-Sepuluh-

44 9 0
                                    

Selamat membaca~~

🐾🐾🐾

Ridho's pov

"cill, kamu tau aku nggak suka ada yg bantu orang lain dekat denganku, kan?"

"kupikir kamu beda dari teman cewekku yg lain, nyatanya aku salah"

"aku sama sekali nggak suka caramu nyomblangin aku sama Rema"

"bilang kalo kamu nggak mau aku ada disekitarmu, kuusahain kamu nggak perlu capek-capek lagi ngehindarin aku"

Dia ketahuan..

Padahal udah ku peringatin jauh jauh hari, sekarang entah siapa yg ngasih tau Rama soal ini

Aku masih berdiri dibalik ambang pintu yg tertutup sebelah, mendengarkan Rama yg menyudutkan kucill

Setelah hampir 5 menit Rama keluar dari kelas dan ninggalin kucill gitu aja

Dia hanya melirikku sekilas kemudian melanjutkan langkahnya

Kurasa ada baiknya aku nyusulin dia sekarang

🐾🐾🐾

Rooftop

Entah kenapa Rama milih tempat dimana kucill membuat kesepakatan sialan dengan Rema

Ugh

Kalo ingat bagaimana sorot kemenangan diwajah Rema hari itu, aku seolah ingin menghardiknya

Dia gak bisa mendekati Rama dengan usahanya sendiri

Dan sekarang malah mempersulit kucill yg notabene-nya 'introvert'

Mengatasnamakan pertemanan?!?

Cih!

Omong kosong macam apa ini??!

"ngapain disini?" tanya Rama begitu aku selesai menutup pintu pembatas Rooftop

Insting yg tajam

Padahal aku menutup pintu sepelan mungkin

"menyusulmu"  kataku singkat

Hawa pagi ini lumayan sejuk dan mendung

Pas sekali dengan apa yg terjadi beberapa menit yg lalu

"kamu mendengarnya?" tanya Rama sambil memunggungiku

Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana dengan kepala yg menunduk entah sedang mengamati apa

Terlihat frustasi sekali!

Benar benar bukan gaya Ghaza Ramadhan yg kukenal

"hmm, makanya kamu kususulin" sahutku

Walaupun Rama bukan tipe orang yg nekat, tapi apapun bisa terjadi, kan?!!

"dia nyomblangin aku dengan Rema dan aku nggak suka" ujarnya pelan

Heαrt βondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang