Selamat membaca~~
🐾🐾🐾
Ridho's pov
"cill, kamu tau aku nggak suka ada yg bantu orang lain dekat denganku, kan?"
"kupikir kamu beda dari teman cewekku yg lain, nyatanya aku salah"
"aku sama sekali nggak suka caramu nyomblangin aku sama Rema"
"bilang kalo kamu nggak mau aku ada disekitarmu, kuusahain kamu nggak perlu capek-capek lagi ngehindarin aku"
Dia ketahuan..
Padahal udah ku peringatin jauh jauh hari, sekarang entah siapa yg ngasih tau Rama soal ini
Aku masih berdiri dibalik ambang pintu yg tertutup sebelah, mendengarkan Rama yg menyudutkan kucill
Setelah hampir 5 menit Rama keluar dari kelas dan ninggalin kucill gitu aja
Dia hanya melirikku sekilas kemudian melanjutkan langkahnya
Kurasa ada baiknya aku nyusulin dia sekarang
🐾🐾🐾
Rooftop
Entah kenapa Rama milih tempat dimana kucill membuat kesepakatan sialan dengan Rema
Ugh
Kalo ingat bagaimana sorot kemenangan diwajah Rema hari itu, aku seolah ingin menghardiknya
Dia gak bisa mendekati Rama dengan usahanya sendiri
Dan sekarang malah mempersulit kucill yg notabene-nya 'introvert'
Mengatasnamakan pertemanan?!?
Cih!
Omong kosong macam apa ini??!
"ngapain disini?" tanya Rama begitu aku selesai menutup pintu pembatas Rooftop
Insting yg tajam
Padahal aku menutup pintu sepelan mungkin
"menyusulmu" kataku singkat
Hawa pagi ini lumayan sejuk dan mendung
Pas sekali dengan apa yg terjadi beberapa menit yg lalu
"kamu mendengarnya?" tanya Rama sambil memunggungiku
Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana dengan kepala yg menunduk entah sedang mengamati apa
Terlihat frustasi sekali!
Benar benar bukan gaya Ghaza Ramadhan yg kukenal
"hmm, makanya kamu kususulin" sahutku
Walaupun Rama bukan tipe orang yg nekat, tapi apapun bisa terjadi, kan?!!
"dia nyomblangin aku dengan Rema dan aku nggak suka" ujarnya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Heαrt βond
Teen FictionJika setiap hati punya rumahnya masing-masing... Lalu dimana tempat hatiku seharusnya pulang?