Hai semwa, gmn hari-hari kalian?
Happy reading :D
.
.
.
.
UNTUK KALI INI SAJA
***NAMJOON sudah berdiri di sebuah rak yang menjual barang yang di pinta Hyoji. Ia bingung memilih yang mana, karena terdapat banyak merk disini. Namjoon terlihat seperti namja mesum yang suka mengoleksi bagian kebutuhan perempuan.
Ia berdecak frustasi, lalu seorang pegawai supermarket ini yang memang kebetulan lewat adalah perempuan. Namjoon membuang semua rasa malunya, “Eumh, apa aku bisa meminta tolong?” tanya Namjoon sopan.
Pegawai perempuan itu mengangguk, “Apa yang bisa ku bantu?” tanyanya.
Namjoon menelan ludahnya sebanyak mungkin, “Pilihkan yang biasa di beli perempuan, aku tidak begitu paham tentang ini. Ekhem, kekasihku yang meminta tolong.” jawab Namjoon. Wajahnya yang masih tertutup masker kini memerah seperti tomat.
Pegawai itu tersenyum, “Kau malu? Untuk apa? Kau adalah laki-laki yang hebat dan mau membantu kekasih mu di dalam kondisi seperti ini. Sebentar, aku pilihkan. Mau isi berapa?” pegawai itu kembali bertanya.
“Yang paling banyak,” balas Namjoon tanpa pikir panjang. “Eum, apa disini juga menjual. Itu———,emmm celana dalam untuk perempuan?”
Pegawai itu sangat ingin memecahkan tawanya. “Tentu ada, mau berapa buah? Satu kotaknya berisi lima lembar. Biar aku ambilkan.” balasnya.
Namjoon bernafas lega, setidaknya ia tidak perlu menahan rasa malu untuk mengambil benda berkain itu. “Aku ingin sepuluh lembar.” jawabnya enteng. Tapi dengan wajah yang masih memerah, sangat memalukan.
“Baik, akan ku ambilkan lagi.”
Setelah melakukan pembayaran, akhirnya Namjoon bisa lolos dari segala hal yang sangat memalukan itu. Dulu, saat ia menonton drama bersama teman perempuannya, ia mengejek laki-laki yang sangat malu jika disuruh membeli benda itu. Tapi sekarang ia merasakan bagaimana rasanya.
Namjoon menuju ke dalam mobilnya.
Brugh
“Aduh,” seorang anak kecil yang sedang berlari tak sengaja menabrak tubuh Namjoon. Anak kecil itu terjatuh, matanya mulai memerah dan ia menangis.
“Kau tidak apa-apa, sini biar ku bantu.” Namjoon meletakkan barang yang baru saja ia beli begitu saja. Membantu anak itu berdiri.
“HYERA-YAA,” Seorang pria dengan perkiraaan usia lima puluh tahun terengah-engah mengejar anaknya berlari.
“Maafkan anak ku yang berlari. Dia tidak ingin meminum obat penurun demamnya.” jelas pria itu.
Namjoon menekuk lututnya, mensejajarkan tubuhnya dengan anak perempuan yang manis itu.
“Jadi kau demam? Ayo turuti apa kata appa mu. Jangan menjadi anak yang nakal oke?” Namjoon berbicara dengannya. Anak kecil itu terlihat menyukai Namjoon, dia mengangguk dan menunjukan gummy smile miliknya.
“Samchon tampan,ehehe,” puji anak itu. Namjoon terkekeh pelan. Lalu ia merapikan rambut anak itu.
“Maafkan putri ku, sekali lagi. Dia memang begitu, selalu kabur jika ingin diberi obat.” ucap ayah dari anak itu.
Namjoon mengangguk tanda tidak masalah, “Nah, kau itu akan lebih terlihat cantik jika demam di tubuh mu mereda.” Namjoon meletakkan telapak tangannya di dahi anak itu. “Siapa nama mu?” tanya Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The NIGHT | Kim Namjoon ✔️
Fanfiction[END] "Aku malah berharap pertemuan pertama ku itu disebuah taman atau tempat yang indah. Bukan malah tempat kotor dan tercela itu," "Seandainya aku tidak bertemu dengan mu, kau mungkin sudah dihabisi oleh para pria hidung belang disana," . . . . ...