BAB 2 Idris Berduka Kehilangan Orangtuanya

725 35 7
                                    

          Orangtua Miela sakit hati pertunangan anaknya dibatalkan begitu saja. Orangtuanya Idris mulai sakit-sakitan karena dikirim santet Surji ayahnya Miela. Idris tidak menyangka keputusannya membuat orangtuanya sakit dan meninggal. Idris semakin benci pada keluarga Miela.

          Miela mulai menemui Idris yang sedang sedih karena sedang berduka. Idris kalap melihat Miela datang.

          "Mau apa kamu datang kemari? Ingin menertawakan aku? Sudah puaskah kamu membuatku hancur? Apa salah orangtuaku sehingga ayahmu menyantet orangtuaku, hah?" Hardik Idris.

          Miela tercengang mendengar tuduhan Idris. Miela tidak menyangka kehadirannya membuat Idris sangat marah.

          "Menyantet orangtuamu? Kenapa kamu menuduh orangtuaku seperti itu?" Sanggah Miela.

          "Semua orang sudah tahu kalau ayahmu seorang dukun! Tidak mungkin orangtuaku secepat ini meninggal kalau bukan karena ulah ayahmu!" Bentak Idris.

          "Kematian itu takdir! Kamu tidak bisa menuduh begitu saja tanpa bukti," ucap Miela.

          "Ya, benar sekali katamu. Kematian itu takdir, dan ayahmu yang membuat orangtuaku muntah darah dan perutnya membesar. Sudah puaskah kamu? Mau apa kamu datang kemari? Pergi dari sini!" Hardik Idris.

          Tubuh Miela gemetar dibentak Idris. Semua orang melihat Idris membentak Miela. Dari kejauhan Surji ayahnya Miela menahan amarah melihat Miela dipermalukan Idris dan diusir.

          "Kamu akan menyesal sudah mempermalukan aku di depan orang banyak!" Ucap Miela sambil berlalu dari hadapan Idris.

          Miela lari sambil menangis. Dadanya terasa sesak dihardik Idris pria yang sangat dicintainya. "Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia begitu saja setelah mencampakkan aku Idris!" Gerutu Miela sambil menangis.

          Tangan kekar menyambar tangan Miela. Surji menarik tangan Miela.

          "Ayah? Ayah ada di sini?" Tanya Miela terkejut.

          "Ayah tidak akan membiarkan kamu bersedih. Setelah orangtuanya mati, Idris akan menyusul karena berani menyakitimu," jawab Surji.

          Miela terkejut mendengar ucapan ayahnya. Miela teringat kembali ucapan Idris kalau ayahnya sudah menyantet orangtuanya Idris.

          "Ayah... Jadi Ayah yang membuat orangtua Idris mati? Apakah benar ucapan Idris kalau Ayah sudah menyantet orangtuanya?" Tanya Miela.

          Surji terdiam tidak menjawab pertanyaan putrinya. Surji sangat sakit hati dengan sikap Idris memutuskan pertunangan anaknya. Surji balas dendam pada orangtuanya Idris karena mendukung keputusan Idris.

          "Jawab Ayah!" Teriak Miela.

          Surji menatap wajah anaknya penuh haru. Surji tidak ingin anak kesayangannya disakiti siapa pun.

          "Kalau kamu mau, ayah akan membuat Idris seperti orangtuanya," ucap Surji.

          Miela mendadak lemas dan langsung berlutut dihadapan ayahnya sambil menangis.

          "Ayah... Aku mohon jangan sakiti Idris. Aku sangat mencintainya Ayah... Kalau Ayah membuat Idris mati, aku akan bunuh diri Ayah!" Ratap Miela.

          Surji meraih pundak Miela dan memeluknya. Surji sangat terpukul mendengar permintaan anaknya. "Baiklah, kalau itu permintaanmu. Tapi Ayah tidak akan membiarkan dia bahagia bersama wanita lain," ucap Surji.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Telepon KematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang