Soobin berada di cafenya saat ini. Tidak, hari ini dia tidak pergi ke pertemuan resmi antar keluarga untuk perjodohannya.
Bukan karena Soobin menghindar, tetapi ini semua sebab pihak yang lain, siapa lagi kalau bukan Choi Yeonjun.
Tiba-tiba saja tadi pagi saat dirinya serta kedua orangtuanya sudah bersiap akan berangkat, papanya dihubungi bahwa sang bos mengalami delay penerbangan. Serta ada masalah lain yang tidak dijelaskan dengan tersirat.
Soobin menertawakan dirinya sendiri saat sadar kalau hanya ia yang bersemangat --baca;panik-- untuk pertemuan ini. Bahkan Papa dan Mamanya ia buat terburu-buru.
Bukan apa-apa, Soobin sudah mempersiapkan dirinya untuk hari ini karena ia tidak bisa bohong kalau sedang grogi ataupun salting nantinya. Jika ketahuan tentu akan terlihat aneh, apalagi Yeonjun. Entah akan dikatai apa Soobin nanti kalau tidak natural. Tentu kalian masih ingat dengan kesepakatan mereka berdua untuk bersikap manis di depan orangtua, 'kan?
Soobin bahkan sampai menonton video dan membaca banyak artikel tentang cara bersikap yang seharusnya untuk berhadapan dengan calon mertua saking gugupnya. Walaupun sebagian besar adalah saran-saran yang tidak cukup membantu dan isinya hanya lawakan, setidaknya ia tidak mau merusak suasana saat pertemuan hanya karena dia melakukan tindakan ceroboh yang tak diduga. Namun, sepertinya acara hari ini dibatalkan.
Memang lebih baik daripada harus bertemu Yeonjun si muka dua. Ia tidak perlu menguras kesabarannya ketika berhadapan dengan Yeonjun. Ia tidak kesal atas pembatalan acara hari ini, tapi hanya saja Soobin merasa ada perasaan yang aneh. Mungkin kecewa? Entahlah. Akhir-akhir ini Soobin tidak dapat mengerti dirinya sendiri.
Tunggu, untuk apa Soobin kecewa? Lagipula sejak kapan omongan Yeonjun dapat dipercaya? Bukankah selama ini mereka saling bertipu muslihat demi perjodohan bodoh ini? Rasanya Soobin ingin menghilang dari dunia yang palsu ini. Tidak, bukan dunia. Kata 'palsu' tadi lebih merujuk pada Yeonjun.
Kalau kau bingung dengan sikap Yeonjun yang berubah-ubah, Soobin juga begitu. Justru Soobinlah yang paling dibuat frustasi oleh Yeonjun, ditambah dengan saran Hueningkai yang menurutnya tidak masuk akal.
Soobin rasa itu sulit. Apalagi dengan sifat Yeonjun yang tertutup dan labil serta Soobin yang selalu berprasangka buruk pada seseorang.
Jika kau berpikir apa yang Soobin lakukan kemarin saat pulang, ia menelepon Hueningkai dan menceritakan semua kejadiannya. Dan apa tanggapan adik kelasnya itu? Seperti ini;
"Kak, lu jadi orang munafik banget. Jelas-jelas lu terbawa perasaan tapi masih ngeyel."
Tentu saja ngeyel. Soobin tidak merasa dirinya begitu.
"Bilang aja kalo baper, gengsi banget."
Terserah Huening jika ia ingin bilang Soobin seperti itu.
"Ya elah masa digituin doang baper, lemah banget. Tekad lu kemaren mana?"
Masih ada, hanya saja tidak terjaga. Lalu apa artinya sikap Yeonjun tadi?
"Dia sebenernya ga ngajak makan bareng, karena ngikut lu aja masuk ke restoran biar ga gabut nungguin cewenya jadi sekalian makan."
"Kalo masalah bayarin mah atuh dia anaknya milyuner. Soal dia megang lengan lu, mungkin takut lu kabur atau bayar duluan. Huh, susah orang kaya mah, gengsinya tentang duit sama derajat. Jujur dikit soal perasaan aja ogah."
"Pantesan lu baper, jarang sih cowo jahanam kek dia jadi rada soft. Oke, berarti itu permulaan bagus. Harus kaya gitu terus biar dia lebih banyak bicara dan terbuka sama lu. Nanti semua dalam dirinya yang asli pasti keliatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry a Bad Boy { Mystery }
FanfictionKehidupan Soobin berubah 180° saat dirinya akan dijodohkan dengan pria misterius menyebalkan yang menyimpan seribu kisah kelam. Akankah semuanya kembali seperti semula atau inikah awal yang baru? Atau mungkin memori lamanya kembali perlahan. ●TXT bu...