"Semua bisa berubah, keadaan, fisik maupun perasaan."
Minggu pagi pintu kamar Dewi digedor kencang. Dewi berusaha meredam bising dengan bantal dan selimut, tapi gedoran itu terus berlanjut. Sial, kenapa tak seorang pun mengerti ini hari tidur untuk Dewi.
Dewi bangun dengan sempoyongan membuka pintu kamarnya. Ternyata mamanya yang cantik, muncul dengan tangan didepan dada.
"Cepat mandi, terus bantuin mama."
"Bantuin apa? Mama cantikku?" Tanya Dewi sambil menguap."Bersihin gudang," ucap mama Dewi sambil berlalu meninggalkan Dewi yang masih mengucek matanya dengan setengah sadar.
Melihat mamanya sudah turun Dewi kembali tidur dikasurnya yang sangat empuk ini. Namun suara teriakan melengking membuat Dewi terloncat dari tempat tidurnya.
"Dewi bangun!" Teriak mama dewi dari bawah.
"Kalau kamu ngak nurut, mama potong jajannya." Lanjut mama dewi.
****
"Mama, kan bisa suruh bik Wati aja buat bersihin gudang," gerutu Dewi sambil memindahkan barang-barang yang sudah tak layak lagi.
"Kamu tuh yah, bik Wati lagi kepasar."
Dewi terus membereskan barang-barang yang ada digudang. Hingga melihat sebuah kardus yang sudah sangat berdebu.
Dewi membukanya ternyata hanya mainan anak kecil. Ada mobil-mobilan, masak-masak dan monopoli, tapi matanya tertuju pada bingkai foto yang ada di tumpukan mainan itu.
Dewi melihat foto itu. Anak perempuan sekitar berumuran 6 tahun dan anak laki-laki yang seumuran.
Dewi melihat anak perempuan itu mengenakan gaun biru dengan tersenyum manis dan anak laki-laki yang ada disebelah juga tersenyum menampilkan gigi ompongnya.
"Kamu liatin apa dew?" Tanya mama dewi yang sudah ada disamping dewi. Dewi menunjukkan foto itu kepada mamanya.
"Ohh, foto kamu sama Dewa," ucap mama Dewi sambil melihat kembali foto itu.
"Dewa siapa ma?" Tanya Dewi bingung, perasaannya dia tak punya sepupu bernama Dewa.
"Ehh, kamu lupa? Dewa itu anaknya tante Rini, waktu 6tahun kita kan pindah ke Bandung, mungkin kamu lupa, ohhiya lihat deh belakang bingkainya, ada nama kamu dan Dewa," penjelasan mama Dewi membuat Dewi berpikir dan langsung melihat tulisan yang ada di belakang bingkai itu.
Dewa dan Dewi.
Dewi terus mencoba mengingat dan sebuah ingatan langsung terputar di kepalanya. Dewi berlari dari gudang dan langsung menuju kamarnya.Sedangkan mama Dewi mengerutkan kening melihat anak gadisnya itu.
***
Semua murid disekolah terpana akan gadis yang tengah berjalan dengan percaya dirinya menuju kelasnya.
Gadis itu sampai dikelasnya dan lagi membuat beberapa murid laki-laki terkagum dan menghampirinya.
"Anak baru yah?" Tanya Reno ketua kelas dari kelas tiga ips.
"Bidadari nyasar yah?" Celetukan Kevan sang playboy dari kelas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa & Dewi
Teen FictionSeorang gadis tomboy, bernama Dewi, dia adalah orang yang cuek dan ketus. Namun setelah bertemu seseorang yang bernama Dewa, dia berubah seratus delapan puluh derajat. "Dewa, tau ngak? Kenapa Dewa diciptain?" Tanya Dewi dengan senyuman manis. "Kenap...