Kakak kelas ngeselin Pt.4 (End)

1.4K 131 5
                                    

"Nanti pulang gua tunggu didepan gerbang, sekarang gua mau kekelas"
Ucap Minho terus pergi.

Kamu natap punggung Minho sampai benar - benar hilang dari pandangan kamu.
.
.
.
.
.

Pulang Sekolah.

"Lo pulang sendiri?"
Tanya teman sebangku kamu.

"Engga, gue-"

"Oh ya, lo sama ka Minho hahaha"
Ucap temen kamu.

"Hahaha tau aja, lo"
Jawab kamu.

"Yaudah kalo gitu gua duluan, ya"
Ucap temen kamu dan pergi.

Kamu jalan keluar kelas dan bergegas ke depan gerbang.

Kamu nunggu Minho hampir setengah jam dan dia belum dateng juga.

Setelah beberapa menit ada dua anak Osis berdiri juga didepan gerbang, kayanya mereka nunggu angkutan umum.

Kamu berniat nanya kemereka tapi...

"Ka-"

"Emang iya Minho deketin anak kelas 10?"

"Itu mah dia cuma main - main ego tadi aja dia diruang Osis berduaan sama Sooji"

"Serius? Kasian banget njir anak kelas 10nya"

Kamu melangkah mundur perlahan.

Jadi selama ini ka Minho deketin gua cuma main - main? -Kamu.

Kamu jalan perlahan dari gerbang sekolah tapi ada yang nahan tangan kamu.

"Lo kemana? Kan gua bilang balik bareng gue"
Ucap Minho yang tiba - tiba dateng.

"Lepasin ka, gua mau pulang"
Ucap kamu pelan.

"Iya, tapi sama gua"

Kamu ngelepas tangan Minho dari tangan kamu terus kamu ngeberhentiin taksi yang kebetulan lewat.

"Lo kenapa sih?"

Tanpa menjawab pertanyaan Minho kamu langsung masuk ketaksi dan nyuruh supirnya buat cepet berangkat dari situ.

Siapa yang gak kecewa? kita udah percaya dan ngebuka hati buat orang itu dan ternyata orang itu cuma main - main...

Setelah sampai rumah dan membayar supir taksi tadi kamu langsung masuk kekamar.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya disekolah

Kamu lagi jalan menuju kantin sama temen sebangku kamu dikoridor kamu papasan sama Minho.

"Hai"
Sapa Minho.

Kamu gak menghiraukan sapaan Minho dan asik ngobrol sama temen kamu.

Minho terdiam dan natap bingung kamu.

Dikantin pas kamu lagi asik makan bareng temen kamu Minho dateng.

"Hai, gua boleh gabung?"
Ucapnya ramah.

"O.. Oh boleh, ka"
Ucap temen kamu.

"Gua kekelas dulu ya, ada tugas belom dikerjain"
Ucap kamu terus pergi.

Lagi - lagi Minho terdiam dan natap bingung kamu.

Pulang sekolah pas kamu lagi jalan menuju gerbang Minho ngejar kamu dan ngajak balik bareng.

"Balik bareng gua, mau gak?"
Ucap Minho.

Kamu tetap jalan tanpa menjawab pertanyaan Minho.

"Hey? Denger gak sih?"
Tanya Minho.

Lagi - lagi kamu gak menjawab pertanyaannya.

"Lo kenapa sih? Gua ada salah sama lo?"
Tanya Minho lagi.

Kamu masuk ketaksi dan langsung pergi.

Minho ngusap kasar mukanya dan natap taksi kamu.
.
.
.
.

Udah hampir seminggu kamu ngediemin Minho tapi Minho bener - bener gak nyerah dia tetep baik dan ngajak kamu pulang bareng dan ini yang bikin kamu bingung sebenernya Minho beneran suka sama kamu apa engga.

Hari ini seperti biasa kamu pulang naik taksi dan tepat sebelum kamu naik taksi Minho nahan tangan kamu, dia minta maaf sama supir taksinya karna kamu gak jadi naik.

"Apaan sih? Taksinya jadi pergi gara - gara lo"
Ucap Kamu.

"Lo jelasin dulu ke gue, kenapa selama seminggu ini lo ngediemin gue"
Tanya Minho.

"Gak penting banget pertanyaan lo, lepasin gua mau pulang"
Ucap Kamu sambil berusaha ngekepas tangan Minho dari tangan kamu.

"Ini penting bagi gue"
Ucap Minho.

"Lepasin, gue gk mau ngomong sama lo"
Ucap kamu masih berusaha ngelepasin tangan Minho dari tangan kamu.

"Ya lo kasih alesan ke gue kenapa lo menghindar dan gk mau ngomong sama gue".
Ucap Minho matanya natap kamu lembut.

"Gua gk mau perasaan gue dibuat mainan, ka!"
Ucap kamu sedikit teriak ke Minho.

"Mainan? Maksud lo apa sih? Gua mainin perasaan lo?"
Tanya Minho.

"Hari pas kita mau pulang bareng, gua nunggu lo di depan gerbang setengah jam dan gua ngedenger anak Osis ngomong kalo lo cuma main - main sama gua"
Ucap Kamu.

"Lo lebih percaya sama omongan mereka daripada gua?"
Tanya Minho.

"Mereka bilang hari itu lo berduaan sama ka Sooji di ruang Osis dan gua makin yakin kalo lo beneran cuma main - main sama gua"
Ucap kamu.

"Astaga, itu gua lagi ngomongin soal acara musik disekolah kita bulan depan, dia ketua ekskul Seni, percaya sama gua"
Jelas Minho.

Kamu natap Minho lalu nunduk karena malu selama ini kamu udah salah paham sama dia.

"Soal main - main itu gimana?"
Tanya kamu.

"Gua sama sekali gk ada niatan buat mainin perasaan lo"
Ucap Minho.

"Maaf ka, gua udah salah paham"
Ucap Kamu.

"Liat gua..."
Minho ngerubah arah kepala kamu supaya gak nunduk.

"Maaf ka"
Ucap kamu.

"Gpp, yang penting sekarang lo udah tau kalo gua gk mainin perasaan lo"
Ucap Minho lalu senyum.

Kamu ikutan senyum tapi tetep aja masih ada rasa bersalah dihati kamu.

"Gua suka sama lo sejak pertama kita ketemu, lo mau gak jadi pacar gua?"
Ucap Minho.

Kamu kaget dengan pernyataan Minho yang tiba - tiba untung sekolah udah sepi.

Kamu ngangguk sambil senyum malu - malu.

"Hahaha pipimya merah tuh"
Ucap Minho.

Kamu langsung nutupin pipi kamu pake tangan.

"Hahaha lucu banget sih"

"pulang yuk? Gua anter"
Ucap Minho.

"I...iya"

"Nah gitu dong gak nolak"
Ucap Minho terus senyum.

"Iyaa ka"

Akhirnya kamu pulang diantar Minho.







DAH LAH END WKWKKWWKWKW.








Stray Kids X You ✔️✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang