Bagian Dua

210 17 0
                                    

"......namaku Hwang Hyunjin......"

".....sampai bertemu besok di kelas...."

Bagian Dua

"Hyunji? Ah.... maaf, udah lama nunggunya?"

Lamunan Hyunji seketika hilang saat tiba-tiba seorang wanita paruh baya yang kira-kira seumuran dengan Ibunya menepuk pundaknya.

"Oh... Halo Bu Nara, engga kok, saya belum lama datangnya..." Saut Hyunji cepat sambil membungkuk memberi hormat.

"Ayo duduk lagi, ada banyak hal yang harus aku sampaikan sebelum kamu mulai mengajar disini..."

"Ahh... Iya, baik bu..."

Cukup lama perbincangan di antara pemilik sekolah dan Hyunji, mereka membicarakan jadwal mengajar, jadwal piket, aturan-aturan yang harus di patuhi oleh para pengajar dan staff, juga jangan lupakan kalau pemilik sekolah itu dan ibu Hyunji merupakan teman satu sekolah dulu. Tentunya mereka membicarakan hal itu.

"Hyunji, aku hampir tidak percaya waktu ibumu bilang kalau anaknya sudah lulus kuliah dan mencari pekerjaan, aku pikir yang sedang mencari pekerjaan itu Taehyung, tapi aku pikir lagi, Taehyung itu kan kuliah jurusan teknik, sedangkan ibumu menanyakan lamaran untuk posisi guru bahasa Inggris, dan ternyata itu kamu... aigooo... kamu sudah dewasa ya sekarang..."

Ny.Nara memuji dangan tatapan mata yang berbinar, sekilas dia ingat perjuangan ibu Hyunji saat tangah mengandung dulu, Ny.Nara merupakan saksi bagaimana ibu Hyunji dan Taehyung berjuang mati-matian, saat mereka tidak punya uang, diusir, tinggal di tempat yang tidak layak, dan juga saat suaminya pergi begitu saja.

"Terimakasih banyak bu... aku sangat berhutang budi, kalau bukan karena ibu, mungkin aku belum mendapatkan pekerjaan sekarang."

Sekali lagi Hyunji menyampaikan terimakasih sambil memberi hormat pada pemilik sekolah tersebut.

"Jika kamu butuh sesuatu, katakan saja, jangan sungkan, kamu sudah aku anggap seperti keponakanku sendiri... mengerti? Kim Hyunji?"

"Baik bu... sekali lagi terimakasih banyak. Aku bahkan belum mulai mengajar, tapi Ibu benar-benar baik, aku tidak akan mengecewakan..."

Ny.Nara tersenyum penuh arti ke arah Hyunji.

Setelah perbincangan panjang di anatara mereka, Ny.Nara mengajak Hyunji berkeliling sekolah sambil menunjukan semua fasilitas dan menjelaskannya satu per satu. Untungnya, saat mereka berdua sedang berkeliling, jam pelajaran sedang berlangsung, jadi suasana koridor sekolah tampak lengang, hanya ada beberapa kelas yang sedang melaksanakan pelajaran olahraga di lapangan.

"Hyunji, aku lupa memberitau hal penting...."

Langkah mereka berdua terhenti, karena Ny.Nara tiba-tiba mengatakan hal yang tampaknya penting.

"Iya bu, apa itu?"

Beberapa detik Ny.Nara menatap Hyunji, kemudian memegang bahunya.

"Tolong jaga diri kamu disini ya, kamu tau kan sekolah ini... murid laki-laki dan perempuan nya di pisah, dan kamu harus mengajar di kelas murid laki-laki..."

Mendengar ucapan Ny.Nara barusan, Hyunji membulatkan matanya pertanda sangat terkejut. Hyunji bukan tidak tau kalau sekolah ini menerapkan kelas terpisah untuk murid perempuan dan laki-laki, tapi dia tidak tau kalau dia harus mengajar di kelas laki-laki.

"Ke...kenapa ibu baru bilang sekarang?"

"Maaf Hyunji, ini karena posisi guru yang kosong hanya ada di kelas laki-laki... aku percaya kamu bisa, lagi pula kamu juga masih muda kan, kamu pasti bisa mengimbangi mereka semua..."

(ROMANCE)-PLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang