Bagian Empat

151 13 0
                                    

".....aku tidak mau memanggilmu 'bu guru'....."

Bagian Empat

"Kim Hyunji!"

Mendengar namanya disebut, Hyunji membalikkan badan ke arah suara tersebut berasal.

"Oh halo Pak Chris, selamat pagi..."

Hyunji menyapa dengan senyuman hangat sambil memberikan hormat.

"Hey...jangan panggil aku dengan sebutan bapak, aku bukan ayahmu, dan aku masih muda, panggil saja aku Chris..."

Chris nampak keberatan saat Hyunji memanggilnya dengan sebutan Bapak.

"Tapi, itu kan tidak sopan, aku kan lebih muda dari Pak Chris..."

Hyunji juga merasa keberatan jika harus memanggil namanya saja, baginya itu tidak sopan.

"Aku lahir dan besar di Australia, aku sangat terbiasa kalau ada orang yang lebih muda memanggilku hanya dengan nama saja, jadi tolong panggil saja aku Chris, ok Hyunji?"

Chris mengakhiri ucapannya dengan memberikan senyum manis pada Hyunji, sampai matanya hanya terbentuk satu garis dan bolong di pipinya nampak.

"Ba...iklah.... Chris..."

Masih terasa asing bagi Hyunji ketika memanggil seseorang yang lebih tua darinya hanya dengan namanya saja.

Chris tersenyum lebar ketika mendengar Hyunji menyebutkan namanya, lebih tepatnya tertawa kecil. Setelahnya, mereka berdua jalan berdampingan menuju ruang guru.

Sepanjang koridor menuju ruang guru, murid-murid yang melihat Hyunji berbisik satu sama lain. Ada yang berkata bahwa penampilannya tidak seperti guru, ada yang berkata lebih pantas menjadi murid, ada juga yang bergurau akan menjadikan pacarnya. Hyunji mendengar semua ucapan murid-murid dengan jelas, hanya saja dia tidak ingin ambil pusing, lagipula sudah resikonya mengajar di sekolah yang muridnya khusus laki-laki.

"Hyunji sudah siap? Ayo kita kelas."

Ny.Nara menghampiri Hyunji untuk mengajaknya masuk ke kelas untuk pertama kalinya. Sesuai janjinya, Ny.Nara akan mendampingi Hyunji untuk di perkenalkan kepada muridnya secara resmi.

"Bu..."

"Iya, kenapa? Kamu gugup?"

Ny.Nara bisa memahami dari bahasa tubuh Hyunji yang keliatan tidak nyaman dan kebingungan.

"I...iya bu, nanti kalau aku salah ngomong gimana bu? Aku harus apa? Aku tiba-tiba lupa apa yang dulu aku pelajari waktu kuliah..."
Hyunji mengatakan dengan wajah sedikit takut dan itu membuat Ny.Nara tersenyum.

"Tenang aja, nanti juga kamu tau harus gimana di depan mereka, saat kamu jadi guru bukan berarti kamu harus sempurna, kamu juga bisa belajar setiap harinya, kalau hari ini kamu salah, kamu bisa jadiin itu bahan evaluasi dan pembelajaran buat diri kamu sendiri. Tapi jangan terlalu sering bikin salah, kamu itu di tiru dan di jadikan contoh sama murid, kamu ngerti kan...?"

Ny.Nara sangat bijaksana dalam menyikapi sikap Hyunji yang terlihat sangat takut dan gugup, dan kalimat-kalimatnya tadi berhasil membuat Hyunji menyunggingkan senyum dan mulai melangkahkan kakinya lagi menuju ke kelas.

"Nah kita sampai di depan kelas, ayo masuk, keliatannya mereka juda sudah nunggu..."

Perkataan Ny.Nara membuat jantung Hyunji berdetak lebih kencang. Diawali dengan nafas panjang, Hyunji melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.

"Beri salam!"

"Selamat Pagi Bu...!"

Seluruh murid tampak sangat kompak dan bersemangat menyambut Ny.Nara dan Hyunji.

(ROMANCE)-PLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang