Senja Tanpamu

Masalalu 1

Seorang gadis kecil berlarian kesana kemari menghindari ombak yang mengejarnya di sekitar bibir pantai. Tubuh mungilnya menyelinap diantara kerumunan orang yang juga sedang asyik di pantai. Rambut yang hitam kecoklatan bergelombang diterbangkan angin begitu saja. Wajah yang putih nan mulus itu diterpa oleh terjangan angin. Kaki mungil itu berlari menginjak pasir putih yang bersih. Disertai dengan senyum dan tawa diwajahnya yang ringan tanpa beban.
Tak hanya itu, semburat awan berwarna kuning kemerah-merahan turut hadir menghiasi suasana pantai dikala itu. Angin sepoi-sepoi yang agak kencang menerpa wajah yang sedang bahagia itu. Matahari bagaikan bola api raksasa yang tertelan oleh lautan luas untuk dipandang. Bahkan pertama kali inilah ia dapat menyaksikan keindahan pantai yang sangat menkjubkan.
Sedari tadi tak henti-hentinya Rossa, si ibu gadis kecil tadi tersenyum menyaksikan alangkah bahagianya putri semata wayangnya itu. Sang ayah, Dawson juga sama, tersenyum lebar, bahkan sesekali tertawa, karna putrinya menjerit kaget ketika ombak kecil itu berhasil mengenai kaki mungilnya.
Terlihat beberapa orang berlalu lalang memakai pakaian serba hitam yang agak mencurigakan. Orang-orang biasa saja, tidak dengan gadis kecil yang sejak tadi asyik berlarian, kini berhenti dan menatap laki-laki dewasa yang berjalan tergesa-gesa. Entah kenapa ia merasa ketakutan. Namun ia mencoba mengabaikannya dan melanjutkan permainannya.
Beberapa saat kemudian terdengar suara dentuman yang sangat keras di sekitar pantai yang agak jauh dari keberadaan gadis itu. Gadis itu mendengar jeritan orang-orang disekitarnya, tak lama gadis kecil itu juga turut panik, berlari mencari ayah dan ibunya. Dengan wajah yang pucat dan pias gadis itu terus meneriakkan orangtuanya.
“ Ayah, Ibu!” jerit gadis itu ketakutan
“ Ayah, Ibu!” jeritnya mulai putus asa
Tubuh mungil itu berdesakan dengan ratusan orang yang hendak meninggalkan tempat itu. Tak lama kemudian tubuh mungil itu lemas dan
semuanya gelap.