Prolog

122 13 4
                                    

Selamat membaca~~

🐾🐾🐾

"liat tuh! Si introvert udah dateng, jangan deket-deket ntar ikutan introvert juga!" bisik salah seorang siswi yg sialnya masih bisa kudengar dengan jelas

"hustt, nanti dia dengar" celetuk seorang lagi lalu terkikik geli

Sementara aku hanya terus berjalan sambil menunduk dalam, yah beginilah kehidupan SMA ku ditahun kedua

Hari ini tepat minggu kedua aku menjadi senior di sekolahku. Aku yg dulu selalu menunduk sekarang, dengan berat hati harus mengangkat wajahku membalas sapaan dari adik kelas yg melintasiku

Hanya mengangguk tentu saja, aku bukan dari golongan cewek famous disekolahku sehingga adik kelas yg menyapa hanya berusaha agar tidak kena tegur dari senior yg lain karena kedapatan nggak sopan sama senior

Bisa dibilang senioritas disekolahku sangatlah kental

Aku sudah tiba dikelasku XI Mipa 1, tempat dimana aku bisa berubah 180° dibanding aku yg diluar kelas. Disini aku bisa mengekspresikan diriku dan semua teman sekelasku sungguh sangat baik kepadaku hingga aku tak terpikir untuk memiliki seorang sahabat karena kurasa teman sekelas yg baik, lucu, dan menyenangkan sudah lebih dari cukup

Dan ditempat ini pula aku merasakan jatuh cinta untuk yg pertama kalinya pada teman sekelasku sendiri

Bicara soal perasaan cinta, jujur ini pertama kalinya aku merasa seperti ini bahkan aku sudah menyimpan perasaanku ini sejak kelas X, itu artinya aku bertahan menyukainya selama 1 tahun dan tak ada yg tahu

Namanya Ghaza Ramadhan cowok tinggi dengan mata yg tajam, ia juga sama sepertiku 'akan berubah 180° ketika berada diluar kelas' bedanya dia terlihat dingin namun justru fansnya semakin banyak ditambah lagi ia juga salah satu anggota ekskul PASKIBRA Sekolah membuatnya kian terkenal

Tapi semua image cool yg ia sandang diluar kelas akan runtuh seketika bila ia sudah masuk kekelas ini. Ia akan menjadi sosok yg absurd, dengan tingkat kewarasan yg kian menipis membuatku heran sendiri bagaimana bisa aku menyukainya sejak kelas X?

Entahlah akupun tak tahu penyebabnya, yg aku tahu aku nyaman berdebat tak jelas dengannya.

"sudah datang rupanya" ucap salah satu temanku Sizah yg duduk tepat dibelakangku

"kenapa? Kamu kangen ya?" tanyaku jahil

"idih, mana mau aku ngangenin kamu! Masih normal ya aku" jawabnya sok tak terima

"kalo aku kangenin, mau?" sahutku
"bacot" jawabnya

Itu adalah satu dari sekian banyak tingkah absurdku didalam kelas berbeda dengan diluar kelas

🐾🐾🐾

Sembari menunggu guru mapel untuk melaksanakan kewajibannya, aku dan 5 temanku yg lain yaitu Rema, Niken, Azka, Rama dan Ridho bermain TTS dengan 2 tim. Aku, Rama dan Ridho menjadi 1 tim sisanya ada di tim lawan

Oh aku lupa memberi tahu kalian, selain aku, Rema juga ternyata menyukai Rama tapi baru di akuinya beberapa bulan sebelum kenaikan kelas

"yosh kalian kalah!" seruku menunjuk ke arah Azka

"apaan! Kalian kali yg kalah" tantang Rema

"yaudah sih kalo kalah gak usah ngelak" sahut Ridho acuh

"kita suit aja deh" lerai Rama

Heαrt βondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang