Ahmad Abdul Karim, lahir di Karawang pada 30 September 1999. Biasa dipanggil Karim, namun lebih populer Kuntet. Berstatus mahasiswa di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Singaperbangsa Karawang. Aktif dalam Teater Gabung. Pernah mementaskan naskah Tumirah Potong Upah karya Jonet Suryatmoko dalam pementasan Studi Pentas angkatan XX yang disutradarai oleh Rahmat Hidayat, dan mementaskan naskah Perempuan Obrak-Abrik karya Rian Harahap yang disutradarai oleh Shahal Rizky.
Puisinya yang berjudul ‘’hujan yang jatuh’’ mendapatkan kesempatan satu buku dengan Sapardi Djoko Damono dibuku Menenun Rinai Hujan. Selain itu puisinya pernah dimuat oleh penerbit Jendela Sastra Indonesia yang berjudul ‘’harapan bisu’’, “simfoni kematian” dan puisi ‘’ surat dari maura untuk veron’’ dimuat oleh penerbit Mandala dalam buku antologi puisi derit Pamit karena lolos seleksi sayembara puisi. Serta Essay yang berjudul “Analisis Sastra Korea Langit, Angin, Bintang, dan Puisi Karya Yun Dong Ju” masuk Sepuluh besar dalam kegiatan Korean Literature Essay yang diselenggarakan di Auditorium FPBS UPI.
Korespondensi dapat melalui e-mail: ahmadabdulkarim526@gmail.com atau IG: @ahmadabdulkarim526.