Avenged 02

1 0 0
                                    

Pagi pun tiba, tepat di bulan yang baru, tahun yang baru dan hari yang baru.

Sekarang awal bulan januari, setelah semalam melakukan bakar-bakar bertiga bersama bunda dan abang nya, kini awal di tahun 2020 tepat tanggal 1 januari seorang gadis blasteran itu pun membuka gorden kamarnya, lalu membuka pintu kaca yang menghubungkan ke arah balkon kamarnya.

Laras, gadis cantik itu tengah tersenyum sambil menikmati udara segar di pagi hari, mengingat saat ini hari terakhir libur, Laras pun memilih mengajak Dio-abangnya jalan-jalan ke pantai dan tak lupa Liona-bunda nya yang memiliki sifat seperti abak remaja jaman sekarang atau biasa di sebut jaman now.

Laras pun menuruni anak tangga menuju meja makan untuk sarapan bersama 2 orang yang di sayangnya.

"pagi bunda, pagi abang" sapa Laras ceria.

"pagi sayang" saut Liona tersenyum.

"pagi adek gue yang bawel" ucap Dio.

"makan dulu, Laras kalo mau ngomong atau mau ajak jalan ntar abis makan" ucap Liona saat melihat raut semangat yang terpancar di wajah cantik Laras.

"hehe tau aja ih bunda" kekeh Laras.

Lalu mereka pun memilih sarapan dengan hening, selepas makan dan membawa piring-piring kotor ke westafel untuk di cuci Laras pun duduk di ruang keluarga bersama Liona dan Dio.

"bun liburan terkahir nih, ke pantai kuy" ajak Laras.

Liona yang mendengar kata pantai pun ikut semangat, pasal nya dimana pun ia berada Liona sangat menyukai pantai meskipun berada di korea sana.

"hayuk hayuk ke pantai" saut Liona antusias.

"bang?" panggil Laras.

Dio yang peka pun menganggukkan kepalanya "yaudah kalo mau sekarang siap-siap sono bawa pakaian secukupnya" ujarnya.

"asyiaapppp sayang abang sama bunda" teriak Laras sambil memeluk keduanya.

"sayang kita lebih besar dari kamu Ras" saut Dio dan Liona bersamaan.

"iyalahh, yaudah sekarang ke kamar siap-siap" ujar Laras lalu melangkag menuju lantai 2 di mana kamar nya berada.

Setelah 20 menit siap-siap, kini Laras, Liona dan Dio datang berasamaan, ketiga nya pun turun menuju lantai dasar dan berjalan ke arah mobil.

"bunda duduk di depan aja sama abang, Laras biar duduk di belakang" ujar Laras saat melihat Liona hendak membuka pintu penumpang belakang.

Setelah Liona masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi depan samping kemudi, Laras pun membantu Dio yang memasukkan barang-barang ke bagasi.

Setelah semua dirasa siap, mobil pun melaju meninggalkan rumah besar milik Laras yang sengaja dia berikan ke bundanya saat ulang tahun Liona.

Mobil pun melaju membelah jalanan ibu kota yang lumayan lenggang itu menuju pantai yang di maksud Laras.

Setelah 15 menit perjalanan kini sampajlah nereka di pantai yang terdapat banyak pohon cemara dan juga kelapa.

Saat sedang berjalan untuk mencari tempat yang teduh dan nyaman tak sengaja Laras menabrak dada bidang seseorang karna asyik pada ponsel dan lagu nya yang ia sambung dengan erphone bluetooth.

"eh sorry sorry" ujar Laras sambil mendongakan kepalanya.

"lo"

"lo"

Ujar mereka berbarengan.

"loh Alland lo di sini?" tanya Dio.

"yoi broo liburan terakhir mau gue nikmatin dulu ya gak tan?" tanya Alland kepada Dio dan Liona.

"eh iya, kamu yang kemarin gak sengaha di tabrak Laras di market kan?" tebak Liona.

"hehe masih inget aja tante" kekeh Alland.

"bang lama amat sih lo beli air kelapa muda" ujar seorang gadis yang ternyata itu Anggun.

"hehe nih Laras sama keluarganya" ujar Alland membuat Anggun menolehkan kepalanya ke arah Laras, Liona dan Dio.

"eh hai semuaa" sapa Anggun.

"hai, eh btw kita duluan ya ntar kita ketemh di tempat sewa sepeda sana aja" ujar Laras sambil menunjuk tempat sewa sepedah berada.

"yoi, duluan ya, mari tan" pamit Alland lalu pergi menuju penjual air kelapa.

Laras, Dio dan Liona pun memilih melanjutkan tujuan mereka yaitu mencari tempat yang nyaman.

Tak lama mereka pun menemukan pendopo yang di khusus kan untuk tamu VIP, mereka pun menempati tempat tersebut setelah membayar tagihan pendopo itu.

Lalu mereka pun menata barang-barang yang mereka bawa agar terlihat simpel dan tertata rapu, setelah di rasa cukup Liona pun memakai sunblok untuk melindungi kulitnya dari sinar matahari, sedangkan Dio dan Laras sudah melenggang pergi menuju tempat sewa sepedah tadi.

"hai Al, hai Anggun" sapa Laras saat melihat keduanya sampai terlebih dahulu.

"eh hai Laras hai Dio" balas Anggun.

"sorry telat nyari tempat dulu tadi" ucap Dio.

"sans lah broo" ujar Alland.

"ini sepedah nya tinggal dua gimana nih?" tanya Anggun mengalihkan pembicaraan mereka.

"Alland lo sama Laras ya?! Biar gue sama Anggun" ujar Dio yang ingin mendekatkan adiknya dengan Laras sesuai rencana yang di susun antara Dio dan Anggun.

"lah, yaudah lah" ujar Alland bersamaan dengan Laras, Dio dan Anggun yang mendengar pun sontak terkekeh melihat keduanya yang menjadi salting (salah tingkah).

Memang selepas kejadian semalam tepat selesai pergantian tahun, Dio memilih keluar rumah menemui Anggun yang sebelum pergi ke rumahnya ia beri kode untuk kembali kedepan sana, beruntung Anggun paham dan peka maksud Dio semalam.

Flashback on

"ada apa kak?" tanya Anggun yang berdiri di depan Dio.

Kini keduanya sedang berada di depan pagar rumah milik keluarga Anggun.

"lo mau nggak bantu gue?" tanya Dio yang membuat Anggun mengernyit.

"bantu apa? Kalo gue bisa bantu bakalan gue bantu, tapi kalo enggak ya mon maaf kak" ujar Anggun sambil mengangkat tangannya pertanda nyerah lalu terkekeh setelah menurunkan tangannya.

"gak becanda deng" kesal Dio "bantu gue buat abang lo sama adek gue si Laras deket sampai mereka jadian, karna gue liat abang lo baik juga, ramah ke orang yang udah di kenal kek tadi" lanjutnya menatap Anggun dalam, berharap Anggun mau membantunya.

"wahhh setuju gue, bosen gue liat bang Alland kalo malming di kamar terus sibuk sama tugaa-tugasnya yang sekrang jadi CEO di perusahaan papa" ujar Anggun.

"hah Alland jadi CEO?"tanya Dio yang mendapat anggukan kepala dari Anggun "oke, besok, pagi hari libur terakhir gue yakin Laras pasti ngajak gue sama nyokap kepantai, nah tugas lo ajak Alland ke pantai ntar gue share lock ke elo pas gue mau otw, bagi nomer lo?!" jelas Dio sambil meminta nomer Anggun.

Anggun pun menganggukan kepala tanda faham, ia pun merai ponsel Dio lalu mengetikkan angka-angka yang di hafal nya di luar kepala.

Setelah itu keduanya pun memilih pulang karna jam menunjukkan pukul 1.30 pagi.

Flashback off

🌺🌺🌺


AvengedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang