Balada "Magang"

46 4 0
                                    


Aku belum mendapatkannya.
Menyesal telah menunda, karena lebih takut daripada mencoba.
Kini aku harus mandiri, harus berani.

"Deadline tanggal 13 tahun depan," kata mereka.
Kuhitung tanggal, tersisa sebulan.
Satu tujuan kuajukan proposal dengan surat ... hingga follow up.
Sayangnya, duka bersemat dalam diri.

Aku pergi lagi.
Sana-sini harus kuat dan berani, harus bisa kejar mereka.
Oh, mereka selalu menyemangat juga membantu.
Adapun dia bersamaku.

Penawaranku diiyakan, senang-bimbang menyatu.
"Bagaimana dengan dia?" batinku tak tega.
Menunggu, aku memilihnya.
Dia yang lain bikin deg-degan.

Menyesal, aku kembali menyesal.
Merenung, "buat apa menyesal?"
Teguh, aku akan teguh tak menyesal.
Aku yang memilih, risiko pun ikut terpikirkan.
Konsekuensi, itulah namanya.
Masa depan, harus tetap kulewati, biar sama dengan mereka.
Kami di pemagangan.

Boyolali, 22/01/2020

My Poetry to You 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang