004

11 0 0
                                    

Auto P.O.V

Cahaya matahari pagi mulai menyelinap melalui celah-celah jendela untuk membangunkan sang putri tidur, Keyra. Ditambah dengan teriakan nyaring sang mama yang sejak tadi terus mencoba untuk membangunkan putrinya yang entah mengapa begitu mencintai tempat tidurnya. Namun apa boleh buat, mau tidak mau Keyra harus segera bangun dari tidurnya, karena selain harus segera berangkat ke sekolah, Keyra pun mengingat nasihat mamanya yang berkata 'tidak baik bangun siang, nanti rejekinya dipatok ayam'. Keyra pun segera bangun dari tempat tidurnya dengan malas, dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah mandi Keyra pun memoles wajah cantiknya dengan sedikit makeup. Terlihat sangat sederhana, namun tetap cantik dan sangat cocok untuk remaja seusianya. Keyra pun segera keluar dari kamarnya dan menuruni tangga sambil menutupi matanya dengan kedua tangannya. Tak perlu khawatir, karna Keyra memang memiliki kebiasaan aneh ini sejak kecil, entah untuk apa tujuannya. Keyra pun melangkahkan kakinya di setiap anak tangga dengan telaten, hingga akhirnya dia pun sampai dan duduk di kursi meja makan rumahnya.
"Selamat pagi maaaa..." ucap Keyra setengah berteriak sambil menutup mata dengan kedua tangannya.

Tidak ada jawaban,apakah mama sedang tidak sarapan?  batin Keyra.

"Selamat pagi papaaaaa..." teriak Keyra lebih kencang  yang tetap menutup mata dengan kedua tangannya.

Tetap tidak ada jawaban. Karna merasa heran, Keyra pun segera membuka kedua matanya dan melihat ke sekeliling meja makan tersebut. Tidak ada siapa pun.

"Gue benci kenyataan ini." dengus Keyra kesal.

"Duarrrrrrr!!!" seseorang menepuk pundak Keyra dari belakang sehingga membuat Keyra benar-benar kaget.
"Abang laknatttttttttt!! Lo tuh kenapa sih pake acara kaget-kagetin gue segala?! Lo tau ga sih kalo.."
"Duarrrrrrr!!!!" sela mama papa yang menyusul mengagetkan Keyra saat dia sedang mengomeli Abangnya yang telah mengisengi Keyra.
"Hahahahahaha" tawa mereka pecah saat melihat wajah kaget sekaligus kesal Keyra.
"Kalian tuh kenapa sihh, seneng banget keknya bikin Keyra jantungan." ucap Keyra dengan nada kesal, sambil sedikit memanyunkan bibirnya memasang wajah manja andalannya.
"Dihhhhh manyun segala lo doer wkwkwkwk." ledek Bang Petra sambil menyentil bibir adiknya dengan gemas.
"Doer apaan dih orang bibir gue seksi gini !" balas Keyra sambil memukul lengan kokoh Abangnya.
"Nih ya dengerin, lagian Lo ngapain si turun tangga pake tutup-tutupin mata segala? Mau mati Lo gegara jatoh? Apa mau patah tulang? Kalo mau, sini bilang gausah pake acara gituan segala, lama! Gue mampu kali bikin Lo kek gitu dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Minat?"
"Bacod Lo Abang laknat!" dengus Keyra dengan kesal.
"Ih mamaaaa, Keyra mulutnya nakal, sentil ma sentill!!" goda Bang Petra sambil bersembunyi dibalik tubuh Mamanya.
"Cuihh!!!!"
"Ih udah-udah ayok sarapan, ntar kamu telat loh Keyra! Kamu juga Petra, kenapa sih adiknya digodain terus? Udah ayok ntar telat kalian semua, lama-lama pusing mama denger kalian berantem." omel Mama sambil menyiapkan piring dan menaruh nasi serta lauk diatasnya agar dapat segera dinikmati oleh mereka.
"Udah dong ma, jangan marah-marah gitu loh, entar cantiknya ilang." goda Papa sambil menyuapkan satu sendok nasi agar dapat segera diterima cacing-cacing diperutnya.
"Witwiwwwww, jomblo cabut yukk!"
"Ayukk cabut cabut daripada jadi nyamuk!" goda Keyra dan Petra dengan kompak yang berhasil membuat wajah sang Mama memerah dan tersipu malu.

_____

Kringggg... Kringggg...

Bel pertanda jam pelajaran telah usai melantunkan bunyi yang tentunya terdengar sangat merdu ditelinga para siswa SMA Margakasih, khususnya untuk Kesya, Qoni,Blinka dan Dheya. Setelah lelah menerima materi yang segudang dengan otak yang selalu memberontak, tentunya waktu ini sangat ditunggu-tunggu bukan?
Bel pertanda pulang sekolah pun langsung disambut dengan siswa-siswa yang mulai berhamburan menuju gerbang sekolah, begitupun dengan empat serangkai di SMA Margakasih tersebut. Ya, Keyra, Qoni, Blinka dan Dheya. Mereka memang selalu menghabiskan waktu bersama. Di kantin, di WC, di kelas, di cafe, atau dimana pun itu. Mereka memang selalu terlihat kompak tampil berempat. Empat serangkai ini tentunya cukup terkenal di SMA Margakasih, bukan karna hanya kecantikan mereka, namun mereka juga dikenal mudah bergaul, baik, asik, dan tidak memandang rendah orang lain. Mereka juga bukan tipikal geng yang sering berbuat onar, bahkan mereka jarang membuat masalah dengan orang lain.
Keyra Angelica, siswi cantik SMA Margakasih yang memiliki ciri fisik hitam manis, berambut lurus, hitam, sepundak , berpipi sedikit chubby, dan berbadan pendek. Meskipun dia pendek dan sering sekali disebut anak kecil, Keyra tetaplah gadis yang cantik, manis, lucu, dan dewasa dalam menyikapi masalah.
Qoni Aurelia, siswi cantik SMA Margakasih ini sih kembarannya Keyra, because mereka sudah bersahabat sejak mereka masih SD. Kebetulan mereka pun memiliki ciri fisik yang hampir sama, mereka memiliki tinggi dan berat badan yang hampir sama, mereka pun sering mengalami nasib yang serupa dalam percintaan. Namun yang membedakan mereka yaitu Qoni berkulit putih, berambut panjang bergelombang, dan memiliki lesung pipit dikedua pipinya. Qoni tipikal orang yang  jarang sekali marah, namun cukup cuek sifatnya.
Blinka Pricilla, siswi yang dikenal paling jutek diantara mereka berempat. Tapi, sebenarnya Blinka ini orang yang sangat baik, namun memang jutek kalau dengan orang yang belum akrab dengannya. Meskipun jutek, Blinka memiliki wajah yang cantik, berkulit putih, berbadan tinggi, dan memiliki rambut hitam sepundak. Blinka ini orangnya cukup moodyan  tapi dia orang yang sangat baik dan enak dijadikan sebagai tempat curhat.
Dheya Agatha, merupakan siswi yang lucu sekali. Dia memiliki pipi yang chubby, bibir tipis, mata yang indah, dan alis yang menjulang seperti gunung. Alisnya ini terkadang membuat ia terlihat seperti orang yang jutek, tapi bagi Keyra, Qoni dan Blinka, Dheya adalah orang terlucu. Dheya ini tipikal orang yang asik, mudah bergaul dan cukup islami, tomboy tapi centil, dan sedikit kuli. Namun dia kuli terhadap beberapa cowo kurang ajar saja.

"Nongkrong kemana nih enaknya? Mau pada nyeblak ga?" tanya Dheya pada ketiga temannya.
"Haiyuu! Kita nyeblak ke Encim." jawab Qoni dengan antusias.
"Hayu ah mumpung udah lama ga kesana, kangen juga sama Encim." ujar Keyra.
"Iya ih kangen wkwk, btw kerumah aku dulu berarti ya, nyimpen tas, baru deh ke Encim." jawab Dheya.
"Siapp! Geledah dapur Dheya dulu kitaa!" jawab Blinka dengan semangat sambil menunjukkan seringai liciknya.
"Bangsat emang!"  gerutu Dheya yang langsung disambut dengan tawa ketiga temannya.

Sore hari itu mereka habiskan bersama dengan diiringi banyak canda dan tawa. Saling berkeluh kesah, saling bertukar candaan, yang tentunya bertujuan untuk membuat yang lemah merasa perasaannya lebih baik dari sebelumnya. Bukankah indah bila mempunyai teman yang dapat membuat kita lupa akan beban kita? Meskipun hanya sejenak.
Keyra,Blinka dan Qoni pun pamit pulang. Menyisakan rasa hampa yang begitu mendalam di hati Dheya. Entahlah. Dheya rasa, dia hanya bisa tenang bila berada didekat teman-temannya. Namun Dheya tidak ingin egois, teman-temannya memiliki keluarga yang harus segera mereka temui, teman-temannya memiliki tempat pulang yang harus segera mereka datangi. Berbeda dengan Dheya, sedari tadi dia disana, dirumahnya, namun dia merasa itu bukanlah tempat yang tepat untuknya pulang. Tempat itu terasa terlalu hampa baginya, sehingga membuat luka-luka itu kembali datang dengan mudahnya, membuat luka yang telah ada semakin mendalam.

"Setidaknya hanya beberapa jam, tenanglah, sebentar lagi aku akan kembali ke sekolah dan melupakan semuanya."  Dheya pun segera memejamkan matanya, berusaha untuk tertidur, dan berharap pagi akan segera tiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The NobodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang