajahnya mirip sekali dengan laki-laki yang disebelahnya.

Dara menunduk takut,

"jaga ucapan kamu ya Angkasa!" bu Lili melotot kearah laki-laki itu

ternyata Angkasa namanya,

"silahkan Dara, kamu boleh duduk disebelah pinky" bu Lili menyuruh Dara untuk duduk paling depan disebelahnya Pinky, karena hanya bangku itu yang kosong

"ibu sedang ada rapat jadi sekarang kalian kerjakan lks bab 4, ketua kelas nanti tolong di kumpulkan!"

"siyaaaap bu.."

bu Lili sudah beranjak meninggalkan kelas mereka, murid-murid pun langsung mengerjakan tugas yang diperintahkan wali kelasnya itu.

"hai Dara, kenalin, gue Pinky"
teman sebangku Dara mengulurkan tangannya

"Dara" Dara tersenyum membalas uluran tangannya

"lo gak usah takut ya, yang ngetawain lo tadi itu gengnya Angkasa, dia emang berkuasa di sekolah ini"

Angkasa dan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang