Chapter 1

43.9K 176 5
                                    

"JOHNNNNNN!!!!!!"

Teriakanku membangunkan orang orang seisi rumah, termasuk mamah dan ayahku.

"Sashaaa? Kamu kenapa sayang?"

Duk duk duk.... Terdengar jelas suara hentakan kaki orang yang melangkah menuju kamarku. Hentakan kaki itu pun semakin lama semakin jelas terdengar dalam telingaku.

Tok tok tok!

Suara seseorang tengah mengetuk pintu kamarku berkali kali dengan keras

"Sashaa! Buka pintunya!" ucap mamah dengan nada yang keras

Aku terdiam cukup lama, melihat sekelilingku dengan tatapan yang tidak biasanya. Tiba tiba suara disekitarku menjadi redup, yang kudengar hanya keheningan keadaan sekitar. Pengelihatanku menjadi buram aku pun kembali menguap.

"Sashaa!! Buka pintunya! Atau mau mamah dobrak?!!"

Teriakan mamah yang keras membuyarkan semuanya. Aku langsung merasa normal kembali, pengelihatanku yang tadinya buram langsung jernih begitu pula dengan pendengaranku.

"Sasha! Ada John di dalam? Jawab mamah cepat! Tadi mamah mendengar teriakanmu!"

Buru buru aku membuka kunci pintu kamarku dan melihat mamah sedang menatap panik bercampur dengan marah ke arahku.

"Mana John?! Dia ada di sini?!"

"Yaampun mah ga adalah! Malem gini masa iya John kesini."

"Terus kenapa tadi kamu teriak nama John?"

"Aku mimpi buruk mah, tadi aku cuma ngigo."

"Oalah mamah kira kenapa. Yaudah kamu tidur lagi sana, masih jam 2 pagi nih."

"Iya mah ini aku juga masih ngantuk kok."

Alhamdulillah! Ternyata semua itu cuma mimpi! Aku benar benar baru merasakan mimpi yang seburuk ini. Bukan mimpi buruk tentang hantu maupun kematian, tetapi yang lebih buruk lagi yaitu kehamilan! Huhh, apa jadinya jika aku hamil beneran diusiaku yang terbilang muda ini, nanti aku kesekolah sambil bawa anak, terus ujian nasional (karena aku udah kelas 12) sambil nyusuin anak, perpisahan sekolah sambil ngurusin anak sama suami. Bisa hancur sudah masa mudaku. Dan aku juga wanita yang berkerudung, bakal rusak nama baik aku dan keluargaku. Jangan sampai itu terjadi!

Setelah itu aku pun melanjutkan tidurku, tidak lupa juga untuk membaca do'a. Sebelum tidur aku juga membayangkan wajah tampan John yang selalu terfikirkan oleh ku. Aku tidak tahu mengapa setiap hari aku memikirkan hal yang sama, pacarku yang sudah 2 tahun 6 bulan tersebut menjadi rebutan wanita lain tetapi hanya aku yang dapat memilikinya. Betapa beruntungnya aku.

NafsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang